Nabi Muhammad datang dengan membawa perubahan. Beliau mengajarkan penghapusan kelas antara orang kaya dengan orang
miskin, golongan buruh dengan golongan juragan. Yang ada hanyalah hubungan persaudaraan, saling mengasihi dan menyantuni pada yang
membutuhkan. Beliau telah dapat menciptakan jalinan yang suci dan murni dan telah berhasil mengikat suku Aus dan Khazraj dalam suatu
hubungan cinta kasih dan persaudaraan. Sejak Nabi hijrah ke Madinah dan sesudah menetap di sana dan setelah masjid dan rumah beliau siap
didirikan, tidak lain yang menjadi fikirannya adalah menyiarkan agama Islam, sebagai tujuan utama beliau.
Sebagai seorang pemimpin, maka beliau merasa punya tanggung jawab besar terhadap diri dan pengikutnya. Beliau tidak saja
harus giat menyiarkan agama Islam, tetapi juga sebagai seorang pemimpin tidak boleh membiarkan musuh-musuh dari dalam dan dari
luar mengganggu kehidupan masyarakat muslim.
d. Maksud
Elemen wacana maksud, hampir sama dengan elemen detail, hanya saja elemen maksud melihat informasi yang menguntungkan
komunikator akan di uraikan secara eksplisit dan jelas. Sebaliknya, informasi yang merugikan akan di uraikan secara tersamar, implisit,
dan tersembunyi.
4.6 Tabel Maksud
Maksud
Inti Sari Dari Piagam Madinah
Rasulullah SAW
mengatur hubungan
antara berbagai
penduduk Madinah dan mencatatnya dalam sebuah
dokumen yang diberitakan di dalam sumber- sumber sejarah. Tujuan dokumen ini adalah
untuk menerangkan komitmen masing- masing kelompok di dalam kota Madinah,
serta menetapkan hak-hak dan kewajiban mereka.
Dalam sumber-sumber
kuno, dokumen ini disebut al Kitab buku dan al
Sahifah lembaran
kertas. Penelitian
modern menyebutnya al Dustur Konstitusi atau al Wathiqah Dokumen.
104
Analisis Data Tabel
Dalam Piagam madinah terkandung kesepaktan-kesepakatan yang tidak membedakan golongan agama serta menerima perbedaan
dan berjanji menjaga kerukunan sesama. Maka dari itu, Piagam Madinah mengandung Aspek Egalitarian dan Pluralis dalam Piagam
Madinah juga terdapat unsur Demokratis karena terkandung kesepakatan menghargai golongan minoritas dan pemberian hak untuk
berpartisipasi Jadi keputusan dan keistimewaan tidak hanya semata diberikan pada kaum mayoritas , semua kaum berhak berpartisipasi
dalam aspek kehidupan. Dalam Piagam Madinah juga banyak terdapat
104
Akram Diya ‘al ‘Umari, Masyarakat Madinah Pada Masa Rasulullah SAW, Jakarta: Media Dakwah, 1994, hal. 125