Jenis-jenis Inflasi Faktor-faktor penyebab inflasi

hidup dinilai akan semakin tinggi. Semakin tingginya satandar hidup maka masyarakat tidak lagi menggunakan pendapatan mereka hanya untuk konsumsi tapi sebagian untuk ditabung baik ke dalam deposito berjangka atau bentuk tabungan lainnya. Hal ini menyebabkan jumlah uang kuasi semakin meningkat. 2.6 Inflasi 2.6.1 Pengertian Inflasi Inflasi secara umum diartikan sebagai meningkatnya harga barang-barang secara terus menerus diikuti dengan meningkatnya jumlah uang beredar. Inflasi merupakan suatu proses ketidakseimbangan disequilibrium yang mana tingkat harga yang terus-menerus mengalami kenaikan atau peningkatan selama periode tertentu Nasution,1998. Menurut teori klasik, inflasi sepenuhnya merupakan gejala moneter artinya perubahan indeks harga umum hanya diakibatkan oleh perubahan jumlah uang yang beredar. Milton Friedman 1956 menyatakan bahwa inflasi selalu dan dimana pun merupakan fenomena moneter. Friedman berpendapat bahwa inflasi disebabkan oleh tingkat pertumbuhan uang beredar yang tinggi.

2.6.2 Jenis-jenis Inflasi

Jenis-jenis inflasi dapat dikategorikan berdasarkan beberapa hal yaitu Boediono, 1987 : 1. Berdasarkan asal inflasi a. Inflasi yang berasal dari dalam negri atau domestic inflation. Inflasi ini terjadi karena defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang baru. b. Inflasi yang berasal dari luar negri atau imported inflation. Inflasi ini terjadi karena kenaikan harga-harga di luar negri atau di Negara-negara langganan berdagang kita. 2. Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi a. Inflasi ringan yaitu inflasi di bawah 10 pertahun b. Inflasi sedang yaitu antara 10-30 pertahun c. Inflasi berat yaitu infalsi yang nilainya antara 30-100 pertahun d. Hiperinflasi yaitu di atas 100 pertahun.

2.6.3 Faktor-faktor penyebab inflasi

Terjadinya inflasi bisa disebabkan oleh beberapa hal yaitu : a. Inflasi permintaan atau demand pull inflation Inflasi permintaaan atau demand pull inflation adalah inflasi yang disebabkan karena adanya tarikan permintaan terhadap barang dan jasa sehingga mendorong kenaikan harga-harga. Inflasi permintaan terjadi karena anggran belanja pemerintah yang defisit atau pendapatan negara lebih kecil dibandingkan dengan pengeluaran negara. Kekurangan anggaran ini biasanya diatasi oleh pemerintah dengan mencetak uang. Pencetakan uang yang sering dapat dilakukan menyebabkan kenaikan harga umum yang semakin cepat sehingga memicu terjadinya inflasi Suparmoko, 2000. Inflasi yang disebabkan oleh tarikan permintaan demand pull inflation bisa dilihat dari gambar 2.4. Gambar 2.4 Inflasi yang disebabkan oleh tarikan permintaan demand pull inflation Sumber: Suparmoko, 2000 Berdasarkan gambar 2.4, sumbu horizontal menunjukkan Qd=Qs dimana kuantitas barang yang diminta sama dengan kuantitas barang yang ditawarkan. Sumbu vertikal menunjukkan harga barang atau P. Kurva permintaan DD memotong kurva penawaran SS sehingga terjadi keseimbanganequilibrium di sumbu E dan tercapai harga keseimbangan di Po dan keseimbangan jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan ditunjukkan oleh Qd=Qs. Jika terjadi pertambahan permintaan karena pertambahan jumlah uang yang beredar, maka kuva permintaan DD akan bergeser ke kanan menjadi D’D’ dan akan berpotongan dengan kurva SS, sehingga akan menciptakan harga baru sebesar P1 dan jumlah barang yang diminta dan yang yang ditawarkan akan meningkat dari Qd=Qs menjadi Qd 1 =Qs 1 , karena struktur biaya yang tidak berubah, harga menjadi lebih tinggi dan jumlah barang dapat meningkat. Jika pergeseran kurva tersebut terjadi secara terus menerus karena peningkatan jumlah P 1 P P E S S QdQs Qd 1 =Qs 1 D 1 D 1 Qd=Qs uang beredar, maka harga pun akan terus mengalami kenaikan, maka terjadilah demand pull inflation. b. Inflasi penawaran atau cost push inflation Inflasi penawaran atau cost push inflation adalah inflasi yang disebabkan oleh desakan kenaikan biaya produksi, khususnya kenaikan upah buruh, sehingga kenaikan upah buruh akan mengakibatkan kenaikan harga-harga yang ditawarkan oleh produsen Suparmoko, 2000. Misalnya kenaikan harga BBM dan tariff dasar listik akan membawa dampak terhadap naiknya harga-harga secara umum, hal ini terjadi akibat bertambahnya biaya yang dikeluarkan oleh produsen. Inflasi yang disebabkan oleh dorongan biaya produksi dapat dilihat dari gambar 2.4 berikut: Gambar 2.5 Inflasi yang disebabkan oleh dorongan biaya produksi Sumber: Suparmoko, 2000 Berdasarkan gambar 2.5, sumbu horizontal menunjukkan jumlah barang yang diminta dan yang ditawarkan Qd=Qs dan sumbu vertikal menunjukkan harga barang atau P. Perpotongan kurva permintaan DD dan kurva penawaran SS akan menghasilkan keseimbangan di titik E sehingga menghasilkan harga Po dan P P P 1 E S S QdQs Qd=Qs Qd 1 =Qs 1 kuantitas barang yang sama antara permintaan dan penawaran di Qd=Qs. Dengan meningkatnya upah tenaga kerja atau meningkatnya biaya produksi, akan mengakibatkan kurva penawaran bergeser ke kiri menjadi S 1 S 1 dan berpotongan dengan kurva permintaan DD pada tingkat harga yang lebih tinggi yaitu P 1 . Dalam kondisi ini, maka jumlah barang yang diperjualbelikan akan lebih sedikit yaitu Qd 1 =Qs 1 Inflasi dari sudut penawaran dibagi juga atas price push inflation dan import cost push inflation. Inflasi karena dorongan harga atau Price push inflation terjadi karena kekekuatan monopoli yang dimiliki oleh produsen dalam mengatur tingkat harga dan tingkat produksi sesuai dengan keinginannya. Inflasi karena impor atau Import cost push inflation terjadi karena kenaikan harga barang- barang impor seperti bahan baku dan barang modal, jika barang-barang tersebut terus mengalami kenaikan maka harga di dalam negri juga akan meningkat yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi Nasution, 1998. . Hal ini terjadi karena biaya untuk membuat barang tersebut mahal dan mendorong produsen untuk menjual produknya dengan harga lebih tinggi sehingga terjadilah cost push inflation.

2.6.4 Hubungan Inflasi dengan Permintaan Uang Kuasi