2.8 Kerangka Konseptual
Gambar 2.6 Kerangka Konseptual
Berdasarkan kerangka konseptual di atas, dapat dilihat bahwa permintaan uang kuasi di Indonesia dipengaruhi oleh tingkat suku bunga deposito, PDB
Perkapita dan Inflasi. Pengaruh tingkat suku bunga deposito, PDB Perkapita inflasi terhadap permintaan uang kuasi akan dilihat secara parsial dan secara
simultan sehingga akan diperoleh kesimpulan. INFLASI
PERMINTAAN UANG KUASI DI
DIPENGARUHI
SUKU BUNGA
DEPOSITO PDB
PERKAPTA
SECARA PARSIAL SECARA SIMULTAN
ANALISIS KESIMPULAN
2.9 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti dan masih harus dibuktikan kebenarannya karena masih bersifat dugaan. Berdasarkan
masalah di atas, hipotesisnya adalah: H1 : Adanya pengaruh antara suku bunga deposito terhadap permintaan uang
kuasi. H2 : Adanya pengaruh antara PDB Perkapita terhadap permintaan uang kuasi.
H3 : Adanya pengaruh antara inflasi terhadap permintaan uang kuasi. H4 : Secara simultan, suku bunga, PDB Perkapita dan inflasi berpengaruh
terhadap permintaan uang kuasi.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Indonesia selama tiga dekade terakhir yaitu periode 1981 sampai dengan 2011. Dasar penetapan tahun ini adalah sengaja
purposive dengan alasan bahwa selama rentang waktu 1981-2011, Indonesia banyak mengalami perubahan diberbagai sektor khususnya sektor moneter dan
perbankan. Tahun 1980-an pemerintah mulai memberi keterlibatan pihak swasta terhadap sektor moneter, melalui deregulasi moneter perbankan tahun 1983 dan
deregulasi tahun 1988 yang sangat mempengaruhi sistem moneter Indonesia. Periode tahun 1992-1993 sistem perbankan nasional mengalami kredit macet yang
menyebabkan kerugian perbankan dan tingkat ekspansi kredit mulai menurun. Akibatnya di jangka pendek, Indonesia mengalami kerugian yang besar. Tahun
1994 terjadi perkembangan di sektor properti yang mengakibatkan kredit banyak mengalir ke sektor properti sehingga inflasi semakin tinggi. Tahun 1997 sampai
1998 terjadi krisis moneter Indonesia yang mengakibatkan perekonomian Indonesia lumpuh dan hancurnya sistem perbankan Indonesia. Krisis moneter ini
ditandai dengan Produk Domestik Bruto turun, inflasi naik, nilai tukar rupiah terhadap dollar naik, suku bunga sangat tinggi, dan jumlah uang beredar
meningkat. Tahun 2000-an kondisi perekonomian dan moneter Indonesia semakin membaik ditandai dengan peningkatan PDB, menguatnya nilai tukar rupiah,
turunnya inflasi, penurunan suku bunga di sektor riil.