penutur yang bagaimana pun pintarnya. Bahasa selalu menjadi milik bersama diruang publik.
37
Adapun Samsuri, sebagaimana dikutipAlex Sobur juga berpendapat bahwa wacana ialah rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa
komunikasi, baik komunikasi lisan dan tulisan, yang terdiri atas seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang
lain.
38
Komunikasi dapat menggunakan bahsa lisan, dapat dapat pula memakai bahasa tulisan.
Dari segi analisisnya, ciri dan sifat wacana itu dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Analisis wacana membahas kaidah memakai bahasa di dalam
masyarakat; b.
Analisis wacana merupakan usaha memahami makna tuturan dalam konteks, teks, dan situasi
c. Analisis wacana merupakan pemahaman rangkaian tuturan melalui
intepretasi semantik; d.
Analisis wacana berkaitan dengan pemahaman bahasa dalam tindakan berbahasa;
e. Analisis wacana diarahkan kepada masalah memakai bahasa secara
fungsional.
39
B. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk
Model analisis wacana van Dijk sebenarnya diadopsi dari pendekatan lapangan psikologi sosial, terutama untuk menjelaskan struktur dan proses
terbentuknya suatu teks.
37
Abdul Rani, Analisis Wacana Sebuah Kajian Malang:,2004, h. 5.
38
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Framming, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Cet. Ke-4, h. 10.
39
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Framming, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Cet. Ke-4, h. 49-50.
a. Teks
Menurut Van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasatkan pada analisis atau teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik
produksi yang harus juga diamati. Van Dijk melihat suatu wacana terdiri atas berbagai struktur atau tingkatan, yang masing-masing bagian saling
mendukung Van Dijk membaginya dalam tiga tingkatan.
40
1 Struktur Makro. Ini merupakan makna global atau umum dari suatu
teks. Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu dari suatu peristiwa.
2 Superstruktur adalah kerangka suatu teks: bagaimana struktur dan
elemen wacana itu disusun dalam teks secara utuh. Adapun yang diamati adalah lead, atau teras berita, background atau latar belakang
cerita, ulasan, kutipan dan sebagainnya. 3
Struktur Mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dengan menganalisis kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase yang
dipakai dan sebagainya. Untuk memperoleh gambaran struktur teks dalam model van Dijk, berikut
gambaran singkat dalam struktur teks model Van Djik : 1.
Tematik, secara harfiah berarti tema, tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui tulisannya.
2. Skematik, menggambarkan bentuk wacana umum yang disusun
dengan sejumlah kategori seperti pendahuluan, isi, penutup, kesimpulan, dan sebagainya. Struktur ini merupakan satu kesatuan
yang mendukung gagasan utama dalam berita. Pemuatan storybody juga merupakan strategi penulis membentuk pemaknaan terhadapa
peristiwa yang dilakukan dengan menonjolkan bagian tertentu dan menyembunyikan bagian yang lain.
40
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Framming, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Cet. Ke-4, h. 73.
3. Semantik, adalah disiplin ilmu bahasa yang menelaah makna satuan
lingual, baik makna lesikal maupun makna gramatikal.
41
Menggambarkan bentuk wacana umum dengan kategori latar, detail, dan maksud.
4. Sintaksis, merupakan struktur teks yang dalam pengemasaannya
menentukan koherensi dan kata ganti yang digunakan dalam kalimat. Koherensi adalah pertalian atau jalinan antar kata atau kalimat dalam
teks.
5. Stilistik, yaitu cara yang digunakan oleh penulis untuk menyatakan
maksud dengan menggunakan bahasa sebagai sarana. 6.
Retoris adalah gaya yang di ungkapkan ketika seseorang berbicara atau menulis yang memiliki fungsu persuasif dan berhubungan erat
dengan bagaimana pesan itu disampaikan kepada khalayak. Van dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur tingkatan yang
masing-masing bagian saling mendukung. Kalau digambarkan maka struktur teks sebagai berikut:
42
Gambar Struktur teks
Struktur Makro Makna globa dari suatu teks yang diamati dari topik atau tema yang di
angkat dari sudut teks Superstruktur
Kerangka suatu teks, seperti bagaimana pendahuluan, isi, penutup dan kesimpulan
Struktur mikro Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat
dan gaya yang dipakai oleh suatu teks
b. Kognisi Sosial
Struktur ini menekankan pada bagaimana peristiwa dipahami, didefinisikan, kemudian ditampilkan dalam suatu model. Proses
terbentuknya teks pada tahap ini memasukan informasi yang digunakan untuk menulis dari suatu wacana.
41
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Framming, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Cet. Ke-4, h. 78.
42
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 237.
c. Konteks Sosial
Konteks sosial adalah faktor-faktor yang mempengaruhi cerita atau teks yang berasal dari luar. Menurut van Dijk struktur ini melihat
bagaimana teks dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang dalam publik atas suatu wacana. Konteks
sosial berusaha memasukan semua situasi dan hal yang berada di luar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa.
Dimensi ketiga dari analisis Van Dijk adalah analisis sosial. Wacana adalah bagaiam dari wacana yang berkembang dalam
masyarakat, sehingga untuk meneliti teks perlu dilakukan analisis intertekstual dengan meneliti bagaimana wacana tentang sesuatu di
produksi dan di kontruksi dalam masyarakat.
43
Berikut penjabaran elemen-elemen yang terdapat dalam struktur teks wacana Van Dijk.
44
Tabel Elemen-elemen dalam struktur teks wacana Van Dijk
Struktur wacana Hal yang diamati
Elemen Sruktur makro
Tematik Tema atau topik yang
dikedepankan dalam suatu teks media dan kita
Topik
Superstruktur Bagaimana bagian dan
urutan media dan kita dikemaskan dalam teks
media dan kia utuh Skema
43
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 271.
44
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Bandung: PT Remaja Rosdakarya Cet. Ke-1, h. 74.