Ketidaksepahaman Lembaga Perlindungan Saksi Dan Korban Dengan

Jangan sampai lembaga ini dibiarkan menjadi lembaga yang dikucilkan dan tak terdukung oleh Presiden. Selain itu Presiden juga haruslah mengawasi kinerja dari lembaga ini agar mampu bekerja dengan baik sesuai dengan tugas dan kewenangannya. UU PSK juga menugaskan LPSK untuk membuat laporan secara berkala tentang pelaksanaan tugas LPSK kepada DPR paling sedikit sekali dalam 1 satu tahun. 78 Disamping sebagai fungsi kontrol dan pengawasan kinerja, DPR juga seharusnya menjadi partner dari LPSK baik sebagai pendukung program LPSK maupun pemberi rekomendasi yang membantu pengembangan program LPSK itu sendiri. Penugasan ini adalah sebagai fungsi kontrol dari DPR sebagi perwakilan rakyat Indonesia. Namun perlu diperhatikan isi dan format seperti apa yang harus dilaporkan kepada DPR maupun Presiden. Karena laporan-laporan tersebut jangan sampai membuka informasi yang justru telah ditatapkan sebagai rahasia oleh LPSK dan UU PSK.

B. Ketidaksepahaman Lembaga Perlindungan Saksi Dan Korban Dengan

Pihak-Pihak Terkait Pasal 36 ayat 1 UU No. 13 Tahun 2006 berbunyi, “dalam melaksanakan pemberian perlindungan dan bantuan LPSK dapat bekerjasama dengan instansi terkait yang berwenang”. Hal ini menjelaskan bahwa masalah dalam melakukan perlindungan saksi dapat terlaksana secara efektif jika ada kerjasama yang baik 78 Pasal 13 UU No. 13 Tahun 2006. Universitas Sumatera Utara antar instansi terkait yang berwenang 79 Seiring berjalannya waktu LPSK dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Banyak hal yang terjadi sehingga menimbulkan masalah di dalam segala kegiatan LPSK dalam melindungi saksi terutama saksi dalam tindak pidana korupsi. Salah satu masalah yang terjadi adalah timbulnya ketidaksepahaman antara LPSK dengan pihak- pihak terkait yang berwenang. Hal ini tentu akan menghambat tugas paling utama dari LPSK yaitu melindungi saksi dan atau korban. dengan LPSK. Kerjasama ini diperlukan karena tidak mungkin LPSK berjalan sendiri dalam melindungi saksi sementara beberapa pihak ada yang menginginkan agar LPSK tidak dapat menjalankan tugas dan fungsinya. Salah satu pihak yang sangat ingin agar LPSK tumpul adalah pihak dari terdakwa itu sendiri. Ini dikarenakan terdakwalah yang sering melakukan intimidasi dan teror kepada saksi agar tindak pidana yang dilakukan oleh nya tidak dapat terbukti. Hal ini wajar mengingat sudah sangat sering kita melihat bahwa terdakwa yang melakukan tindak pidana dibebaskan karena keterangan saksi tidak memberatkan atau sama sekali sengaja sudah diatur oleh terdakwa itu sendiri agar saksi bungkam di pengadilan setelah sebelumnya mengancam saksi. 79 Lembaga pemerintah dan Non Pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat yang memiliki kapasitas dan hak untuk memberikan bantuan baik langsung maupun tidak langsung yang dapat mendukung kerja LPSK. Universitas Sumatera Utara Misalnya lagi dalam kasus yang melibatkan mantan Kabareskrim Polri Komjen. Pol. Susno Duadji. Di sini terlihat adanya ketidaksepahaman antara LPSK dengan Polri. Polisi menahan Susno Duadji dalam kasus suap 500 juta saat beliau menangani kasus sengketa bisnis ikan arwana di Riau. Melalui pengacaranya Zul Armain Aziz LPSK harus melindungi kliennya dan menempatkannya di rumah khusus safe house sesuai dengan keputusan LPSK. Pengacara mengatakan tidak ada alasan bagi Polri untuk tidak menghormati keputusan LPSK. Polri dan LPSK bekerja berdasarkan undang-undang tapi dalam masalah ini, aturan soal LPSK lebih dominan. Dia mengatakan, Susno sebagai peniup pluit kasus mafia hukum di tubuh kepolisian sudah seharusnya mendapatkan perlindungan keamanan dari LPSK. Tetapi Mabes Polri beranggapan lain dan masih bersikeras untuk menahan Susno dengan alasan status Susno adalah tersangka dan bukan saksi. 80 Penyelesaian kasus ini berbuntut panjang sehingga memaksa ketua LPSK Abdulharis Semendawai mengirimi surat kepada Presiden SBY agar memfasilitasi pertemuan antara LPSK dengan Kapolri. Di dalam surat itu, Abdulharis mengaku meminta pandangan dari Presiden SBY terhadap rencana LPSK memindahkan tahanan Susno Duadji dari ruang tahanan Mako Brimob Mabes Polri di Depok ke 80 http:tekno.kompas.comread2010060115032313Minta.Polri.Hormati.Keputusan.L PSK.. Diakses pada hari rabu 2 Mei 2012 pukul 09.26 WIB. Universitas Sumatera Utara safe house. Rencana tersebut sudah sesuai dengan kewenangan LPSK dalam memberikan perlindungan terhadap saksi. 81 Selain dengan pihak kepolisian, LPSK juga terkadang memiliki pandangan yang berbeda dengan pihak pengacara dari saksi itu sendiri. Pada kasus yang dialami oleh saksi Mindo Rosalina Manullang terpidana kasus Wisma Atlet SEA GAMES melalui pengacaranya mengatakan bahwa sikap LPSK yang mengancam akan mencabut perlindungan saksi terhadap kliennya disesalkan oleh tim pengacara Mindo yaitu Ahmad Rifai dkk. Tim pengacara menilai sikap LPSK sebagai bentuk pengingkaran dalam upaya-upaya pemerintah dalam memberantas korupsi. Ahmad Rifai menambahkan, semestinya niat dan ikhtiar baik Rosalina tersebut direspon dengan baik oleh LPSK dan bukan dipersoalkan atau malah ditutup-tutupi dan bahkan akan mencabut perlindungan. Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai menolak dikatakan LPSK berusaha menutup-nutupi kasus Rosa tersebut agar proses hukumnya tidak diketahui publik. Ia mengaku, justru pihaknya mendukung Rosa yang akan melaporkan beberapa bukti dugaan keterlibatan menteri dalam kasus Wisma Atlet SEA Games Palembang.LPSK dalam waktu dekat akan membahas apakah perlindungan terhadap Rosalina ini akan dilanjutkan atau tidak. Pertimbangan LPSK adalah soal keselamatan dari saksi dan pelapor. Abdul menambahkan, dalam kaitannya perlindungan terhadap Rosa seharusnya tidak ada informasi apa pun yang 81 http:nasional.infogue.commerasa_dihalangi_mabes_polri_lpsk_minta_sby_turun_tan gan . Diakses pada hari Rabu 2 Mei 2012 pada pukul 12.00 WIB. Universitas Sumatera Utara disampaikan Rosa ke pihak luar, hal itu akan memperlemah posisi saksi dan menempatkan dirinya dalam posisi bahaya.LPSK mencabut perlindungan sesuai ketentuan pasal 32 UU Perlindungan Saksi dengan alasan saksi danatau korban melanggar ketentuan perjanjian. Atau LPSK berpendapat bahwa saksikorban tidak lagi memerlukan perlindungan berdasarkan bukti-bukti yang meyakinkan. Jika tindakan Ahmad Rifai pengacara Rosalina merupakan kesepakatan Rosa, maka LPSK dapat menilai Rosa tidak lagi merasa terancam dan perlindungan dapat dihentikan. Menurut Emerson, sebetulnya pengacara Mindo, Ahmad Rifai juga tak perlu menyebut-nyebut ke media terkait pelaporan adanya menteri yang terlibat. Bila memang Rosa memiliki bukti-bukti kuat keterlibatan itu, katanya, lebih baik disampaikan ke KPK. Ini berkaitan dengan keselamatan Rosalina. Makanya, menurutnya, apa yang dilakukan Ahmad Rifai itu bisa menjadi pelajaran bagi pengacara atau saksikorban lainnya dalam hal ingin mengungkap kasus. 82 Dari yang dipaparkan diatas mengenai adanya permasalahan ketidaksepahaman LPSK dengan pihak-pihak seperti terdakwa, Kepolisian, maupun pihak pengacara, hal ini sangat disayangkan karena sebagai institusi penegak hukum, baik Kepolisian maupun para Advokat yang membela kliennya harus ikut dalam penegakan hukum demi terciptanya sistem peradilan pidana yang berkeadilan. 82 http:www.jurnas.comhalaman22012-02-27200447. Diakses pada hari Kamis 4 Mei 2012 pukul 15.00 WIB. Universitas Sumatera Utara Dapat dilihat bahwa antara LPSK dengan Kepolisian belum ada harmonisasi terkait dengan perlindungan saksi. Ini menyebabkan masing-masing pihak berdiri sendiri dalam menjalankan tugas dan kewenangannya sebagaimana yang diatur dalam undang-undang. Hal ini tentu sangat disayangkan karena ketiadaan peraturan yang jelas dalam melakukan kerjasama dalam perlindungan saksi dapat mengakibatkan kerja dari LPSK “mandek” atau jalan ditempat. Ini juga berlaku bagi pihak advokat yang menjadi kuasa hukum dari saksi tersebut. Tugas advokat yang paling utama tentunya adalah membela kliennya. Di titik ini dapat dilihat perbedaan yang sangat berbeda antara tugas dari LPSK dengan tugas dari advokat. Di satu sisi LPSK ingin agar saksi dilindungi karena mengetahui tindak pidana korupsi, untuk itu LPSK melakukan perjanjian dengan saksi agar saksi dilindungi oleh LPSK. Perjanjian dilakukan dengan catatan agar si saksi menceritakan semua apa yang diketahuinya tentang tindak pidana korupsi tersebut. Sedangkan di sisi lain kuasa hukum saksi juga pasti ingin mengetahui apa saja yang kliennya ketahui tentang tindak pidana korupsi. Ini membuat kerahasiaan dari perjanjian perlindungan antara LPSK dengan saksi tidak berjalan karena saksi juga menceritakan kejadian sesungguhnya kepada kuasa hukumnya. Sementara LPSK tidak ingin ada yang mengetahui kerahasiaan perjanjian perlindungannya. Ketidaksepahaman ini menimbulkan konflik antara LPSK dengan kuasa hukum saksi, sehingga tak jarang LPSK mencabut perlindungan kepada saksi. Universitas Sumatera Utara Untuk itu perlu ada pengaturan semacam perjanjian kerjasama antar instansi seperti antara LPSK dengan kepolisian dan LPSK dengan pihak kuasa hukum agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Perjanjian itu bias berbentuk Mou kerjasama perlindungan saksi. di samping itu LPSK juga harus melakukan kerjasama dengan pihak kejaksaan dan pengadilan. Hal ini bertujuan agar tidak terulang kembali kejadian yang sama seperti yang terjadi antara LPSK dengan kepolisian dan dengan kuasa hukum.

C. Permasalahan Internal Kelembagaan LPSK