18 f. Isyarat-isyarat
g. Gabungan dari gerak-gerik tubuh Dalam praktik sehari-hari komunikasi verbal dan non verbal dilaksanakan
secara bersama- sama dan saling mendukung. Seorang klien berkata “saya cukup
senang disini” ditambah dengan ekspresi wajah gembira. Akan tetapi kadang-kadang kedua jenis komunikasi itu dapat juga berlawanan. Misalnya si klien mengatakan
“Saya tidak memikirkan apa-apa”, ekspresi wajahnya menunjukkan kesedihan dan bibirnya bergetar. Ermawati, dkk, 2009.
2.1.5. Faktor-faktor yang Memengaruhi Komunikasi
Agar proses komunikasi berjalan lancar, yaitu mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor yang
memengaruhi setiap unsur komunikasi dapat bersifat positif, yaitu menunjang keberhasilan komunikasi, atau bersifat negatif, yaitu menghambat berlangsungnya
proses komunikasi Effendy, 2000. Semua faktor tersebut disederhanakan menjadi tujuh faktor sebagai berikut.
1. Kredibilitas Kredibilitas credibility terdapat dan berpengaruh pada sumber atau
komunikator. Kredibilitas komunikator sangat memengaruhi keberhasilan proses komunikasi, karena hal ini memengaruhi tingkat kepercayaan sasaran atau
komunikan terhadap pesan yang disampaikan. Larangan merokok yang disampaikan oleh seorang dokter spesialis paru mungkin akan lebih diterima klien dari pada jika
Universitas Sumatera Utara
19 disampaikan oleh perawat ruangan. Disinilah pentingnya seorang perawat bekerja
sama dengan tim kesehatan lain. 2. Isi Pesan
Faktor ini terdapat dan berperan pada pesan, artinya pesan yang disampaikan hendaknya mengandung isi yang bermanfaat bagi sasaran. Hasil komunikasi akan
lebih baik jika isi pesan besar manfaatnya bagi kepentingan sasaran. Pesan yang disampaikan perawat seharusnya dapat memenuhi kebutuhan klien atau yang dapat
memecahkan masalah klien. Oleh Karena itu perawat perlu melakukan pengkajian dan analisis diri sebelum berkomunikasi dengan klien Stuart, 1998.
3. Kesesuaian dengan Kepentingan Sasaran Kesesuaian dengan kepentingan sasaran context terdapat dan berperan pada
pesan. Pesan yang disampaikan harus berhubungan dengan kepentingan sasaran. Makin erat hubungan tersebut, makin dapat diharapkan keberhasilan komunikasi.
Oleh karena itu dalam berkomunikasi dengan klien perawat harus memahami terlebih dahulu permasalahan klien. Jangan sampai perawat memberikan informasi yang
sebetulnya tidak dibutuhkan atau sudah diketahui klien. Di sinilah diperlukan pengkajian yang akurat Antai, 1995 dalam Suryani, 2006.
4. Kejelasan Kejelasan clarity terdapat dan berperan pada pesan. Kejelasan pesan yang
disampaikan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi. Pesan yang membingungkan atau tidak jelas akan membuat sasaran bingung sehingga tidak
terjadi perubahan perilaku Ellis, dkk, 2000 dalam Suryani, 2006. Hal ini sering
Universitas Sumatera Utara
20 terjadi ketika perawat melatih klien melakukan keterampilan tertentu. Karena perawat
menjelaskan dengan kalimat yang kurang jelas dan berbelit-belit, akibatnya klien tidak melakukan ketermpilan tersebut.
5. Kesinambungan dan Konsistensi Kesinambungan dan konsistensi continuity and consistency terdapat pada
pesan. Pesan yang akan disampaikan harus konsisten dan berkesinambungan. Agar pesan yang disampaikan bisa konsisten dan berkesinambungan, seorang perawat atau
tenaga kesehatan perlu membuat perencanaan yang matang sebelum melakukan intervensi atau berkomunikasi dengan klien Taylor, 1993 dalam Suryani, 2006. Di
samping itu perlu adanya pemahaman yang sama dan kesepakatan antara tenaga kesehatan yang tergabung dalam tim agar informasi yang diberikan kepada klien
sama atau konsisten. Jika pesan yang disampaikan selalu berubah-ubah, maka sulit diharapkan terjadinya perubahan perilaku sasaran.
6. Saluran Saluran channel terdapat dan berperan pada media. Media yang digunakan
harus disesuaikan dengan pesan yang ingin disampaikan. Sebagai contoh, untuk melakukan penyuluhan kesehatan pada masyarakat desa dengan tingkat pendidikan
rata-rata SD sampai SMP, penggunaan lembar balik flipchart dengan gambar- gambar yang menarik akan lebih efektif daripada menggunakan overhead projector
OHP. Pemilihan media yang tepat dapat meningkatkan pemahaman sasaran sehingga perubahan yang diharapkan dapattercapai Ellis, dkk, 2000, dalam
Suryani, 2006.
Universitas Sumatera Utara
21 7. Kapabilitas Sasaran
Kapabilitas sasaran capability of the audience terdapat pada komunikan. Dalam menyampaikan pesan, komunikator harus memperhitungkan kemampuan
sasaran dalam menerima pesan. Kemampuan sasaran menerima pesan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, sosial ekonomi, sosial budaya, dan sebagainya.
Ketujuh faktor tersebut di atas saling berhubungan dan saling memengaruhi satu sama lainnya. Jika sumber tidak mempunyai kredibilitas tinggi, maka dapat
memengaruhi pemilihan pesan yang disampaikan dan media yang digunakan.
2.1.6. Lima Hukum Komunikasi yang Efektif