Mewujudkan Kerukunan Antarumat Beragama Di Indonesia

paling awal diprakarsai oleh Worl d‟s Parliment of Religious pada tahun 1893 di Chicago. 2 Dialog kelembagaan Institutional Dialogue, yakni dialog di anatara wakil-wakil intitusional berbagai organisasi agama. Dialog kelembagaan ini seperti yang di lakukan melalui Wadah Musyawarah Antarumat Beragama oleh majlis agama yakni MUI. 3 Dialog teologi Theological Dialogue, yakni mencakup pertemuan-pertemuan reguler maupun untuk membahas persoalan teologis dan filosofis, seperti dialog ajaran tentang kerukunan antarumat beragama, melalui konsep ajaran sesuai dengan agama masing-masing. 4 Dialog dalam masyarkat Dialogue in Community, dan diallog kehidupan Dialogue of Life, dialog dalam kategori ini pada umumnya ialah penyelesaian pada hal-hal praktis dan aktual dalam kehidupan. Seperti pemecahan masalah kemiskinan, masalah pendidikan. 5 Dialog kerohanian Spiritual Dialogue, dialog ini bertujuan untuk menyuburkan dan memperdalam kehidupan spiritual diantara berbagai agama. 65

D. Pengertian dan Ruang Lingkup Piagam Madinah

Kata piagam dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan dengan surat resmi yang berisi pernyataan tentang suatu hal. 66 Sedangkan menurut 65 Jasmadi, Membangun Relasi Antar Umat Beragama, h. 171-172. 66 Tim Penyusun Kamus Besar Bahas Indonesia Departemen Penidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustakan, 1990, Cet ke-2, h. 680 William H, Harris and Judith S, Levey, The New Colombia Encyclopedia, piagam merupakan suatu dokumen yang menjamin hak-hak, kekuasaan- kekuasaan, dan kewajiban-kewajiban tertentu, baik piagam badan yang memerintah suatu negara, piagam universitas, piagam badan hukum, maupun piagam yang memberikan kekuasaan kepada suatu masyarakat. 67 Setelah menetap di Yastrib Nabi Muhammad membuat perjanjian terulis atau piagam kesepakatan dengan penduduk Yastrib dan sekitarnya. 68 Para ahli menyebut Piagam Madinah ini dengan istilah yang bermacam- macam, Montgomery Watt menyebutnya dengan the constitution of Madina. Nicholson menyebutnya Charter, Majid Khuddari menggunakan perkataan Treaty, Philips K Hitti menyebutnya Agreement, dan Zainal Abidin Ahmad memakai perkataan Piagam sebagai terjemahan dari al-shahifah, Nama al- shahifah merupakan yang disebut dalam naskah Piagam Madinah itu sendiri. Dalam pada itu kata kitab lebih menunjuk pada tulisan tentang suatu hal. 69 Padanan istilah constitution yang dalam bahasa Indonesia menjadi “konstitusi” atau jika disederhanakan menjadi “undang-undang daspar”. Secara lesikal Indonesia ia berarti segala ketentuan atau aturan mengenai ketatanegaraan undang-undang dasar dan sebagainya, atau undang-undang dasar suatu negara. 70 67 William H, Harris and Judith S, Levey, The New Colombia Encyclopedia Colombia University Press New York London, 1975, h. 514. 68 Muhamad Husain Haikal, Sejarah Hidup Muhammad, Jakarta: Litera Antar Nusa, 2005, Cetke-30, h. 202. 69 Ahmad Sukardja, Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta: UI Press, 1995, cet ke-1, h. 2. 70 Ahmad Sukardja, Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta: UI Press, 1995, cet ke-1, h. 475. Kata ini bahkan disebut sebanyak delapan kali dalam teks piagam. Perkataan charter sesungguhnya identik dengan piagam dalam bahasa Indonesia, sedangkan perkataan treaty dan agremeent lebih berkenaan dengan isi piagam atau charter itu. Namun fungsinya sebagai dokumen resmi yang berisi pokok-pokok pedoman kenegaraan menyebabkan piagam itu tepat juga sebagai konstitusi, seperti yang dilakukan oleh Montgomery Watt ataupun seperti yang dilakukan oleh Zainal Abidin Ahmad seperti di atas. Para pihak yang di dalam piagam yang berisi perjanjian ini ada tiga belas, yaitu komunitas yang disebut secara eksplisit dalam teks piagam. Secara keseluruhan, Piagam Madinah itu berisi 47 pasal ketentuan. 71 Piagam Madinah adalah piagam yang tertulis pertama dalam sejarah umat manusia yang dapat dibandingkan dengan pengertian konstitusi dalam arti modern adalah Piagam Madinah. Piagam ini dapat dibuat atas persetujuan bersama antara umat Islam yang di wakili Nabi Muhammad SAW dengan wakil-wakil penduduk Kota Madinah tak lama setelah beliau hijrah dari Makkah ke Yastrib, nama kota Madinah sebelumnya, pada tahun 622 M banyak buku yang menggambarkan Piagam Madinah, kadang-kadang disebut konstitusi Madinah. 71 Jimly Asshidiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Jakarta: Konstitusi Press, 2005, cet ke-1, h. 18. 40

BAB III GAMBARAN UMUM PIAGAM MADINAH

A. Pengertian Piagam Madinah

Piagam Madinah atau dalam bahasa aslinya Ash-Shahifah Al-Madinah adalah sebuah perjanjian yang telah dirumuskan oleh Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam untuk mengatur hubungan antara warga masyarakat di Madinah yaitu dari kalangan Muslim, Nasrani dan Yahudi. Tidak lama sesudah hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad SAW, membuat suatu piagam politik untuk mengatur kehidupan bersama di Madinah yang dihuni oleh beberapa golongan. Ia memandang perlu meletakkan aturan pokok tata kehidupan bersama di Madinah, agar terbentuk kesatuan hidup diantara seluruh penghuninya. Kesatuan hidup yang baru dibentuk dipimpin oleh Muhammad SAW, sendiri dan menjadi yang berdaulat. Dengan demikian di Madinah Nabi Muhammad bukan lagi hanya mempunyai sifat Rasul Allah, tapi juga mempunyai sifat kepala negara. Tidaklah sama pendapat dan penilaian yang diberikan oleh para ahli terdapat naskah penting yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad itu. Tetapi dalam satu hal pendapat mereka bersamaan, ialah naskah itu adalah susatu dokumen politik yang paling lengkap dan paling tua umurnya di dalam sejarah. Menurut W. Montgomery Watt dalam bukunya “Muhammad et Madina”, sebagai lanjutan dari bukunya yang pertama “Muhammad et