Pengertian dan dasar hukum Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD dalam Pasar Modal

BAB IV TINJUAN HUKUM HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU HMETD RIGHT ISSUE DALAM PASAR MODAL

A. Pengertian dan dasar hukum Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD dalam Pasar Modal

Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD sering kali disebut sebagai IPO kedua dari perusahaan publik atau emiten. Dalam bab sebelumnya, telah dijelaskan bahwa dalam IPO, perusahaan publik akan menjual saham pertama kalinya di pasar perdana dan sebagai gantinya perusahaan akan mendapatkan dana segar fresh money yang akan digunakan untuk kelangsungan hidup perusahaan. Ada kalanya setelah melakukan penawaran umum perdana, emiten membutuhkan tambahan dana untuk mendukung kinerja perusahaan seperti untuk membayar hutang yang akan jatuh tempo ataupun untuk keperluan ekspansi perusahaan. Perusahaan tersebut dapat melakukan penawaran umum kedua kalinya kepada pemegang saham lama terlebih dahulu, inilah yang sering disebut Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD. Pada tahun 2009 tercatat ada 11 perusahaan yang melakukan penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu di Bursa Efek Indonesia dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp. 8,56 triliun. 142 142 Hotma di Hita L. Tobing, Jadilah Investor yang Handal di Pasar Modal, dikutip dari harian Analisa, Rabu, 11 Agustus 2010, Hal. 25. Universitas Sumatera Utara Definisi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebagaimana yang terdapat dalam penjelasan pasal 82 ayat 1 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah hak yang melekat pada saham yang memberikan kesempatan bagi pemegang saham yang bersangkutan untuk membeli efek baru sebelum ditawarkan kepada pihak lain. 143 Sedangkan, dalam peraturan Bapepam No IX. D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu angka 1 huruf a, definisi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu didefinisikan sebagai hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham yang ada untuk membeli Efek baru, termasuk saham, Efek yang dapat dikonversikan menjadi saham dan waran, sebelum ditawarkan kepada pihak lain. Hak tersebut wajib dapat dialihkan. 144 Dari pengertian tersebut, pemegang saham yang mempunyai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dapat menukarkan haknya dengan Efek baru berupa: 145 1. Saham; 2. Efek yang dapat dikonversi menjadi saham misalnya obligasi konversi atau obligasi tukar; dan 3. Waran. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Bahasa Inggris: Rights Issue atau disingkat HMETD dalam pasar modal Indonesia adalah hak yang diperoleh para pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam 143 Pasal 82 ayat 1 Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal 144 Angka 1 huruf a Peraturan Nomor IX. D.1 145 http:www.karimsyah.comimagescontentarticle20050922170905.pdf, diakses tanggal 18 Juli 2010 Universitas Sumatera Utara daftar pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk menerima penawaran terlebih dahulu apabila perusahaan sedang menjalani proses emisi atau pengeluaran saham-saham dari saham portopel atau saham simpanan 146 Mohammad Samsul memberikan definisi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebagai rights issue. Menurutnya, right issue atau right adalah hak pemengang saham lama untuk membeli terlebih dahulu preemptive right saham baru pada harga tertentu dalam waktu kurang dari 6 bulan. 147 Menurut Indo Premier Online Trading, right issue merupakan hak untuk memesan saham baru yang akan dikeluarkan oleh emiten. Rights ini diberikan cuma-cuma dan diprioritaskan kepada pemegang saham biasa untuk memesan saham baru. 148 Adrian Sutedi menggunakan istilah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebagai Bukti Right. Bukti Right didefinisikan sebagai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD pada harga yang telah diterapkan selama periode tertentu. Bukti Right diterbitkan pada penawaran umum terbatas right issue, di mana saham baru ditawarkan pertama kali kepada pemegang saham lama. Bukti Right dapat juga diperdagangkan di pasar sekunder selama periode tertentu. Apabila 146 http:id.wikipedia.orgwikiHak_Memesan_Efek Terlebih_Dahulu, diakses tanggal 18 Juli 2010. 147 Mohammad Samsul, op. cit., Hal. 84. 148 http:www.ipotindonesia.comeducation.php?page=right_issue, diakses tanggal 20 Juli 2010 Universitas Sumatera Utara pemegang saham tidak menukar Bukti Right tersebut, maka akan terjadi dilusi pada kepemilikan atau jumlah saham yang dimiliki akan berkurang secara proporsional terhadap jumlah total saham yang diterbitkan perusahaan. 149 Menurut Karimsyah Law Firm, Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD adalah saham yang dikeluarkan dalam rangka penambahan modal yang harus ditawarkan terlebih dahulu kepada setiap pemegang saham seimbang dengan jumlah saham yang dimilikinya untuk klasifikasi saham yang sama. Jika pemegang saham lama tidak menggunakan haknya untuk mengambil saham baru yang akan diterbitkan, maka saham-saham baru tersebut akan ditawarkan kepada karyawan. Jika karyawan tidak menggunakan haknya untuk mengambil saham baru yang akan diterbitkan, maka saham-saham baru tersebut akan ditawarkan kepada pihak luar perusahaan bukan pemegang saham dan juga bukan karyawan. Dalam right issue, pembagian jumlah saham baru yang akan dikeluarkan dengan jumlah seluruh saham yang ada dapat ditentukan , misalnya setiap 5 saham memiliki 12 rights, di mana 1 right memberikan hak untuk mengambil saham baru. Pada dasarnya, Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD akan menambah modal disetor emiten. 150 Perangkat hukum yang mengatur mengenai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD telah lama ada, yaitu diatur dalam UU PT 149 Adrian Sutedi, op.cit., Hal.47. 150 http:www.karimsyah.comimagescontentarticle20050922170905.pdf, diakses tanggal18 Juli 2010 Universitas Sumatera Utara lama yang tidak lain adalah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995. Pasal 36 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 yang antara lain berisi : 151 Dasar hukum Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD juga diatur oleh pasal 82 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Dalam UU PT baru, yakni Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 yaitu dalam pasal 43 yang antara lain menyebutkan : 1 Dalam hal Anggaran Dasar tidak menentukan lain, seluruh saham yang dikeluarkan dalam penambahan modal harus terlebih dahulu ditawarkan kepada setiap pemegang saham seimbang dengan pemilikan saham untuk klasifikasi saham yang sama. 2 Dalam hal pemegang saham tidak menggunakan hak untuk membeli saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, setelah lewat waktu 14 empat belas hari terhitung sejak penawaran, perseroan menawarkan kepada karyawan mendahului penawaran kepada orang lain untuk membeli jumlah tertentu atas saham tersebut. 3 Ketentuan mengenai saham yang ditawarkan kepada karyawan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. 152 1. Seluruh saham yang dikeluarkan untuk penambahan modal harus terlebih dahulu ditawarkan kepada setiap pemegang saham seimbang dengan pemilikan saham untuk klasifikasi saham yang sama. 151 Pasal 36 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 152 Pasal 43 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Universitas Sumatera Utara 2. Dalam hal saham yang akan dikeluarkan untuk penambahan modal merupakan saham yang klasifikasinya belum pernah dikeluarkan, yang berhak membeli terlebih dahulu adalah seluruh pemegang saham sesuai dengan perimbangan jumlah saham yang dimilikinya. 3. Penawaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak berlaku dalam hal pengeluaran saham: a. ditujukan kepada karyawan Perseroan; b. ditujukan kepada pemegang obligasi atau efek lain yang dapat dikonversikan menjadi saham, yang telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS; atau c. dilakukan dalam rangka reorganisasi danatau restrukturisasi yang telah disetujui oleh RUPS. 4. Dalam hal pemegang saham sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak menggunakan hak untuk membeli dan membayar lunas saham yang dibeli dalam jangka waktu 14 empat belas hari terhitung sejak tanggal penawaran, Perseroan dapat menawarkan sisa saham yang tidak diambil bagian tersebut kepada pihak ketiga. Dengan demikian, dapatlah disimpulkan bahwa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD adalah hak yang dipunyai oleh pemegang saham lama jika terjadi penambahan modal dalam perusahaan, khususnya perusahan publik yang bergerak dalam pasar modal, dalam jangka waktu 14 empat belas hari terhitung sejak tanggal penawaran. Hak membeli saham baru tersebut dapat digunakan oleh para pemegang Universitas Sumatera Utara saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya. Akan tetapi, ada beberapa pengecualian Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD yang terdapat dalam Pasal 43 ayat 3. Ada pun penjelasan tentang saham yang ditujukan kepada karyawan Perseroan dapat diambil dari Penjelasan Pasal 36 ayat 3 huruf a yakni saham yang dikeluarkan dalam rangka ESOP Employee Stocks Option Program Perseroan dengan segenap hak dan kewajiban yang melekat padanya. 153 Penjelasan Pasal 36 ayat 3 huruf c menyatakan bahwa yang dimaksud dengan reorganisasi dan atau restrukturisasi, antara lain Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, kompensasi piutang, atau Pemisahan. 154 Selain Undang-Undang, peraturan-peraturan lain mengenai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD lebih banyak ditemui dalam peraturan Bapepam. Ada 5 lima peraturan Bapepam mengenai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD yang penulis dapatkan dari webpage Bapepam antara lain : 155 a. Peraturan IX. D. 1. tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu; b. Peraturan IX. D. 2. tentang Isi Pernyataan Pendaftaran Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu; c. Peraturan IX. D. 3. tentang Isi dan Bentuk Prospektus dalam Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu; 153 Penjelasan pasal 43 ayat 3 huruf a Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 154 Penjelasan pasal 43 ayat 3 huruf c Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 155 http:www.bapepam.go.idpasar_modalregulasi_pmperaturan_pmindex.htm, diakses tanggal 5 Oktober 2010 Universitas Sumatera Utara d. Peraturan IX. D. 4. tentang Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu; e. Peraturan IX. D. 5. tentang Saham Bonus. B. Mekanisme Penambahan Modal Perusahaan Publik melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD dalam Pasar Modal Peraturan Bapepam IX. D. 1 menjadi acuan bagi mekanisme penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD. Syarat utama perusahaan yang dapat melakukan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD terdapat pada angka 2 yaitu perusahaan tersebut harus telah melakukan penawaran umum sebelumnya. Penambahan modal tersebut dapat dilakukan dengan penerbitan saham, termasuk melalui penerbitan waran atau Efek konversi. 156 Setiap pemegang saham wajib diberi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas Efek baru dimaksud dengan persentase pemilikan mereka. 157 Akan tetapi, jika perusahaan publik tersebut mempunyai lebih dari satu saham, dan jika jumlah saham dalam setiap jenis ditambah secara proporsional, maka pemegang saham yang ada wajib mempunyai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanding dengan persentase pemilikan mereka dalam masing-masing jenis saham. 158 156 Angka 2 Peraturan Nomor IX. D. 1 157 Ibid. 158 Angka 3 Peraturan Nomor IX. D. 1 Universitas Sumatera Utara Pengertian waran dapat diambil dari angka 1 huruf b Peraturan IX. D. 1 yaitu Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang Efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu untuk jangka waktu 6 enam bulan atau lebih sejak diterbitkannya Waran tersebut. 159 Waran biasanya melekat pada saham sebagai daya tarik pada penawaran umum saham ataupun obligasi. Biasanya harga pelaksanaan exercise price lebih rendah daripada harga pasar saham. Setelah saham ataupun obligasi tersebut tercatat di bursa, waran dapat diperdagangkan secara terpisah. Waran merupakan suatu pilihan option di mana pemilik waran mempunyai pilihan untuk menukarkan atau tidaknya waran pada saat jatuh tempo. Pemilik waran dapat menukarkan waran yang dimilikinya 6 enam bulan setelah waran tersebut diterbitkan oleh emiten. Harga waran itu sendiri berfluktuasi selama periode perdagangan. 160 Manfaat dari waran yaitu pemilik waran memiliki hak untuk membeli saham baru perusahaan dengan harga yang lebih rendah daripada harga saham tersebut di pasar sekunder dengan menukarkan waran yang dimilikinya ketika harga saham perusahaan tersebut melebihi harga pelaksanaan. 161 Contoh: Jika seorang investor membeli waran pada harga Rp. 200 per lembar dengan harga pelaksanaan Rp. 1.500 dan pada tanggal 159 Angka 1 huruf b Peraturan IX. D. 1 160 Adrian Sutedi, op. cit., Hal. 48 161 Ibid. Universitas Sumatera Utara pelaksanaan, harga saham perusahaan meningkat menjadi Rp. 1.800 per saham, maka ia akan membeli saham perusahaan tersebut dengan harga hanya Rp. 1.700 Rp 1.500 + Rp. 200. 162 Apabila waran diperdagangkan di bursa, maka pemilik waran mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan capital gain, yaitu apabila harga jual waran tersebut lebih besar daripada harga beli. 163 Akan tetapi angka 5 mengatur jumlah waran yang diterbitkan dan waran yang telah beredar tidak boleh melebihi 35 tiga puluh lima perseratus dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat Pernyataan Pendaftaran disampaikan. 164 Pasal 41 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menentukan bahwa penambahan modal perseroan dilakukan berdasarkan persetujuan RUPS. 165 Hal ini ditegaskan lagi oleh angka 6 Peraturan Bapepam IX. D. 1 yang menyatakan bahwa perusahaan publik yang hendak melakukan penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD atau melalui Penawaran Umum Waran atau Efek konversi wajib mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS untuk mempertimbangkan dan menyetujui rencana penawaran dimaksud. 166 162 Ibid. 163 Ibid. 164 Angka 4 Peraturan Nomor IX. D.1 165 Angka 41 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 166 Angka 6 Peraturan Nomor IX. D. 1 Selain itu, perusahaan tersebut wajib menyediakan Prospektus bagi pemegang saham sebagaimana diatur Universitas Sumatera Utara dalam Peraturan Nomor IX. D.3 selambat-lambatnya 28 dua puluh delapan hari sebelum RUPS dilaksanakan. 167 Angka 7 menentukan syarat-syarat yang wajib dipenuhi untuk dapat melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham dalam rangka Penawaran Umum dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, antara lain : 168 a. Perusahaan publik tersebut telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran dan dokumen pendukungnya kepada Bapepam dalam bentuk serta mencakup informasi yang ditetapkan untuk Penawaran Umum dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, sesuai dengan Peraturan Nomor IX. D.2 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu selambat-lambatnya 28 dua puluh delapan hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham; dan b. Bapepam tidak mempunyai tanggapan lebih lanjut secara tertulis terhadap Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan. Angka 8 menyatakan bahwa jika tidak dinyatakan lain oleh Bapepam, maka Pernyataan Pendaftaran yang disyaratkan dalam angka 7 di atas menjadi efektif setelah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham mengenai penawaran Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. 169 167 Ibid. 168 Angka 7 Peraturan Nomor IX. D. 1 169 Angka 8 Peraturan Nomor IX. D. 1 Universitas Sumatera Utara Pada dasarnya, Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dapat diperdagangkan. Ketentuan ini dapat dilihat dari angka 11 Peraturan IX. D. 1 yang menyatakan bahwa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu merupakan hak yang dapat dialihkan dan dibuktikan dengan : 170 a. Catatan pemilikan dalam Daftar Pemegang Saham Perusahaan atau Biro Administrasi Efek; b. Sertifikat Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pemegang saham yang terdaftar pada tanggal tertentu. Sertifikat tersebut wajib tersedia sebelum dimulai dan selama periode perdagangan sebagaimana dimaksud dalam angka 17 peraturan ini. c. Kupon yang dapat dilepas dari surat saham; atau d. Konfirmasi atau laporan rekening Efek yang diterbitkan oleh Kustodian. Angka 17 menegaskan bahwa perusahaan publik harus mengambil langkah-langkah untuk mempermudah pengalihan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Selain itu, angka 17 juga menyatakan bahwa jika Efek yang mendasari hak tersebut tercatat di Bursa Efek maka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tersebut wajib dicatatkan di bursa yang sama. 171 Periode perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebagaimana yang diatur angka 17 adalah dimulai setelah berakhirnya distribusi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan berlangsung 170 Angka 11 Peraturan Nomor IX. D. 1 171 Angka 17 Peraturan Nomor IX. D. 1 Universitas Sumatera Utara sekurang-kurangnya 5 lima hari kerja dan paling lama 30 tiga puluh hari kerja setelah tanggal distribusi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu berakhir. 172 Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tersebut wajib tersedia dan didistribusikan dalam 1 satu hari kerja setelah Daftar Pemegang Saham yang berhak atas Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. 173 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang tercatat dapat juga diperdagangkan di luar bursa. 174 Angka 23 mewajibkan perusahaan publik untuk memberikan tanda terima apabila telah terjadi pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Tanda terima dimaksud wajib menunjukkan apakah pemegang hak atau pemegang saham bermaksud memesan Efek tambahan yang berasal dari hak yang tidak dilaksanakan. Dalam hal ini perusahaan wajib menyimpan tembusan dari tanda terima yang memuat jumlah saham atau Efek tambahan yang dipesan. Perdagangan di luar bursa ini lebih sering disebut dengan over the counter. 175 Ketentuan angka 24 menegaskan bahwa perusahaan publik tersebut juga wajib mengadakan alokasi Efek yang tidak dipesan, pada harga penawaran yang sama kepada semua pemegang saham yang menyatakan berminat untuk membeli Efek tambahan pada periode pelaksanaan hak dimaksud. Apabila jumlah permintaan atas Efek yang 172 Ibid. 173 Ibid. 174 Angka 21 Peraturan Nomor IX. D. 1 175 Angka 23 Peraturan Nomor IX. D. 1 Universitas Sumatera Utara tidak dipesan melebihi Efek yang tersedia, efek yang dimaksud akan dijatahkan secara proporsional, berdasarkan atas jumlah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan Efek berdasarkan harga pemesanan. 176 Penjatahan tersebut ditetapkan dalam 1 satu hari kerja setelah berakhirnya pembayaran pesanan Efek tambahan. Para pemesan Efek tambahan wajib menyerahkan pembayaran penuh kepada perusahaan untuk Efek tambahan dimaksud dalam 2 dua hari kerja setelah berakhirnya perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. 177 Setelah penjatahan atas Efek tambahan selesai dilaksanakan, maka semua dokumen yang berhubungan dengan pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, termasuk tembusan tanda terima, wajib disimpan oleh perusahaan dalam jangka waktu 5 lima tahun. Perusahaan dimaksud wajib menunjuk Akuntan yang terdaftar di Bapepam untuk melakukan pemeriksaan khusus mengenai pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Laporan hasil pemeriksaan mengenai kewajaran pelaksanaan tersebut wajib disampaikan oleh perusahaan kepada Bapepam dalam jangka waktu 30 tiga puluh hari sejak tanggal penjatahan berakhir. 178 Apabila perusahaan publik tersebut bermaksud untuk menambah modal dalam jumlah yang telah ditetapkan maka sebelum dilaksanakannya penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, 176 Angka 22 Peraturan Nomor IX. D. 1 177 Angka 24 Peraturan Nomor IX. D. 1 178 Angka 25 Peraturan Nomor IX. D. 1 Universitas Sumatera Utara perusahaan yang bersangkutan wajib memperoleh jaminan dari pihak tertentu untuk membeli Efek sekurang-kurangnya pada harga penawaran atas Efek dalam hal terdapat sisa Efek yang tidak diambil. 179

C. Akibat-akibat Hukum Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD dalam Pasar Modal