leverage X
7
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 dan
2009, artinya hipotesis diterima, yang mengatakan bahwa pertumbuhan perusahaan, Investment Opportunity Set IOS, profitabilitas, risiko bisnis, ukuran perusahaan,
struktur aktiva dan operating leverage secara simultan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.
5.5.2 Pengujian Secara Parsial
5.5.2.1 Pertumbuhan Perusahaan Berpengaruh Terhadap Struktur Modal Pengujian hipotesis untuk menguji pengaruh pertumbuhan perusahaan X
1
terhadap struktur modal digunakan uji t. Dari hasil pengujian diperoleh nilai t
hitung
pertumbuhan perusahaan sebesar 0,501 sedangkan nilai t
tabel
yang diperoleh sebesar 1,6602 t
hitung
t
tabel
dan tingkat signifikan pada level 0,617 lebih dari 5. Hasil ini menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Pandey 2001, pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif
signifikan terhadap struktur modal. Namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan. Penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Thies dan Klock 1992 yang menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap leverage. Tetapi pada penelitian ini, pengaruhnya tidak signifikan seperti yang dijelaskan pada penelitian Thies dan Klock 1992.
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan hipotesis ditolak. Hal ini disebabkan karena penelitian ini mempunyai rentang waktu pengamatan hanya 3 tahun yaitu
tahun 2007 dan 2009 sedangkan pada penelitian sebelumnya menggunakan rentang waktu pengamatan 16 tahun yaitu dari tahun 1984 sampai dengan 1999. Pada
penelitian ini menggunakan pooled data dalam 4 tahun sedangkan pada penelitian sebelumnya menggunakan time series data.
Kalau kita lihat dari hasil diatas bahwa pertumbuhan perusahaan tidak selalu mempengaruhi manager didalam menentukan struktur modal perusahaan. Karena
suatu perusahaan tumbuh sekarang ini tidak hanya memperoleh sumber pendanaan yang berasal dari eksternal begitu saja tetapi juga mempertimbangkan risiko yang
dihadapi. Jika kita lihat perbandingan struktur modal antara hutang dan ekuitas, untuk perusahaan manufaktur banyak menggunakan sumber pendanaan yang berasal dari
ekuitas bukan hutang. Oleh sebab itu, pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal yang berasal dari leverage.
5.5.2.2 Pengaruh Investment Opportunity Set IOS Terhadap Struktur Modal Dari hasil pengujian pengaruh Investment Opportunity Set IOS X
2
terhadap struktur modal dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai t
hitung
Investment Opportunity Set
sebesar 0,581 sedangkan nilai t
tabel
yang diperoleh sebesar 1,6602 t
hitung
t
tabel
dan tingkat signifikan pada level 0,562 lebih dari 5. Hasil ini menunjukkan bahwa Investment Opportunity Set berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap struktur modal. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan hipotesis ditolak. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini, menunjukkan hasil
Universitas Sumatera Utara
yang tidak sama dengan penelitian sebelumnya yaitu Investment Opportunity Set IOS berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Hasil ini sama dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pandey 2001 menunjukkan bahwa Investement Opportunity Set tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap
kebijakan struktur modal perusahaan Tetapi berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Pakaryaningsih 2004
yang menyatakan bahwa investment opportunity set berpengaruh terhadap utang. Tetapi pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa mempunyai pengaruh yang
signifikan sedangkan penelitian ini tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Adanya kesempatan investasi dimasa yang akan dating atau adanya peluang dimasa
depan belum tentu dapat diambil oleh sebagian besar manajer perusahaan. Apalagi kondisi ekonomi yang tidak stabil sehingga menyebabkan seorang manajer selalu
memperhitungkan didalam pengambilan keputusan pendanaan walaupun adanya kesempatan investasi. Oleh sebab itu, adanya set kesempatan investasi tidak menjadi
faktor yang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan. 5.5.2.3 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal
Hasil pengujian variabel profitabilitas X
3
terhadap struktur modal menggunakan uji t, diperoleh nilai t
hitung
profitabilitas sebesar 0,308 sedangkan nilai
t
tabel
yang diperoleh sebesar 1,6602 t
hitung
t
tabel
dan tingkat signifikan pada level 0,759 lebih dari 5. Hasil ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif
tetapi tidak signifikan terhadap struktur modal. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan menolak. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini,
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan hasil yang berbeda dengan penelitian yang dilakukan Pandey 2001 dan Mayangsari 1996 yaitu profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap
struktur modal. Hasil ini berbeda karena adanya kemungkinan bahwa perusahaan sekarang ini membutuhkan dana yang besar untuk menjalankan aktivitas
perusahaannya sehingga jika hanya mengandalkan dana yang berasal dari internal ataupun penjualan saham tidaklah cukup, maka perusahaan menggunakan sumber
pendanaan yang berasal dari hutang. Hasil ini tidak signifikan karena kemungkinan penelitian ini mempunyai
rentang waktu pengamatan hanya 3 tahun yaitu tahun 2007 dan 2009 sedangkan pada penelitian sebelumnya menggunakan rentang waktu pengamatan 16 tahun yaitu dari
tahun 1984 sampai dengan 1999. Pada penelitian ini menggunakan pooled data dalam 4 tahun sedangkan pada penelitian sebelumnya menggunakan time series data.
Sekarang ini perusahaan berusaha memberikan keyakinan kepada investor maupun calon investor. Salah satunya dengan memberikan dividen yang tinggi. Oleh
sebab itu, perusahaan yang mempunyai tingkat profitabilitas yang tinggi tidak lagi menyimpan labanya terlalu besar kedalam laba ditahan. Tetapi menjadikan sebagai
jaminan didalam memberikan dividen yang tinggi agar investor maupun calon investor mau menanamkan modalnya diperusahaan. Oleh sebab itu, profitabilitas
tidak menjadi faktor yang berpengaruh signifikan terhadap penentuan struktur modal. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jensen 1986
yang menunjukkan bahwa adanya hubungan positif antara profitabilitas dan leverage perusahaan apabila pasar mengontrol perusahaan secara efektif. Tetapi penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
berbeda dengan penelitian yang dilakukan Jensen 1986 karena penelitian ini tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Penelitian ini sama dengan penelitian yang
dilakukan Sawitri 2001 yang menunjukkan bahwa profitabilitas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal perusahaan.
5.5.2.4 Pengaruh Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal Hasil pengujian pengaruh risiko bisnis X
4
terhadap struktur modal menggunakan uji t, diperoleh nilai t
hitung
risiko bisnis sebesar 2,777 sedangkan nilai
t
tabel
yang diperoleh sebesar 1,6602 t
hitung
t
tabel
dan tingkat signifikan pada level 0,0,007 kurang dari 5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa risiko bisnis
berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Hasil ini juga menunjukkan berhasil menerima hipotesis.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Pandey 2001 risiko bisnis berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Namun hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa risiko bisnis berpengaruh positif signifikan. Hal ini berbeda karena adanya kemungkinan perusahaan membutuhkan banyak dana yang besar
untuk menutupi biaya operasi perusahaan. Sedangkan dari sisi investor didalam memilih tempat investasi yang baik, perusahaan yang memiliki utang yang besar
mempunyai risiko yang besar yang besar juga sehingga investor enggan untuk menanamkan modalnya. Pada akhirnya perusahaan yang mempunyai utang yang
besar sangat sedikit ekuitasnya tetapi perusahaan akan lebih mendapatkan dana melalui utang. Karena kepastian kreditor atas pengembalian pinjaman lebih baik dari
Universitas Sumatera Utara
pinjaman dana dari investor. Pada akhirnya perusahaan lebih mencari sumber pendanaan yang berasal dari hutang.
Dari hasil diatas dapat dijelaskan juga bahwa perusahaan manufaktur yang terdaftar selama tahun 2007-2009 mempunyai risiko yang tinggi dimana apabila
perusahaan banyak mempunyai hutang yang besar akan menyebabkan risiko bisnis juga meningkat dan pengaruhnya juga signifikan. Hasil penelitian ini berbeda dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Harjanti dan Tandelilin 2007. Pada hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa risiko tidak berpengaruh terhadap leverage
perusahaan. 5.5.2.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal
Variabel lainnya yang mempengaruhi struktur modal yaitu ukuran perusahaan X
5
. Dari hasil pengujian pengaruh variabel ukuran perusahaan terhadap struktur modal dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai t
hitung
ukuran perusahaan sebesar
3,893 sedangkan nilai t
tabel
yang diperoleh sebesar 1,6602 t
hitung
t
tabel
dan tingkat signifikan pada level 0,000 kurang dari 5. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Hasil ini juga menunjukkan berhasil menerima hipotesis.
Suatu perusahaan manufaktur yang ukurannya besar akan lebih memilih sumber pendanaan yang berasal dari eksternal khususnya leverage. Karena ukuran
perusahaan tersebut dapat memberikan jaminan dan keyakinan kepada kreditur untuk memberikan pinjaman kepadan perusahaan. Berdasarkan penelitian Pandey 2001,
ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Penelitian
Universitas Sumatera Utara
ini didukung juga oleh penelitian yang dilakukan Homifar, dkk 1994 yang membuktikan bahwa besaran perusahaan berpengaruh positif terhadap leverage
perusahaan. Tetapi berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rajan dan Zingales 1995 dan Wald 1999 yang menemukan bahwa perusahaan yang lebih
besar di Jerman cenderung memiliki utang yang lebih kecil. 5.5.2.6 Pengaruh Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal
Hasil pengujian pengaruh variabel struktur aktiva X
6
terhadap terhadap stuktur modal perusahaan dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai t
hitung
struktur aktiva
sebesar 3,401 sedangkan nilai t
tabel
yang diperoleh sebesar 1,6602 t
hitung
t
tabel
dan tingkat signifikan pada level 0,001 kurang dari 5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif signifikan terhadap struktur
modal perusahaan. Hasil ini juga menunjukkan berhasil menerima hipotesis. Berdasarkan penelitian sebelumnya, struktur aktiva berpengaruh negatif signifikan
terhadap struktur modal. Namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif signifikan.
Pada perusahaan manufaktur atau industry banyak menanamkan modalnya didalam aktiva tetap contohnya mesin atau gedung. Sehingga didalam memenuhi
kebutuhan pendanaan tersebut perusahaan memberikan keyakinan kepada kreditur atau investor sebagai jaminan aktiva tetap tersebut untuk mendapatkan pinjaman
ataupun modal didalam membiayai aktivitas operasinya. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Pandey 2001 pada saat
sekarang ini kreditor melihat adanya kepastian yang jelas atas pelunasan hutang yang
Universitas Sumatera Utara
diberikan kepada perusahaan. Hal ini dilihat adanya jaminan dari aktiva tetap untuk membayar hutang beserta bunganya kepada kreditur. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Harris dan Raviv 1991 yang menyimpulkan bahwa asset tetap berpengaruh terhadap pemakaian utang. Didukung juga oleh penelitian yang
dilakukan Masidonda, Maski, dan Idrus 1999 yang menunjukkan bahwa struktur aktiva mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.
5.5.2.7 Pengaruh Operating Leverage Terhadap Struktur Modal Hasil pengujian variabel operating leverage X
7
terhadap struktur modal menggunakan uji t, diperoleh nilai t
hitung
operating leverage sebesar -0,920
sedangkan nilai t
tabel
yang diperoleh sebesar 1,6602 t
hitung
t
tabel
dan tingkat signifikan pada level 0,360 lebih dari 5. Hasil ini menunjukkan bahwa operating
leverage berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap struktur modal. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan menolak hipotesis.
Hasil ini berbeda karena pada perusahaan manufaktur sekarang ini tidaklah cukup apabila perusahaan membiayai aktivitasnya dari internal perusahaan atau
hanya menggunakan biaya tetap saja. Tetapi menggunakan hutang ataupun dana yang ditanamkan investor diperusahaan. Sehingga laba yang diperoleh perusahaan juga
digunakan untuk membayar hutang dan bunganya serta dividen. Sehingga operating leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini, menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan Nugroho 2006 yaitu operating leverage
Universitas Sumatera Utara
berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal tetapi pada penelitian ini
pengaruhnya tidak signifikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN