PSK kesulitan mengajak pelanggan untuk selalu memakai kondom 93, PSK belum mampu bernegoisasi dengan pelanggan agar mereka menggunakan kondom
93 dan PSK belum mampu menolak bayaran bila pelanggan tidak memakai kondom 93.
Jika ditinjau dari persentase ketersediaan kondom dalam penelitian ini belum dapat dikatakan baik, yaitu hanya 44,2 responden yang menyatakan selalu
disediakan kondom oleh PSK. Padahal menurut Silalahi 2008 ketersediaan kondom dapat meminimalisir keengganan pelanggan menggunakan kondom dengan alasan
membeli kondom jauh dan juga PSK dapat dengan mudah menyampaikan posisi tawarnya kepada pelanggan karena kondom sudah tesedia dikamar.
5.2.5 Pengetahuan
Dari hasil gambaran distribusi frekuensi untuk variabel pengetahuan dapat dilihat bahwa secara keseluruhan responden telah mempunyai pengetahuan yang
cukup tinggi, tetap masih ada responden yang percaya pada mitos-mitos bahwa HIV dapat menular melalui berciuman, gigitan nyamuk dan menggunakan toilet bersama.
Dari hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan yang dimiliki responden dengan perilaku penggunaan kondom mereka.
Hasil ini sesuai dengan penelitian Soelistijani 2003 yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan responden dengan perilaku responden
dalam penggunaan kondom.
Universitas Sumatera Utara
Teori HBM menjelaskan bahwa pengetahuan tentang suatu penyakit berpengaruh secara tidak langsung terhadap perilaku secara tidak langsung, dimana
pengetahuan HIVAIDS akan mempengaruhi persepsi seseorang terhadap penyakit, sehingga bila semakin baik pengetahuan respoden tentang HIVAIDS maka
responden akan lebih mudah berperilaku untuk selalu menggunakan kondom saat berhubungan seksual. Lawrence W Green dalam teorinya juga mengungkapkan
bahwa secara umum perilaku seseorang dilandasi oleh latar belakang yang dimilikinya, termasuk pengetahuan mengenai HIVAIDS predisposing factors.
Seseorang yang berpengetahuan HIVAIDS lebih baik akan mempunyai tingkat pemahaman dan kesadaran tentang HIVAIDS lebih baik dan akan mempunyai
perilaku seksual yang aman yang terhidar dari infeksi HIV.
5.2.6 Persepsi Berisiko tertular HIV
Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara persepsi berisiko tertular HIV dengan perilaku penggunaan kondom. Jika ditinjau dari hasil
tabulasi silang, responden yang merasa berisiko tertular HIV maka persentase perilaku penggunaan kondom akan lebih baik 39,3 jika dibandingkan dengan
yang tidak merasa berisiko tertular HIV 16,4. Hal ini menunjukkan semakin merasa berisiko seseorang terhadap suatu penyakit maka tindakan pencegahan yang
dilakukan akan semakin baik pula. Hasil ini sejalan dengan teori rosenstock dalam HBM yang menyatakan bahwa persepsi risiko tertular HIV akan mempengaruhi
tidakan seseorang dalam melakukan tindakan pencegahan.
Universitas Sumatera Utara
5.2.7 Persepsi Keseriusan