ini juga dilaksanakan di beberapa negara asia lainnya, seperti Filipina dan Vietnam. Negara Asia lain yang menjalankan program 100 penggunaan kondom adalah
Myanmar pada awal tahun 2001 di kota Bago, Pyay, Kwathaung dan Tachileik, kemudian berkembang ke 152 kota lainnya pada awal 2006. Terdapat laporan
penggunaan kondom pada pekerja seks meningkat dari 60,7 2001 menjadi 91,0 2002,
terdapat penurunan prevalensi sifilis dari 6 menjadi 3 Rojanapithayakorn, 2008.
2.4. Landasan Teori Dalam membuat kerangka konsep, peneliti menggunakan landasan teori
Health Belief Model HBM. HBM adalah model psikologis yang mencoba untuk menjelaskan dan
memprediksi perilaku kesehatan dengan berfokus pada sikap dan keyakinan individu. Model perubahan perilaku kesehatan dikembangkan oleh Irwin M. Rosenstock pada
tahun 1966 untuk mempelajari dan mempromosikan serapan pelayanan kesehatan. Model ini lebih lanjut dkembangkan oleh Becker dan rekannya pada tahun 1970-an
dan 1980-an. Perubahan terus dilakukan hingga akhir tahun 1988, untuk mengakomodasi bukti tentang peran pengetahuan dan persepsi. Awalnya, model ini
dirancang untuk memprediksi respon perilaku untuk pengobatan yang diterima oleh pasien sakit akut atau kronis, tetapi dalam beberapa tahun, model ini telah digunakan
untuk memprediksi perilaku kesehatan yang lebih umum. HBM ini menunjukkan bahwa keyakinan seseorang pada ancaman pribadi bersama dengan keyakinan
Universitas Sumatera Utara
seseorang dalam berperilaku kesehatan akan memprediksi kemungkinan perilaku itu. Sejak itu, HBM telah disesuaikan dengan mengeksplorasi berbagai tindakan jangka
panjang dan jangka pendek kesehatan perilaku, termasuk perilaku seksual berisiko dan penularan HIVAIDS.
Para peneliti menunjukkan bahwa seorang individu yang dianggap memiliki kemampuan untuk berhasil melaksanakan strategi pemeliharaan kesehatan, seperti
menggunakan kondom secara konsisten, sangat mempengaruhinya dalam memberikan keputusan untuk menetapkan dan mempertahankan perubahan perilaku.
Komponen HBM : 1 Ancaman Threat; persepsi terhadap ancaman suatu penyakit merupakan langkah
awal dalam proses bertindak mengurangi ancaman tersebut. Persepsi terhadap ancaman merupakan gabungan 2 faktor, yaitu persepsi terhadap risiko tertular
suatu penyakit perceived susceptibility dan persepsi terhadap keseriusan suatu penyakit baik secara medis maupun sosial perceived severity
2 Harapan; persepsi terhadap harapan ini dibagi atas 3 faktor yaitu Persepsi positif terhadap suatu tindakan pencegahan perceived benefit, dalam hal ini adalah
persepsi positif terhadap penggunaan kondom, persepsi negatif terhadap penggunaan kondom perceived barriers misalnya biaya yang mahal, efek
samping, rasa sakit, ketidaknyamanan, dan lain-lain. Faktor lainnya adalah persepsi kemampuan diri dalam melakukan tindakan pencegahan tersebut dengan
sukses. Keyakinan individu terhadap kemampuannya dapat menentukan
Universitas Sumatera Utara
bagaimana mereka berperilaku, berpikir, dan bereaksi terhadap situasi yang tidak menyenangkan. Penilaian diri terhadap kemampuan yang dimilikinya akan
menentukan rangkaian perilaku yang harus ditampilkan dan berapa lama harus menjalaninya, pola pikir dan reaksi emosional.
3 Cues to action
Cues to action adalah tandasinyal yang menyebabkan seseorang untuk bergerak kearah perilaku pencegahan. Tanda tersebut berasal dari luar kampanye di media
massa, nasihat dari orang lain, kejadian pada kenalankeluarga, artikel di majalah 4 Variebel sosiodemografi, sosiopsikologi dan struktural
Variabel sosiodemografi meliputi, status ekonomi, ras, umur, pendidikan dan akses terhadap pelayanan kesehatan. Variabel sosiopsikologi meliputi dorongan
dari peer group atau reference group . sedangkan variabel struktural mencakup pengetahuan dan pengalaman seseorang yang menjadikan dia berperilaku sehat.
Variabel sosiodemografi, sosiopsikologi dan struktural mempengaruhi persepsi individu maka secara tidak langsung mempengaruhi perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan health-related behavior. Tingkat pendidikan diyakini mempunyai dampak tidak langsung terhadap perilaku dengan mempengaruhi
perceived susceptibility, perceived severity, perceived barriers dan perceived benefit to action.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5 Bagan Komponen Health Belief Model HBM
Sumber : Rosenstock dkk. 1994 dalam Preventing AIDS
Faktor Sosiodemografi
• Umur • Pendidikan
• Status pernikahan
Faktor Sosiopsikologi
• Dorongan
dari peer group atau
reference group
Struktural • Pengetahuan
• Pengalaman
Harapan
• Persepsi positif terhadap suatu tindakan
• Persepsi negatif terhadap suatu tindakan
• Persepsi terhadap kemampuan sendiri
untuk bertindak
Cues to Action
• Media massa • Informasi dari
orang lain
Perilaku untuk mengurangi
ancaman berdasarkan
harapan
Ancaman
• Persepsi terhadap risiko tertular penyakit
• Persepsi terhadap keseriusan suatu
penyakit
Latar Belakang Persepsi
Tindakan
Universitas Sumatera Utara
2.5. Kerangka Konsep