Kasus – Kasus yang Terjadi di CU Pardomuan

98 4. Usaha simpan pinjam mendidik manusia Usaha simpan pinjam tidak hanya mendidik anggotanya untuk menabung dan meminjam saja, akan tetapi juga mendidik anggota agar belajar seperti berikut ini: • menggunakan uang secara bijaksana dan tidak boros. • Percaya pada diri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain dalam bidang finansial. • Memikirkan masa depan, tidak hanya memikirkan biaya hidup dari hari ke hari. • Berpikir secara kreatif dalam mengatasi kesulitan ekonomi. • Saling bekerjasama dan bertukar pikiran sesama anggota dalam meningkatkan taraf hidup bersama. 5. Usaha simpan pinjam sebagai ikatan pemersatu. Usaha simpan pinjam adalah suatu usaha milik bersama dan bukan perorangan. Sehingga anggota memiliki persamaan yang sama dan menjadi tiitik tolok ikatan permersatu semua anggota dalam kerja sama.

4.3. Kasus – Kasus yang Terjadi di CU Pardomuan

Dalam melaksanakan kinerjanya CU Pardomuan banyak dihadapkan pada berbagai kendala. Kendala tersebut banyak ditemui pada saat melakukan pinjaman. Selain itu, kendala juga ditemui dalam penyimpanan simpanan wajib. 99

3.4.1. Kasus Dalam Penyimpanan Simpanan Wajib

Sebahagian kecil anggota CU Pardomuan ada yang membangkang dalam melaksanakan kewajibannya sebagai anggota. Di mana simpanan wajib yang harus disetor setiap bulannya tidak dipenuhi oleh anggota dan akibatnya anggota yang membangkang dipecat sesuai dengan peraturan yang telah disepakati. Pembangkangan ini terjadi karena perekonomian masyarakat yang pada umumnya bergantung pada hasil pertanian dan karet. Sehingga, apabila hasil pertanian tidak memuaskan maka pemenuhan kebutuhan sehari-hari akan terbengkalai dan bahkan tidak dapat menyisakan uangnya untuk melaksanakan kewajibannya membayar simpanan pokok sebagai anggota CU pardomuan. Selain hasil pertanian, pengaruh cuaca juga mempengaruhi keadaan perekonomian masyarakat. Cuaca buruk seperti datang hujan mengakibatkan petani karet mengalami kesulitan untuk mengolah pohon karetnya atau yang sering disebut masyarakat setempat dengan “manderes”. Kasus seperti di atas, ditangani oleh pengurus-pengurus CU Pardomuan. Apabila terjadi kasus seperti di atas, tindakan pertama yang dilakukan oleh CU Pardomuan adalah memberikan surat peringatan. Sehingga anggota tersebut harus datang melapor ke CU Pardomuan dan sama-sama mencari solusinya. Namun, apabila tidak di hiraukan sampai tiga kali, maka pengurus mengambil tindakan untuk memecat anggota tersebut. Kasus seperti ini tidak terjadi pada anggota di CU Pardomuan di Desa Tukka Dolok. 100

3.4.2. Kasus – Kasus Dalam Peminjaman

Dalam peminjaman juga banyak terjadi beberapa kasus seperti : pinjaman yang dikabulkan, pinjaman yang tidak dikabulkan, pinjaman macet, pinjaman anggota yang dikurangi jumlah pinjamannya. 1. Pinjaman yang dikabulkan Pengalaman Ibu Lubis 43 tahun bahwa pinjaman akan dikabulkan apabila memenuhi persyaratan. Persyaratan utama dalam peminjaman adalah rajin mengikuti pendidikan dan rajin menabung. Pinjaman yang diajukan juga harus sesuai dengan kemampuan dari peminjam. Sebelum melakukan pinjaman biasanya Ibu Lubis terlebih dahulu mengecek kehadirannya yang ditulis di kartu simpanan dan besar simpananya. Pada tahun 2007 ia pernah melakukan pinjaman sekitar Rp.3.000.000,- dimana pada waktu itu besar simpanan yang dimiliki sekitar Rp.2.000.000,- . Berdasarkan prosedur peminjaman ibu Lubis dapat meminjam sebesar 3 kali sahamsimapanan wajib. Pada saat peminjaman tidak ada kendala yang dialami olehnya sebab ia memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Berikut penuturan Ibu Meri Lubis: “Saya merasa sangat senang waktu itu, karena permohonan pinjaman yang saya ajukan diluluskan oleh CU Pardomuan. Pinjaman itu saya gunakan untuk memajukan hasil pertanian padi saya seperti membeli pupuk dan obat-obatan untuk memberantas hama.” Selain Ibu Lubis banyak juga anggota CU Pardomuan yang merasa puas dengan permohonan pinjamannya, atau dengan kata lain pinjaman yang diajukan dikabullkan oleh CU Pardomuan. 101 2. Pinjaman yang tidak dikabulkan Pengalaman Ibu Heppi Sihotang 35 tahun, ia pernah melakukan pinjaman tidak dikabullkan oleh CU. Alasan yang diberikan oleh pihak CU adalah bahwa Ibu sihotang jarang mengikuti pendidikan. Selain itu, hasil survei koordinator yang melihat keadaan dari calon peminjam yang tidak mungkin bisa melunasi pinjaman. Penuturan Ibu Sihotang bahwa ketua lingkungan Tukka I yang mensurvei kehidupan ekonominya menggap bahwa ia tidak akan sanggup membayar pinjaman sebesar Rp.10.000.000,- yang diajukannya di mana mata pencaharian Ibu Sihotang adalah bertani dan masih memiliki dua orang anak yang duduk di SLTP dan SMU. Berikut pernyataannya: “saya pernah mengajukan pinjaman ke CU Pardomuan, namun pinjaman saya tidak dikabulkan karena koordinator menganggap saya tidak mampu membayar cicilan pinjaman. Padahal saya pasti berusaha untuk melunasinya. Namun, saya akui bahwa saya kurang mengikuti pendidikan”. Dalam peminjaman harus telebih dahulu disetujui oleh kordinator yang sekaligus merangkap jadi ketua lingkungan. Ketua lingkungan dapat melihat keadaan dari calon peminjam, sebab ketua lingkungan juga warga dari desa yang sama. Sehingga ketua lingkungan dapat menafsirkan kira-kira berapa jumlah yang dipinjam oleh anggota sehingga tidak terjadi pinjaman macet. 3. Pinjaman macet atau menunggak. Pengalaman Bapak Titus Silaban 55 tahun bahwa ia pernah mengalami penunggakan pengembalian pinjaman atau pinjaman macet selama tiga bulan. Sebab saat itu ia dalam keadaan sakit. Sehingga perekonomian keluarga dipikul 102 oleh istrinya yang bekerja sebagai petani. Namun, setelah mendapat surat peringatan ia menghadap ketua CU Pardomuan dan berjanji akan membayar cicilan. Mengatasi masalah ini, ia meminta bantuan kepada anak-anaknya yang berada diperantauan. Pinjaman yang menuggak beberapa bulan akan mendapatkan surat teguran dari CU Pardomuan. Apabila surat teguran tidak ditanggapi sebanyak tiga kali, maka pihak CU Pardomuan akan menyerahkan masalah ini pada pihak kepolisian. Jika peminjam tidak mampu membayar lagi maka angunan yang dicantumkan dalam peminjaman akan ditarik oleh CU Pardomuan. 4. Pinjaman yang dikurangi jumlah pinjamannya. Jumlah pinjaman harus sesuai dengan kemampuan dari calon peminjam. Jika permohonan pinjaman terhitung besar dan koordinator melihat bahwa calon peminjam tidak mungkin dapat membayar cicilan sebesar itu, maka calon peminjam dan koordinator membuat kesepakatan sehingga besar pinjaman dikurangi dari jumlah sebelumnya. Apabila koordinator langsung menyepakati permohonan pinjaman tanpa melihat kekampuan dari peminjam maka sesampai di kantor CU Pardomuan, permohonan pinjaman ada kemungkinan akan ditolak, atau menyepakati agar jumlah pinjaman dikurangi. CU Pardomuan dapat mengetahui anggota keadaan calon peminjam adalah dari hasil sidang yang dilakukan CU terhadap calon peminjam. Hal ini juga dialami oleh keluarga Ibu Heppi Sihotang di mana ia pernah meminjam akan tetapi tidak dikabulkan. Akan tetapi karena ia memohon agar 103 permohonannya disetujui. Mengatasi masalah ini kemudian CU Pardomuan mengabulkan permohonannya dengan menggurangi besar pinjaman berdasarkan hasil survei oleh ketua lingkungan.

3.4.3. Anggota yang mengundurkan diri.

Pengalaman Ibu Donner Pane 63 tahun yang ditemui peneliti saat mengumpulkan data di kantor CU Pardomuan. Saat itu ia datang ke kantor CU untuk mengundurkan diri. Ia menceritakan alasan pengunduran dirinya yaitu: “saya tidak sangup lagi untuk mengikuti kewajiban saya sebagai anggota CU Pardomuan. Apalagi anak saya akan pindah, dan saya juga sudah tua. Sehingga yang bersangkutan dengan CU Pardomuan tidak bisa urus sendiri, seperti mengikuti pendidikan, saya tidak dapat mendengar dengan baik lagi serta mata saya juga sudah rabun. Akhirnya apa yang disampaikan pada saat pendidikan tidak bisa saya pahami lagi.” Agar pengunduran dirinya cepat selesai ia langsung menemui Bapak Sahat Pane yang menjabat sebagai ketua CU dan menceritakan alasan di atas. Alasan tersebut disetujui oleh Bapak Sahat Pane dan segera menyuruh karyawan yang mengurus pengunduran diri anggota. Karena, Ibu pane masih memiliki tabungan maka pihak CU kemudian memberikan tabungannya. Anggota yang mengundurkan diri harus mengisi formulir permohonan pengunduruan diri sebagai anggota CU Pardomuan dan harus ditanda tangani oleh ketua lingkungan dan pengurus CU Pardomuan. 104

4.4. Pentingnya Partisipasi Anggota Dalam Usaha Pemberyaan