tabungan juga diperkenalkan oleh pemerintah pada masa ini seperti Tabungan Pelajar, Pemuda dan Pramuka dan Tabungan Pegawai Negeri.
Jumlah deposito berjangka peiode 1978-1979 sebanyak Rp 707,9 miliar dengan suku bunga selama empat tahun berjalannya kebijakan ini sebesar 6 -
15 pertahun.
4.2.2 Perkembangan Uang Kuasi Quasy Money Setelah Tahun 1980
Pada 1 Juni 1983 pemerintah melakukan deregulasi moneter untuk sistem perbankan. Tujuan dari ditetapkan deregulasi ini adalah untuk memberi kebebasan
pihak perbankan menetapkan tingkat suku bunga deposito, penetapan suku bunga kredit atau penetapan batas maksimal kredit, dan peningkatan daya saing
perbankan. Pada awal tahun 1990-an pemerintah melakukan efisiensi perbankan
melalui penuruan suku bunga deposito, pengendalian inflasi, mendorong kegiatan produksi dan investasi di dalam negeri, membangun iklim usaha yang sehat, baik
sektor keuangan dan sektor perbankan. Tujuan dari program ini adalah untuk menambah minat masyarakat menabung sehingga kestabilan ekonomi semakin
tercapai. Dengan adanya berbagai inovasi baru dari pemerintah ini maka
masyarakat semakin tertarik untuk menyimpan dana mereka dalam bentuk deposito berjangka yang menyebabkan pertambahan uang kuasi.
Persentase pertumbuhan uang kuasi tahun 1981-2011 dapat di lihat dari tabel 4.1 :
Tabel 4.1 Persentase Pertumbuhan Uang Kuasi di Indonesia Periode1981-2011
Tahun Uang Kuasi Miliar Rp
Pertumbuhan
1981 3.726
- 1982
3.954 6,12
1983 7.094
79,41 1984
9.356 31,89
1985 13.049
39,47 1986
15.984 22,49
1987 21.200
32,63 1988
27.606 30,22
1989 38.591
39,79 1990
60.811 57,58
1991 72.711
19,57 1992
90.274 24,15
1993 108.397
20,08 1994
129.138 19,13
1995 169.961
31,61 1996
224.543 32,11
1997 277.300
23,50 1998
476.184 71,72
1999 521.572
9,53 2000
584.842 12,13
2001 666.322
13,93 2002
691.969 3,85
2003 731.893
5,77 2004
779.709 6,53
2005 921.310
18,16 2006
1.032.865 12,11
2007 1.196.119
15,81 2008
1.435.772 20,04
2009 1.622.055
12,97 2010
1.856.720 14,47
2011 2.000.961
7,77
Sumber: Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia
Berdasarkan tabel 4.1, dapat dilihat bahwa perkembangan uang kuasi selama tahun 1981-2011 mengalami pertumbuhan yang fluktuatif. Pertumbuhan
terendah terjadi pada tahun 2002 sekitar 3,85 . Sedangkan pertumbuhan uang kuasi tertinggi tahun 1983 mencapai 79,41. Hal ini terjadi karena adanya sistem
deregulasi perbankan yang ditetapkan oleh pemerintah pada 1 Juni 1983 yang
memperbaiki sistem perbankan nasional melalui kebebasan penetapan suku bunga deposito oleh masing-masing pihak perbankan dan berbagai produk baru deposito
berjangka yang diperkenalkan oleh pemerintah. Sehingga dengan adanya tingkat suku bunga deposito yang tinggi dan produk deposito berjangka yang inovatif,
maka masyarakat tertarik untuk mendepositokan dananya sehingga menyebabkan tingkat pertumbuhan uang kuasi yang tinggi. Pemberian kebebasan terhadap pihak
perbankan untuk menentukan tingkat suku bunga deposito tetap dalam pengawasan pemerintah agar suku bunga tetap stabil dan terkendali.
Ketidakstabilan tingkat suku bunga deposito terjadi tahun 1998 ketika Indonesia mengalami krisis moneter yang menyebabkan pertumbuhan uang kuasi sangat
tinggi mencapai 71,72. Tingginya suku bunga yang menyebabkan masyarakat menyimpan uang mereka dalam bentuk deposito berjangka sehingga jumlah uang
kuasi meningkat.
4.2.3 Perkembangan Tingkat Suku Bunga Deposito Deposito Rate