Profitabilitas dan Struktur Modal

penelitian yang dilakukan oleh Al Najjar dan Belkaoui 2001, Lestari 2004 menunjukkan pengaruh yang signifikan negatif, tetapi penelitian yang dilakukan oleh Pagalung 2002 menunjukkan pengaruh yang signifikan positif antara kebijakan utang dan Investment Opportunity Set IOS. Sedangkan penelitian yang dilakukan Pandey 2001 menunjukkan bahwa IOS berpengaruh negatif terhadap kebijakan struktur modal perusahaan. Pada penelitian yang dilakukan Isnaeni, 2001 dan Ratnawati 2000 menunjukkan bahwa proxy dari Investment Opportunity Set memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap kebijakan struktur modal.

2.11 Profitabilitas dan Struktur Modal

Faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan struktur modal perusahaan adalah profitabilitas. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi cenderung menggunakan hutang relatif kecil karena keuntungan atau laba yang diperoleh perusahaan tidak semua dibayarkan pada investor dalam bentuk dividen tetapi juga disimpan dalam bentuk laba ditahan yang merupakan sumber pendanaan internal bagi perusahaan. Sesuai dengan Pecking Order Theory, yang menjelaskan bahwa perusahaan akan lebih memilih sumber pendanaan yang berasal dari internal perusahaan dibandingkan dengan eksternal perusahaan. Menurut Brigham dan Houston 2001 perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil karena tingkat pengembalian tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai Universitas Sumatera Utara sebagian besar pendanaan dengan dan interal. Arifin 2001 juga menyatakan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Tetapi hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan Sawitri 2001 yang menunjukkan bahwa profitabilitas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Peningkatan hutang akan mempengaruhi besar kecilnya laba bagi perusahaan. Hal ini dilihat dengan laba yang dihasilkan perusahaan akan terlebih dahulu diprioritaskan untuk membayar bunga serta angsuran hutang perusahaan. Semakin besar hutang perusahaan maka semakin besar pula kewajiban yang akan dibayar oleh perusahaan. Sehingga setiap pertumbuhan laba yang terjadi pada perusahaan tumbuh tidak terlalu cepat. Bringham dan Houston 2001, menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Pernyataan tersebut didukung juga oleh penelitian yang dilakukan Mayangsari 1996, yang menyatakan bahwa perusahaan dengan rate of return tinggi cenderung menggunakan proporsi utang yang relatif kecil, Karena dengan rate of return yang tinggi, kebutuhan dana dapat diperoleh dari laba ditahan. Beberapa bukti penelitian Baskin 1989, Titman dan Wessels 1988, Thies dan Klock 1992, menunjukkan bahwa perusahaan yang tingkat pengembalian keuntungan pada investasi tinggi menggunakan hutang yang relatif kecil. Sedangkan Universitas Sumatera Utara Jensen 1986, menyatakan terdapat hubungan positif antara leverage dengan profitability jika pasar dalam mengontrol perusahaan efektif. Sebaliknya, jika pasar dalam mengontrol perusahaan tidak efektif terdapat hubungan negatif antara profitability dengan leverage perusahaan. Perusahaan dengan tingkat keuntungan yang lebih besar memiliki sumber pendanaan internal yang lebih besar dan memiliki kebutuhan untuk melakukan pembiayaan investasi melalui pendanaan eksternal yang lebih kecil. Karena itu, pecking order theory memprediksi hubungan yang berkebalikan antara profitabilitas dengan tingkat hutang jangka panjang. Sehingga penelitian ini mengganggap bahwa terdapat pengaruh negatif antara profitability dengan leverage untuk Pecking Order Theory. Artinya, perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang rendah mempunyai tingkat leverage yang tinggi. Sebaliknya Sofiati 2001 dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa profitabilitas mempengaruhi struktur modal secara positif signifikan dan juga menyatakan bahwa hutang mempengaruhi ekuitas secara positif signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Arifin 2001 untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan elektronika yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sejak tahun 1992 sampai tahun 1999. Hasil pengujian menunjukkan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Karena perusahaan yang mempunyai profit yang tinggi akan lebih menyimpan labanya sebagai laba ditahan yang akan digunakan sebagai sumber pendanaan internal perusahaan. Universitas Sumatera Utara Pada penelitian lainnya yang dilakukan oleh Mayangsari 1996, menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pendanaan. Penelitian yang dilakukan oleh Harjanti dan Tandelilin 2007, juga membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan struktur modal. 2.12 Risiko Bisnis dan Struktur Modal Kebijakan struktur modal akan sangat menentukan kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas operasinya dan juga akan berpengaruh terhadap risiko bisnis itu sendiri. Jika perusahaan meningkatkan leverage maka perusahaan ini dengan sendirinya akan meningkatkan risiko bisnis perusahaan. Oleh karena itu, manajer tidak sepenuhnya mendanai perusahaannya dengan modal tetapi juga disertai penggunaan dana melalui hutang baik itu hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang karena terkait dengan sifat penggunaan dari hutang tersebut yaitu bersifat mengurangi pajak. Struktur modal merupakan masalah penting dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Keputusan struktur modal secara langsung berpengaruh terhadap besarnya risiko yang ditanggung pemegang saham serta besarnya tingkat pengembalian atau keuntungan yang diharapkan Brigham dan Houston, 2001. Penentuan kebijakan struktur modal merupakan tugas dari manajer keuangan untuk menentukan komposisi struktur modal perusahaan. Manajer Universitas Sumatera Utara keuangan harus mengusahakan agar perusahaan memperoleh dana yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan. Dalam perusahaan, risiko bisnis akan meningkat jika menggunakan hutang yang tinggi. Hal ini juga akan meningkatkan kemungkinan kebangrutan. Hasil penelitian membuktikan bahwa perusahaan dengan risiko yang tinggi seharusnya menggunakan hutang yang lebih sedikit untuk menghindari kemungkinan kebangrutan Titman Wessels, 1988. Keputusan pendanaan keuangan perusahaan akan sangat menentukan kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas operasinya dan juga akan berpengaruh terhadap risiko bisnis itu sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Pandey 2001, yang meneliti tentang karakteristik perusahaan dan struktur modal, menunjukkan hasil bahwa risiko bisnis berpengaruh negatif terhadap struktur modal. 2.13 Ukuran Perusahaan dan Struktur Modal Suatu perusahaan yang besar memerlukan dana yang besar didalam menjalankan aktivitas operasinyta. Oleh karena itu, terdapat pengaruh ukuran perusahaan size terhadap kebijakan struktur modal dimana perusahaan tersebut membutuhkan dana untuk melakukan kegiatan operasi. Hal ini disebabkan oleh perusahaan besar memiliki kebutuhan dana yang besar, dan salah satu pemenuhan kebutuhan akan dana tersebut berasal dari internal dan eksternal perusahaa. Universitas Sumatera Utara Banyak penelitian yang menyatakan bahwa kebijakan struktur modal suatu perusahaan dipengaruhi oleh ukuran besar suatu perusahaan dan menyatakan bahwa besar ukuran perusahaan berhubungan positif terhadap rasio utang. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk memiliki utang kepada pihak eksternal. Sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan Marsh 1982 menemukan bahwa perusahaan besar lebih sering memiliki hutang jangka panjang sedangkan perusahaan kecil memilih utang jangka pendek. Perusahaan yang memiliki ukuran yang besar memungkinkan memperoleh keuntungan dalam skala ekonomi dengan melakukan pinjaman hutang jangka panjang. Suatu ukuran perusahaan juga menjadi alternatif untuk informasi yang dimiliki oleh pihak eksternal. Fama and Jensen 1983 mengatakan bahwa perusahaan besar cenderung untuk memberikan lebih banyak informasi kepada lender dari yang kecil. Pada penelitian yang dilakukan Rajan dan Zingales 1995, juga mengatakan bahwa perusahaan yang lebih besar cenderung untuk mengungkapkan lebih banyak informasi kepada investor luar dari pada perusahaan kecil. Penelitian empirik yang dilakukan Marsh 1982, Rajan dan Zingales 1995, Wald 1999, dan Booth, dkk 2001, menemukan bahwa leverage berkorelasi secara positif dengan ukuran perusahaan. Tetapi, pada penelitian yang dilakukan Rajan dan Zingales 1995 dan Wald 1999 menemukan bahwa perusahaan yang lebih besar di Jerman cenderung memiliki utang lebih kecil. Universitas Sumatera Utara

2.14 Struktur Asset dan Struktur Modal

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-

0 7 19

PENDAHULUAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013).

0 5 8

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-

1 6 19

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012.

0 1 8

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012.

0 1 27

PENDAHULUAN PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007 - 2009).

0 0 8

PENDAHULUAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) Periode 2009-2010.

0 2 11

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011).

0 1 14

PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR AKTIVA, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013).

0 1 103