Gambaran Umum Hasil dan Temuan

d. Analisis komponensial Analisis ini berbeda dengan analisis takstonomi yang menggunakan “pendekatan non kontras antar elemen”. Analisis komponensial adalah teknik analisis yang cukup menarik dan mudah dilakukan karena menggunakan “pendekatan kontras antar elemen”. Analisis komponensial digunakan dalam analisis kualitatif untuk menganalisis unsur-unsur yang memiliki hubungan-hubungan yang kontras satu sama lain dalam domain-domain yang telah ditentukan untuk dianalisis secara lebih terperinci. 26 e. Analisis Komparatif Konstan Analisis ini adalah yang paling ekstrim menetapkan strategi analisis dekskriptif. Dikatakan ekstrim karena teknik ini betul-betul menerapkan logika infduktif dalam analisisnya. Hal tersebut jarang kita jumpai dalam penelitian-penelitian sosial. Esensinya bahwa Analisis Komperatif adalah teknik yang digunakan untuk membandingkan kejadian-kejadian yang terjadi disaat peneliti menganalisa kejadian tersebut dan dilakukan secara terus menerus sepanjang penelitian itu dilakukan. 27 26 Burhan Bungin, Alasisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, h. 95. 27 Burhan Bungin, Alasisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, h. 100-101.

2. Wacana

Secara etimologi, wacana berasal dari bahasa Sansekerta wacwakvak. Artinya ‘berkata’ atau ‘berucap’. Kata ana yang berada dibelakang adalah bentuk sufiks akhiran yang bermakna ‘membedakan’ nominalisasi. Kemudian kata tersebut mengalami perubahan menjadi wacana. Jadi kata wacana dapat diartikan sebagai perkataan atau tuturan. 28 Namun, istilah wacana diperkenalkan dan digunakan oleh para linguis di Indonesia sebagai terjemahan dari istilah bahasa Inggris discourse sendiri berasal dari bahasa Latin discurcus lari kesana kemari. Kata ini diturunkan dari kata dis dandalam arah yang berbeda dan kata curerre lari. 29 Sedangkan secara terminologi, istilah wacana memiliki arti yang sangat luas. Luasnya makna wacana tersebut, mulai dari studi bahasa, psikologi, sosiologi, politik, komunikasi, dan sastra. 30 Dengan demikian, kata wacana dapat diartikan sebagai perkataan atau tuturan. Dalam kamus besar bahasa Jawa kuno Indonesia karangan Wojowasito terdapat kata waca berarti baca, wacaka berarti mengucapkan dan kata wacana berarti perkataan. 31 28 Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Framming, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Cet. Ke-4, h. 48. 29 Dede Oetomo, Kelahiran dan Perkembangan Analisis Wacana, yogyakarta: Kanisius, 1993, h. 3. 30 Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Framming, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Cet. Ke-4, h. 47. 31 Mulyana, Kajian Wacana: Metode dan Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005, h. 170.