Analisis Korelasi HASIL DAN PEMBAHASAN

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa diperoleh F hitung sebesar 18,250. Maka dalam hal ini H 1 diterima, karena F hitung F Tabel sebesar 2,48 sehingga H ditolak dan H 1 diterima. Artinya ada hubungan linier di antara sub-variabel stres kerja yang terdiri dari konflik kerja X 1 , beban kerja X 2 , dan waktu kerja X 3

e. Analisis Korelasi

dengan motivasi. Analisis korelasi digunakan untuk menganalisis hubungan antarvariabel bebas saja yang ada dalam penelitian. Dari Tabel 4.14 dan hasil penelitian terhadap hubungan antar variabel dijelaskan pada Tabel korelasi antar variabel, Tabel 4.15. Tabel 4.14 Hubungan Antar Variabel Nilai Interpretasi 0.0 – 0.19 Sangat Tidak Erat 0,2 – 0.39 Tidak Erat 0.4 – 0.59 Cukup Erat 0.6 – 0.79 Erat 0.8 – 0.99 Sangat Erat Sumber : Syafrizal dkk 2009 Tabel 4.15 Hasil Pengujian Signifikansi Korelasi Corellation Zscore: Konflik Kerja Zscore: Beban Kerja Zscore: Waktu Kerja Zscore: Motivasi Kerja Zscore: Konflik Kerja Pearson Correlation 1 .157 -.067 -.046 Sig. 2-tailed .143 .530 .670 N 89 89 89 89 Zscore: Beban Kerja Pearson Correlation .157 1 .381 .485 Sig. 2-tailed .143 .000 .000 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA N 89 89 89 89 Zscore: Konflik Kerja Zscore: Beban Kerja Zscore: Waktu Kerja Zscore: Motivasi Kerja Zscore: Waktu Kerja Pearson Correlation -.067 .381 1 .545 Sig. 2-tailed .530 .000 .000 N 89 89 89 89 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012 Dalam Tabel 4.15 terlihat bahwa : 1. Korelasi antara variabel konflik kerja dan beban kerja sebesar 0,157. Artinya, hubungan antarvariabel sangat lemah, searah karena hasilnya positif dan tidak signifikan 0,143 0,05 2. Korelasi antara variabel konflik kerja dan waktu kerja sebesar -0,067. Artinya korelasi antarvariabel sangat lemah, tidak searah karena hasilnya negatif dan tidak signifikan . Di mana, apabila konflik kerja tinggi maka beban kerja juga tinggi. 0,530 0,05 3. Korelasi antara variabel beban kerja dan waktu kerja sebesar 0,381. Artinya korelasi antarvariabel cukup erat, searah dan signifikan . Di mana, apabila konflik kerja tinggi maka waktu kerja rendah. 0,00 0,01 . Di mana, jika beban kerja tinggi maka variabel waktu kerja juga tinggi. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2. Substruktur Kedua a. Metode Analisis Jalur

Pada bagian kedua, p eneliti menganalisis variabel bebas yaitu stres kerja konflik kerja X 1 , beban kerja X 2 , waktu kerja X 3 dan variabel motivasi kerja Y 1 terhadap kinerja karyawan Y 2 Y . 2 = PY 2 X 1 +PY 2 Y 1 + PY 2 X 3 Hasil analisis regresi dari persamaan struktural pertama dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut : + e Tabel 4.16 Analisis Jalur pada Substruktur Kedua Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3.036E-15 .082 .000 1.000 Zscore: Konflik Kerja -.079 .085 -.079 -.937 .351 Zscore: Beban Kerja .013 .098 .013 .131 .896 Zscore: Waktu Kerja .187 .100 .187 1.877 .064 Zscore: Motivasi Kerja .519 .106 .519 4.916 .000 a. Dependent Variable: Zscore: Kinerja Karyawan Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17.0 2012 Maka dari Tabel 4.16 tersebut dapat dipe roleh persamaan regresi sebagai berikut : Y 2 = 0,519Y 1 + 0,187X 3 - 0,079X 1 + e UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

b. Uji Signifikansi Parsial Uji-t