59 Pada prinsipnya suatu CU tidak memberikan modal yang tinggi kepada
anggotanya, tetapi relatif membuka distribusi modal secara luas kepada masyarakat miskin. Sebab, credit union adalah milik semua anggota. CU tidak
memberikan modal yang tinggi hanya kepada satu orang saja seperti yang dilakukan oleh bank-bank formal melainkan kepada semua anggota.
3.2. Sosialisasi CU Pardomuan
CU Pardomuan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat dengan cara melakukan promosi – promosi ke berbagai daerah. Promosi itu dilakukan
bersamaan dengan pendidikan. Promosi tersebut berisikan program – program yang akan dilakukan oleh CU Pardomuan seperti pemberian DAKESMA pada
anggota, cara kerja CU, manfaat menjadi anggota CU dan sebagainya. Promosi tersebut dilakukan oleh pengurus – pengurus CU seperti manager, pengawas,
bendahara dan karyawan lainnya.
3.2.1. Sosialisasi Untuk Merekrut Anggota
Perekrutan anggota dilakukan dengan cara mempromosikan CU Pardomuan kepada masyarakat lain yang bukan anggota. Perekrutan ini bisa
dilakukan semua anggota dan pengurus–pengurus CU Pardomuan. Anggota CU memperoleh pengetahuan tentang CU Pardomuan melalui pendidikan serta
pengalaman selama menjadi anggota. Perekrutan anggota di Desa Tukka Dolok adalah dengan cara membagikan
pengalaman kepada masyarakat yang bukan anggota tentang keuntungan yang didapat dari CU Pardomuan. Misalnya, apabila ada orang yang mengalami
60 kesulitan dalam masalah ekonomi maka kerabat atau teman – temannya
menyarakan agar masuk menjadi anggota CU pardomuan. Sehingga dikemudian hari tidak susah lagi dalam memperoleh modal.
Selain itu masyarakat diajak agar suami – istri sama – sama masuk menjadi anggota. Tujuannya adalah agar peminjaman dapat dilakukan dari
simpanan yang dari suami atau istri. Jika anggota telah melakukan pinjaman dan membutuhkan modal lagi maka dapat dilakukan pinjaman lagi baik itu dari
simpanan istri ataupun suami. Keuntungan lain adalah apabila anggota meninggal dunia maka akan mendapatkan dakesma dan daperma. Sehingga keluarga yang
ditinggalkan dapat terbantu penanggulangan dana dalam upacara kematian yang diselenggarakan.
3.2.2. Sosialisasi Sistem Perkreditan CU Padomuan
Agar masyarakat lebih tertarik menjadi anggota maka pengurus, pengawas, karyawan dan ketua lingkungan melakukan sosialisasi kepada
masyarakat bahwa perkreditan atau peminjaman ke CU Pardomuan memberikan kemudahan kepada anggotanya. Sosialisasi ini juga dapat dilakukan oleh anggota-
anggota yang mengetahui sistem perkreditan CU Pardomuan. Untuk lebih jelasnya berikut adalah sistem perkreditan CU Pardomuan :
3.2.2.1. Prosedur Peminjaman
Anggota biasa yang masa keanggotaanya sudah enam bulan atau lebih secara terus menerus rajin menabung setiap bulannya dan rajin mengikuti
61 pendidikan, dapat mengajukan permohonan pinjaman maksimum 3 kali saham.
Saham yang dimaksud adalah simpanan wajib, sehingga 3 kali saham sama dengan 3 kali besar simpanan wajib. Beda pinjaman dengan saham maksimum
lima 5 juta rupiah. Pinjaman ini disebut dengan pinjaman pertama. Pinjaman dikabulkan apabila diluluskan melalui sidang peminjaman dan permohonan
pinjaman harus ditandatangani ketua koordinator. Pinjaman kedua, maksimum enam 6 kali saham dan beda pinjaman dengan saham maksimum 10 juta rupiah
kemudian dapat dilanjutkan sembilan 9 kali saham dan beda pinjaman dengan saham maksimum 20 juta rupiah untuk pinjaman ketiga. Sedangkan pinjaman
keempat dapat dilakukan 12 kali saham dan beda pinjaman dengan saham maksimum 40 juta rupiah.
Pinjaman maksimum 12 kali saham dan besar pinjaman maksimal 75 juta rupiah. Akan tetapi yang sudah beberapa kali meminjam 75 juta dan diangsur
dengan baik dan tidak pernah didenda, serta pinjaman tersebut betul – betul telah lunas dapat dipertimbangkan memberikan pinjaman maksimum 120 juta. Tetapi,
pinjaman 12 kali saham telah terpenuhi dan memiliki agunan yang dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Permohonan pinjaman dapat diproses,
apabila saldo pinjaman adalah nol. Pinjaman yang besarnya Rp.1.000.000,- sampai Rp. 10.000.000 biasanya
dilayani oleh manager tanpa melakukan sidang. Besar pinjaman di atas 10 juta rupiah harus disidangkan sidang pinjaman harus dihadiri oleh calon peminjam,
ahli waris, dan koordinator, dan permohonan harus ditanda tangani oleh ketua CU Pardomuan dan tidak boleh diwakilkan. Bila ahli waris tidak bisa hadir, calon
62 peminjam harus membawa surat persetujuan dari ahli waris. Pinjaman di atas
Rp.10.000.000,- harus memakai materai 6000. Jika pinjaman di atas 35 juta rupiah, akan dilaksanakan sidang khusus. Waktu sidang khusus ditentukan oleh
CU dan biaya sidang ditanggung oleh calon peminjam sebesar Rp. 350.000. Bagi peminjam di atas 70 tahun keatas dapat diberikan 3 x saham dan dijamin oleh ahli
waris dan besar pinjaman tidak dapat berselisih Rp.5.000.000,- dari pinjaman. Apabila anggota melaksanakan pinjaman dengan sistem lunas – maju
adalah : •
Pengangsuran sudah dilaksanakan minimal 10 kali. •
Saldo pinjaman yang tinggal maksimum 20 dari pinjaman semula. •
Tidak diberlakukan untuk pinjaman dengan bunga flate – rate. Pinjaman harus melampirkan agunan yang jelas dan diperkirakan harus
125 dari besar pinjaman. Agunan pinjaman harus ada surat persetujuan dari ahli waris.
3.2.2.2. Pelulusan Pinjaman
Pelulusan pinjaman didasarkan pada aspek TUKKEPAR, yang terdiri atas:
• Tujuan pinjaman: apakah tujuan pinjaman jelas untuk apa pinjaman
digunakan; apakah tujuan pinjaman sesuai dengan hukum, moral, budaya masyarakat, dan kegiatan CU, seperti: pinjaman dilakukan untuk
dipinjamkan kepada orang lain dengan melebihi bunga pinjaman di CU.
63 •
Kerajinan Menabung: apakah anggota yang bersangkutan telah menabung dengan rajin.
• Kemampuan mengembalikan pinjaman: apakah dari sumber pendapatan
pemimjam dapat mengangsur pinjaman tersebut, jika yang bersangkutan berpenghasilan tetap setiap bulan apakah setoran ke CU tidak melebihi
50 dari pendapatannya; jika pinjaman tesebut untuk usaha, apakah penghasilan dari usaha tersebut dapat mengembalikan pinjaman dengan
tidak menganggu jalannya usaha, jika pendapatan usaha tersebut tidak mencukupi apakah ada sumber pendapatan lainnya.
• Prestasi Masa lalu: apakah yang bersangkutan pernah meminjam dan
terjadi angsuran yang tidak teratur apa alasannya; apakah yang bersangkutan pernah menarik simpanan saham; apakah yang bersangkutan
ada meminjam dari lembaga keuangan yang lain; apakah yang bersangkutan pernah meminjam menggunakan buku anggota orang lain;
apakah agunan pinjaman memenuhi persyaratan. •
Partisipasi terhadap kopdit: apakah yang bersangkutan mengikuti pendidikan secara teratur; apakah yang bersangkutan telah memasukkan
anggota keluarganya jadi anggota kopdit; apakah yang bersangkutan turut mengajak masyarakat lain masuk menjadi anggota kopdit; apakah yang
bersangkutan pernah memberikan sumbangan pikiran, informasi yang membantu perkembangan kopdit.
64
3.2.2.3. Lama Angsuran dan Besar Bunga Pinjaman Lama angsuran pinjaman di CU Pardomuan adalah:
• Besar pinjaman sampai Rp.5.000.000,- angsuran maksimum 30 bulan.
• Besar pinjaman sampai Rp 10.000.000,- angsuran maksimum 40 bulan.
• Besar pinjaman sampai Rp.25.000.000,- angsuran maksimum 50 bulan.
• Besar pinjaman di atas Rp 25.000.000,- angsuran maksimum 60 bulan.
Bila angsuran tidak ditepati sesuai dengan perjanjian maka : 1.
Angsuran pinjaman yang terdenda 3 x berturut – turut akan mengakibatkan pinjaman ditunda atau pinjaman dikurangi.
2. Bila terjadi penunggakan sampai 3 x berturut – turut atau lebih, maka
deviden pada saat tutup buku dijadikan angsuran pinjaman. 3.
Apabila peminjam tidak menepati perjanjian pinjaman, maka agunan dapat disita oleh CU.
4. Penjamin bertanggung jawab atas pengembalian pinjaman yang dijamin.
Besar bunga pinjaman di CU Pardomuan adalah : a
Pinjaman sebesar atau dibawah saham akan dikenakan bunga pinjaman 1,8 perbulan.
b Pinjaman sd 3 x saham, bunga 2,0 perbulan.
c Pinjaman sd 6 x saham, bunga 2,2 perbulan.
d Pinjaman sd 9 x saham, bunga 2,4 perbulan.
e Pinjaman di atas 9 x saham, bunga 2,5 perbulan.
f Apabila pinjaman telah sama besarnya dengan saham, bunga menjadi 1,8
perbulan.
65 g
Semua bunga pinjaman menggunakan sistem menurun.
3.3. CU Pardomuan Sebagai Usaha Pemberdayaan Masyarakat