Persepsi Negatif Penggunaan Kondom Persepsi Kemampuan Diri Menggunakan Kondom

5.2.9 Persepsi Negatif Penggunaan Kondom

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa responden yang mempunyai persepsi negatif penggunaan kondom tinggi 52,6 lebih banyak dibanding responden yang memiliki persepsi negatif rendah 47,4. Hal ini berarti responden cenderung memiliki persepsi negatif terhadap kondom. Hasil ini sesuai dengan penelitian kualitatif Lokollo 2009, bahwa pelanggan WPS sangat sulit untuk memakai kondom, mereka berpendapat bahwa memakai kondom itu tidak enak dan susah ejakulasi. Studi Astawa 1995 juga menyatakan alasan ABK untuk tidak memakai kondom adalah kurang enak, dan kurang praktis. Uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi negatif responden dengan perilaku penggunaan kondom. Jika ditinjau dari hasil tabulasi silang, responden yang memiliki persepsi negatif rendah cenderung lebih berperilaku baik dalam hal penggunaan kondom 25,5 dibanding responden yang memiliki persepsi negatif tinggi 20,8. Tetapi secara uji statistik perbedaan ini tidak cukup signifikan, Hal ini mungkin disebabkan karena walaupun pada kelompok yang memiliki persepsi negatif kondom rendah tetapi dalam berperilaku mereka cenderung tidak baik dalam penggunaan kondom. Artinya, perubahan sikap yang terjadi hanya terbatas dalam persepsi saja covert behavior, belum terealisasi kedalam bentuk tindakan nyata overt behavior. Universitas Sumatera Utara

5.2.10 Persepsi Kemampuan Diri Menggunakan Kondom

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa responden yang mempunyai persepsi kemampuan diri tinggi 55,8 lebih banyak dibanding responden yang memiliki persepsi kemampuan rendah 44,2. Gambaran distribusi kemampuan diri responden ini lebih baik dari hasil penelitian Widodo 2009 dimana hanya 35,7 responden yang mempunyai kemampuan diri tinggi dalam menggunakan kondom. Dari hasil uji statistik pada penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kemampuan diri berperilaku dengan perilaku penggunaan kondom. Hasil ini sesuai dengan penelitian Yusnita 2003 dimana dalam hasil penelitiannya diperoleh ada perbedaan yang signifikan antara persepsi kemampuan diri berperilaku responden dengan perilaku penggunaan kondom. Bila dilihat dari hasil tabulasi silang, responden yang memiliki kemampuan diri berperilaku tinggi akan menggunakan kondom baik 39,6, lebih besar jika dibandingkan dengan dengan responden yang memiliki kemampuan diri dalam berperilaku rendah 3. Hasil penelitian ini sesuai dengan Teori HBM yang menyatakan bahwa persepsi kemampuan diri dalam berperilaku akan mempengaruhi tindakan seseorang dalam berperilaku menggunakan kondom. Hal ini didasarkan pada keyakinannya untuk mampu melakukan perilaku pencegahan tersebut, semakin tinggi keyakinan diri untuk selalu menggunakan kondom maka perilaku penggunaan kondom akan semakin baik pula. Universitas Sumatera Utara

5.3 Analisis Multivariat