Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Uji Autokorelasi

X 3 = Profitabilitas X 4 = Risiko Bisnis X 5 = Ukuran Perusahaan X 6 = Struktur Aktiva X 7 = Operating Leverage a = konstanta a 1 –a 7 = koefisien regresi  = Pengaruh variabel lain epsilon atau residual error term 4.7 Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis atau regresi maka dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu agar model regrasi dapat menghasilkan penduga yang tidak bias sahih. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas Ghozali 2005:55-80.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas serta variabel moderating ketiganya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam uji normalitas adalah metode Kolmogorov-Smirnov Test. Apabila nilainya lebih besar dari 5 maka Universitas Sumatera Utara data berdistribusi normal sedangkan apabila tingkat signifikannya lebih kecil dari 5 maka data tidak berdistribusi normal Ghozali 2005:76-77.

b. Uji Multikolinieritas

Multikolineritas adalah situasinya tidak adanya korelasi variabel-variabel bebas diantara satu dengan yang lain. Model regresi berganda harus terbebas dari multikolineritas untuk satu variabel dependennya. Untuk mendeteksi ada tidaknya Multikolineritas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Fector VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel bebas menjadi variabel terikat dan diregresi terhadap variabel bebas lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel bebas menjadi variabel terikat dan diregresi terhadap variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan dalam variabel bebas lainnya. Jika nilai tolerance 0,10 atau VIF10 maka terjadi multikolineritas.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi yaitu adanya hubungan kesalahan penggangu yang muncul pada data runtut waktu time series. Dalam penaksiran model regresi linear mengandung asumsi bahwa tidak terdapat autokorelasi antara kesalahan penganggu. Pengujian autokorelasi dapat dilakukan dengan menghitung Durbin-Wetson d, dengan membandingkan nilai d terhadap dl dan du. Setelah menghitung nilai d statistik selanjutnya dibandingkan dengan nilai dari tabel dengan tingkat signifikan 5 . Pengambilan keputusan dapat didasarkan pada Ghozali 2001:60-61: Universitas Sumatera Utara 1. Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upperbound du dan 4-du, maka koefisien korelasi autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. 2. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau lower bound dl, maka koefisien autokorelasi lebih besar dari pada nol, berarti ada autokorelasi positif. 3. Bila nilai DW lebih besar dari pada 4-dl, maka koefesien autokorelasi lebih kecil dari pada nol, berarti ada autokorelasi negatif. 4. Bila nilai DW terletak diantara batas atas du dan batas bawah dl atau DW terletak antara 4-du dan 4-dl maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

d. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-

0 7 19

PENDAHULUAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013).

0 5 8

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-

1 6 19

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012.

0 1 8

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012.

0 1 27

PENDAHULUAN PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007 - 2009).

0 0 8

PENDAHULUAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) Periode 2009-2010.

0 2 11

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011).

0 1 14

PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR AKTIVA, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013).

0 1 103