berwenang membuat anggaran dasar dan akta perubahan anggaran dasar, termasuk pembuatan perjanjian penjaminan
emisi efek, perjanjian antarpenjamin emisi efek, perjanjian perwaliamanatan, perjanjian agen penjual, dan perjanjian lain
yang diperlukan.
E. Good Corporate Governance dalam Pengembangan Pasar Modal
Indonesia
Berbagai peristiwa yang terjadi beberapa waktu terakhir telah menjadikan corporate governance sebagai sebuah isu penting di kalangan
para eksekutif, organisasi-organisasi non pemerintah atau non governmental organization
NGO, para konsultan korporasi, akademisi, dan regulator pemerintah di berbagai belahan dunia. Isu-isu yang terkait
corporate governance seperti perdagangan orang dalam insider trading,
transparansi, akuntabilitas, independensi, etika bisnis, tanggung jawab sosial corporate social responsibility, dan perlindungan investor telah
menjadi isu penting yang diperbincangkan di kalangan para pelaku usaha bahkan para pelaku usaha di negara kita.
102
Latar belakang dari aspek pasar modal, industri pasar modal telah menjadi salah satu barometer penting perekonomian suatu negara.
Melalui industri ini lahir public listed companies yakni perusahaan- perusahaan yang diizinkan untuk menawarkan saham mereka kepada
102
I Nyoman Tjager, dkk., Corporate Governance-Tantangan dan Kesempatan bagi Komuitas Bisnis Indonesia
, Jakarta: PT. Prenhallindo, 2004, Hal. 18.
Universitas Sumatera Utara
publik setelah proses penawaran saham perdana initial public offering
IPO atau “going public”. Dengan sistem ini, para pemodal atau investor kecil dapat turut memiliki saham pada sebuah perusahaan
terbuka.
103
Perkembangan korporasi modern juga melatarbelakangi mengapa corporate governance
kini menjadi keharusan. Good Corporate Governance
pada dasarnya digunakan untuk menentukan arah dan pengendalian kinerja suatu perusahaan seperti memonitor dan
mengendalikan keputusan serta tindakan yang akan diambil, mempengaruhi implementasi strategi, memberi perlindungan terhadap
Namun industri pasar modal juga menimbulkan banyak permasalahan mendasar. Sesuai dengan fungsinya, pasar modal
mengubah nilai ekonomi suatu perusahaan menjadi nilai finansial nilai pasar dari saham suatu perusahaan. Dan dengan sejumlah alasan, nilai
finansial sebuah perusahaan terbuka dapat dicitrakan jauh di atas, sebaliknya terjerumus jauh di bawah, nilai ekonominya yang
sesungguhnya. Hal ini melahirkan tuntutan agar perusahaan-perusahaan terbuka tersebut dikelola dengan sebaik-baiknya, bagi kesejahteraan
pihak-pihak yang berkepentingan stakeholders, terutama agar kepentingan para pemegang saham minoritas minority terlindungi
dengan semestinya.
103
Ibid., Hal. 18.
Universitas Sumatera Utara
hak-hak pemegang saham khususnya pemegang saham minoritas, serta hubungan antara pihak-pihak yang berkepentingan stakeholders.
104
a. Forum for Coporate Governance in Indonesia FCGI
Pembahasan mengenai GCG tidak dapat dipisahkan dengan konsep dan sistem korporasi itu sendiri, serta kerterkaitan hubungan antar
manajemen, Direksi, Dewan Komisaris, shareholders, dan stakeholders dalam suatu korporasi. Hal ini yang mengakibatkan GCG berkembang
pesat. Setiap negara atau lembaga internasional memiliki definisi yang berbeda berkenaan dengan GCG.
Beberapa definsi GCG, antara lain:
Corporate Governance adalah seperangkat peraturan yang
mengatur hubungan antara pemegang, pengurus pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para
pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata
lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan.
105
b. World Bank
Good Corporate Governance merupakan suatu gabungan daripada
hukum, peraturan, serta praktik-praktik usaha yang diterapkan dalam dunia korporasi, dengan tujuan untuk menarik masyarakat
104
Mas Ahmad Daniri, Good Corporate Governance Konsep dan Penerapannya Dalam Konteks Indonesia
, Jakarta: Ray Indonesia, 2005, Hal. 7.
105
Forum for Good Corporate in Indonesia, Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
, Jakarta: FCGI, 2000, Hal.3.
Universitas Sumatera Utara
pemodal melaksanakan efisiensi, serta untuk eksistensi daripada usaha yang dimaksud.
106
c. Asian Development Bank
Good Corporate Governance adalah suatu sistem, kebijakan,
prosedur suatu perusahaan sebagai pedoman agar perusahaan tersebut memenuhi kewajiban hukum dan peraturan perundang-
undangan.
107
d. Cadbury Commitee
Corporate Governance merupakan seperangkat peraturan yang
merumuskan hubungan antara pemegang saham, manajer, kreditor, pemerintah, karyawan, dan pihak-pihak yang
berkepentingan lainnya baik internal maupun eksternal sehubungan dengan hak-hak dan tanggung jawab mereka.
108
e. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-117M-
MBU2002 Tentang Penerapan Praktik Good Coporate Governance
pada Badan Usaha Milik Negara BUMN. Corporate Governance
adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan
usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap
106
Bernei Carmody, Implementasi of Corporate Governance in Indonesia, ADB Corporate Governance Reform Project, pg. 5.
107
Ibid
108
I Nyoman Tjager dkk., op. cit, Hal.27.
Universitas Sumatera Utara
memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika.
109
Pada umumnya prinsip-prinsip utama dari GCG yang sejalan dengan prinsip-prinsip yang dirumuskan oleh OECD adalah sebagai
berikut :
110
a. Transparansi Disclosure and Transparency
Prinsip ini menekankan pada keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan
informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan. Dalam hal ini, hak-hak para pemegang saham harus diberi informasi dengan benar
dan tepat pada waktunya serta dapat ikut berperan serta serta dalam pengambilan keputusan mengenai perubahan-perubahan yang
mendasar atas perusahaan dan turut memperoleh bagian dari keuntungan perusahaan.
Prinsip ini diwujudkan antara lain dengan mengembangkan sistem akuntansi accounting system yang berbasiskan standar akuntansi
yang menjamin adanya laporan keuangan dan pengungkapan yang berkualitas; mengembangkan Information Technology System ITS
untuk menjamin adanya pengukuran kinerja yang memadai dan proses pengambilan keputusan yang efektif oleh dewan komisaris dan direksi;
mengembangkan enterprise risk management yang memastikan bahwa
109
Ibid., Hal. 225.
110
Ibid., Hal. 49.
Universitas Sumatera Utara
semua resiko signifikan telah diidentifikasikan, diukur dan dapat dikelola pada tingkat toleransi yang jelas.
b. Kewajaran Fairness
Prinsip ini tercermin melalui keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan memberikan perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, terutama kepada
pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing, melalui keterbukaan informasi serta melarang pembagian untuk pihak sendiri
dan perdagangan saham oleh orang dalam. Prinsip ini diwujudkan antara lain dengan membuat peraturan
korporasi yang melindungi kepentingan minoritas, membuat pedoman perilaku perusahaan corporate conduct danatau kebijakan-kebijakan
yang melindungi korporasi terhadap perbuatan buruk orang dalam serta konflik kepentingan. Hal ini direalisasikan dengan menetapkan
peran dan tanggung jawab dewan komisaris, direksi, dan komite, termasuk sistem remunerasi, penyajian informasi secara wajar dan
pengungkapan material secara penuh, serta mengedepankan kesempatan kerja yang seimbangan equal job opportunity.
c. Akuntabilitas Accountability
Prinsip ini terlihat melalui tanggung jawab manajemen melalui pengawasan yang efektif antara manajer, pemegang saham, dewan
komisaris, dan auditor secara seimbang. Hal ini merupakan bentuk
Universitas Sumatera Utara
kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organ secara efektif.
Prinsip ini diwujudkan antara lain dengan menyiapkan laporan keuangan financial statement pada waktu yang tepat;
mengembangkan komite audit dan resiko untuk mendukung fungsi pengawasan oleh dewan komisaris; mengembangkan dan merumuskan
kembali peran dan fungsi internal audit sebagai mitra bisnis yang strategis; menjaga manajemen kontrak yang bertanggung jawab dan
menangani pertentangan dispute; penegakan hukum melalui sistem penghargaan dan sanksi; serta menggunakan external auditor yang
professional. d.
Pertanggungjawaban Responsibility Suatu prinsip mengenai kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk yang berkaitan dengan masalah pajak, perlindungan lingkungan hidup,
kesehatan dan keselamatan kerja, standar penggajian, dan persaingan yang sehat; serta prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
Prinsip ini diwujudkan melalui kesadaran bahwa tanggung jawab merupakan konsekuensi logis dari adanya wewenang; menyadari akan
adanya tanggung jawab sosial; menghindari penyalahgunaan kekuasaan; menjadi professional dan menjunjung etika; serta
memelihara lingkungan bisnis yang sehat. Dalam hal ini perusahaan
Universitas Sumatera Utara
harus menyadari bahwa dalam aktivitas operasionalnya sering menghasilkan eksternalitas negatif yang harus ditanggung masyarakat.
e. Kemandirian Independency
Prinsip di mana suatu perusahaan dikelola secara professional tanpa adanya benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak
manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat. Ditekankan bahwa
dalam menjalankan fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya, dewan komisaris, direksi, maupun pihak terkait lainnya yang mengelola
kegiatan perusahan terbebas dari tekanan dan pengaruh baik dalam maupun dari luar perusahaan.
Tujuan dari penerpan GCG yang paling utama adalah menaikkan nilai dari perusahaan tersebut, maksudnya adalah apabila suatu
perusahaan menerpakan GCG maka tentunya nilai dari perusahaan itu akan naik dalam kaitannya dengan perusahaan terbuka tentunya akan
banyak investor yang akan membeli saham perusahaan tersebut. Penerapan praktek GCG pada BUMN menjelaskan bahwa tujuan
dari penerpan GCG adalah :
111
a. Memaksimalkan nilai BUMN dengan cara meningkatkan prinsip
keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil agar perusahaan memilik daya saing yang kuat, baik secara
nasional maupun internasional.
111
Departemen Negara Badan Usaha Milik Negara, Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara, Tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance Pada
Badan Usaha Milik Negara , Kep-117M-MBU2002, pasal 4.
Universitas Sumatera Utara
b. Mendorong pengelolaan BUMN secara professional, transparan dan
efisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ.
c. Mendorong agar organ dalam membuat keputusan dan menjalankan
tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan
adanya tanggung jawab sosial BUMN terhadap peraturan perundang- undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab
sosial BUMN terhadap stakeholders maupun kelestarian lingkungan sekitar BUMN.
d. Meningkatkan kontribusi BUMN dalam perekonomian nasional.
e. Meningkatkan iklim investasi nasional.
f. Mensukseskan program privatisasi.
Manfaat dari penerapan GCG bagi kepentingan pemerintah dan keadaan ekonomi secara luas adalah :
112
a. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses
pengambilan keputusan yang lebih baik dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan menjaga going concern perusahaan.
b. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah dan
rigrid karena factor kepercayaan yang pada akhirnya meningkatkan
corporate value .
112
I Nyoman Tjager, op.cit., Hal. 5.
Universitas Sumatera Utara
c. Mengembalikan kepercayaan investor publik untuk menanamkan
modalnya. d.
Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan shareholders value dan deviden, khusus
bagi Badan Usaha Milik Negara BUMN, serta meningkatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN dari hasil
privatisasi.
113
e. Meningkatkan produktivitas perusahaan serta dapat mengukur target
kinerja perusahaan. f.
Mengurangi distorsi management risk. Dengan adanya penerapan Good Corporate Governance GCG
yang baik dalam pasar modal, diharapkan emiten-emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia BEI dapat mampu bersaing dengan emiten-
emiten yang ada di negara-negara lain. Selain itu, kepentingan stakeholders
, khususnya para pemegang saham minoritas akan terjaga. Bagi masyarakat Indonesia, penerapan Good Corporate Governance
GCG akan menambah kesejahteraan masyarakat dengan adanya prinsip tanggung jawab sosial emiten-emiten terhadap masyarakat dan
lingkungan. Pada akhirnya, praktek pelaksanaan Good Corporate Governance
GCG yang baik di pasar modal akan memberikan dampak positif bagi semua lapisan, yakni perkembangan ekonomi yang akan
membuka banyak lapangan kerja dan meningkatkan kualitas hidup bangsa
113
Forum for Corporate Governance in Indonesia, op. cit., Hal. 4.
Universitas Sumatera Utara
Indonesia serta peningkatan daya tarik investasi, dengan makin banyaknya investor dalam negeri maupun luar negeri yang akan bersedia
menanamkan modalnya di pasar modal Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah