Variabel Dependen Variabel Independen

j. Persepsi kemampuan diri adalah Persepsi ABK terhadap kemampuan dirinya sendiri bahwa ia dapat menggunakan kondom dengan sukses

3.5.2 Variabel Dependen

Tindakan penggunaan kondom : Tindakan penggunaan kondom pada ABK ketika berhubungan seksual dengan PSK 3.6. Metode Pengukuran

3.6.1 Variabel Independen

Penelitian ini terdiri dari 10 variabel independen, yaitu umur, pendidikan, status perkawinan, dorongan PSK, pengetahuan, persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi positif, persepsi negatif, persepsi kemampuan diri. Berikut akan dijelaskan satu persatu pengukuran variabel independen pada penelitian ini: a. Umur Variabel umur diperoleh melalui kuesioner A.01. Untuk mengukur umur digunakan skala ordinal. Pada kuesioner umur responden dibagi berdasarkan perkembangan psikososialnya dimana dikelompokkan menjadi 3 kategori Dacey dan Travers dalam Mutia, 2008, yaitu : 1. Remaja ≤ 18 tahun 2. Dewasa muda 19-34 tahun 3. Dewasa pertengahan 35-64 tahun Tetapi dari data responden yang telah dikumpulkan ternyata tidak ada ABK yang berumur ≤ 18 tahun, sehingga umur responden dikategorikan menjadi 2 kategori saja: Universitas Sumatera Utara 1. Dewasa muda 19-34 tahun 2. Dewasa pertengahan 35-64 tahun b. Pendidikan Variabel pendidikan diperoleh dari kuesioner A.02, Untuk mengukur pendidikan digunakan skala ordinal dikategorikan sebagai berikut : 1. Dasar SD-SMP 2. Menengah SMU 3. Tinggi D3-S3 c. Status Pernikahan Variabel status pernikahan ini diperoleh melalui kuesioner A.03. Untuk mengukur status pernikahan digunakan skala nominal. Dikategorikan sebagai berikut : 1. Belum menikah 2. Sudah menikah 3. Duda Tetapi dari data responden yang telah dikumpulkan ternyata tidak ada ABK yang duda, sehingga status pernikahan responden dikategorikan menjadi 2 kategori saja yaitu : 1. Belum Menikah 2. Menikah Universitas Sumatera Utara d. Dorongan PSK Variabel dorongan PSK didapat dari kuesioner B.01–B.04. setiap jawaban ‘selalu’ diberikan skor 2 jawaban ‘kadang-kadang’ 1 dan ‘tidak pernah’ diberi skor 0. Skor minimum dorongan PSK responden dalam penelitian ini adalah 0 dan maksimum adalah 8. Berdasarkan uji normalitas menggunakan Kolmogorov- Smirnov diketahui bahwa data tentang dorongan PSK terdistribusi tidak normal p- value = 0,042 0,05, oleh karena itu pengkategoriannya menggunakan nilai median sebagai berikut : 0. Rendah, bila total skor responden ≤ 2 1. Tinggi, bila total skor responden 2 e. Pengetahuan Variabel informasi diukur melalui pengetahuan responden mengenai HIV-AIDS yang didapat dari kuesioner C.01– C.05. Masing-masing jawaban yang benar diberi skor 1 dan yang salah diberi skor 0. Skor minimum pengetahuan responden yang diperoleh pada penelitian ini adalah 3 dan maksimum 13. Berdasarkan uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov diketahui bahwa data tentang pengetahuan terdistribusi normal p-value = 0,405 0,05, oleh karena itu pengkategoriannya menggunakan nilai mean sebagai berikut : 0. Rendah, bila total skor responden ≤ 8,45 1. Tinggi, bila total skor responden 8,45 f. Persepsi Berisiko Tertular HIVAIDS Universitas Sumatera Utara Variabel persepsi kerentanan diperoleh melalui kuesioner D.04, dikategorikan : 0. Merasa tidak berisiko tertular, jika responden menjawab tidak 1. Merasa berisiko tertular, jika responden menjawab ya g. Persepsi Keseriusan Variabel persepsi terhadap keseriusan didapat dari kuesioner E.01–E.05. setiap jawaban diberikan skor secara bertingkat yaitu SS 5, S4, N3, TS 2 dan STS 1. Skor minimum persepsi terhadap keseriusan responden yang diperoleh pada penelitian ini adalah 5 dan maksimum 25. Berdasarkan uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov diketahui bahwa data responden tentang persepsi terhadap keseriusan terdistribusi normal p-value = 0,708 0,05, oleh karena itu pengkategoriannya menggunakan nilai mean sebagai berikut : 0. Rendah, bila total skor responden ≤ 15,61 1. Tinggi, bila total skor responden 15,61 h. Persepsi Positif Variabel persepsi positif penggunaan kondom didapat dari kuesioner F.01–F.05. setiap jawaban diberikan skor secara bertingkat yaitu SS 5, S4, N3, TS 2 dan STS 1. Skor minimum persepsi positif penggunaan kondom responden yang diperoleh pada penelitian ini adalah 10 dan maksimum 25. Berdasarkan uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov diketahui bahwa data responden tentang persepsi positif penggunaan kondom terdistribusi normal p-value = 0,124 Universitas Sumatera Utara 0,05, oleh karena itu pengkategoriannya menggunakan nilai mean sebagai berikut : 0. Rendah, bila total skor responden ≤ 18,47 1. Tinggi, bila total skor responden 18,47 i. Persepsi Negatif terhadap Kondom Variabel persepsi negatif pemakaian kondom didapat dari kuesioner G.01–G.05. Setiap jawaban diberikan skor secara bertingkat yaitu SS 5, S4, N3, TS 2 dan STS 1. Skor minimum persepsi negatif penggunaan kondom responden yang diperoleh pada penelitian ini adalah 5 dan maksimum 22. Berdasarkan uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov diketahui bahwa data responden tentang persepsi negatif penggunaan kondom terdistribusi normal p-value = 0,168 0,05, oleh karena itu pengkategoriannya menggunakan nilai mean : 0. Rendah, bila total skor responden ≤ 15,14 1. Tinggi, bila total skor responden 15,14 j. Persepsi Kemampuan Diri Variabel persepsi terhadap kemampuan diri dapat menggunakan kondom dengan sukses didapat dari kuesioner H.01–H.05. setiap jawaban diberikan skor secara bertingkat yaitu SY 5, Y4, N3, TY 2 dan STY 1. Skor minimum persepsi kemampuan diri responden yang diperoleh pada penelitian ini adalah 10 dan maksimum 25. Berdasarkan uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov diketahui bahwa data responden tentang persepsi kemampuan diri terdistribusi Universitas Sumatera Utara normal p-value = 0,154 0,05, oleh karena itu pengkategoriannya menggunakan nilai mean sebagai berikut : 0. Rendah, bila total skor responden ≤ 16,63 1. Tinggi, bila total skor responden 16,63

3.6.2 Variabel Dependen