Cooper dan Straw 1995 : 8-15 membagi gejala stres kerja menjadi tiga yaitu :
1 . Gejala fisik
Gejala stres menyangkut fisik bisa mencakup nafas memburu, mulut dan kerongkongan kering, tangan lembab, merasa panas, otot tegang,
pencernaan terganggu, mencret-mencret, sembelit, letih yang tak beralasan, sakit kepala, salah urat dan gelisah.
2
. Gejala-gejala dalam wujud perilaku
Banyak gejala stres yang menjelma dalam wujud perilaku, mencakup: a.
Perasaan, berupa : bingung, cemas, dan sedih, jengkel, salah paham, tak berdaya, tak mampu berbuat apa- apa, gelisah, gagal,
tak menarik, dan kehilangan semangat. b.
Kesulitan dalam : berkonsentrasi, berfikir jernih, membuat keputusan.
c. Hilangnya : kreatifitas, gairah dalam penampilan, minat terhadap
orang lain.
3. Gejala-gejala di tempat kerja
Sebagian besar waktu bagi pegawai berada di tempat kerja, dan jika dalam keadaan stres, gejala-gejala dapat mempengaruhi kita di tempat
kerja, antara lain:
a. Kepuasan kerja rendah.
b. Kinerja yang menurun.
c. Semangat dan energi hilang.
d. Komunikasi tidak lancar.
e. Pengambilan keputusan jelek.
f. Kreatifitas dan inovasi berkurang.
g. Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif.
4.1.3. Pengertian Stres Kerja
Menurut Rivai 2004 : 516 menyatakan “stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang
mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seorang karyawan dimana tekanan tersebut disebabkan oleh lingkungan pekerjaan dimana karyawan
tersebut berada”. Para ahli mengatakan bahwa stres kerja dapat timbul sebagai akibat tekanan atau ketegangan yang bersumber dari ketidakselarasan antara
seseorang dengan lingkungannya. Dengan perkataan lain, apabila sarana dan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tututan tugas tidak selaras dengan kebutuhan dan kemampuan seseorang, ia akan mengalami stres kerja.
Stres kerja mengakibatkan kelelahan kerja, seringkali tanda awal dari stres kerja adalah suatu perasaan bahwa dirinya mengalami kelelahan emosional
terhadap pekerjaan-pekerjaan. Apabila diminta menjelaskan yang dirasakan, seorang karyawan yang lelah secara emosional akan merasa kehabisan tenaga
dan lelah secara fisik untuk menjelaskannya sehingga tidak dapat mengutarakan stres yang dialaminya.
Ada beberapa aspek dalam stres kerja menurut Arfah 2008 : 18-19 antara lain:
a. Kelelahan Emosional
Kelelahan emosional yang gawat dapat sangat melemahkan baik di dalam maupun diluar pekerjaan, sehingga orang-orang
yang mengalami hal itu harus mencari cara untuk mengatasinya. Satu cara yang umum mengatasi hal tersebut adalah dengan diri
sendiri, dengan orang lain, dan dengan mengurangi keterlibatan pribadi terhadap persoalan-persoalan yang ada.
b. Perasaan tidak mampu
Bila digabungkan dengan kelelahan emosional, perasaan tidak mampu akan menurunkan motivasi sampai suatu titik
dimana kualitas kerja karyawan akan menurun yang akhirnya menuju kepada kegagalan lebih lanjut.
“Stres kerja dapat diartikan sebagai sumber atau stresor kerja yang menyebabkan reaksi individu berupa reaksi fisiologis, psikologis, dan perilaku.
Stresor kerja merupakan segala kondisi pekerjaan yang dipersepsikan karyawan sebagai suatu tuntutan dan dapat menimbulkan stres kerja” Wangsa, 2010: 53.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA