Komposisi Petugas Satlantas Polwiltabes Kota Surabaya

6. Pembinaan terhadap personil Unit Laka lantas dalam rangka peningkatan SDM personil laka Lantas. 7. Mengawasi jalannya penanganan TKP Laka, proses penyidikan dan administrasi operasional laka, demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyelesaian perkara Laka lantas. 8. Mengevaluasi kelengkapan berkas perkara.

4.1.5. Komposisi Petugas Satlantas Polwiltabes Kota Surabaya

Komposisi petugas Satlantas Polwiltabes Kota Surabaya dilihat dari pangkat, tingkat pendidikan dan jumlah personil yang akan disajikan dalam tabel berikut : Tabel 4.1 KUAT PERSONIL POLRI SATLANTAS POLWILTABES SURABAYA No. Pangkat Jumlah PERS. KET 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. AKBP KOMPOL AKP IPTU IPDA AIPTU AIPDA BRIPKA BRIGADIR BRIPTU BRIPDA PNS PHL TETAP PHL NON TETAP 1 1 4 4 1 36 13 63 49 80 36 19 32 22 PAMEN 2 PAMA 9 BINTARA 277 Total 361 Sumber: Satlantas Polwiltabes Surabaya, 2010 Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa mayoritas pangkat Personil Satlantas Polwiltabes kota Surabaya adalah Bintara dengan jumlah personil sebanyak 277 personil. Dan jumlah pegawai negeri sipil sebanyak 19 orang dan jumlah pegawai harian lapangan tetap sebanyak 32 orang dan pegawai harian lapangan non tetap sebanyak 22 orang. Komposisi petugas Satlantas Polwiltabes Kota Surabaya dilihat dari jabatan, dan jumlah personil yang akan disajikan dalam tabel berikut : Tabel 4.2 DATA PERSONIL ORGANISASI SAT LANTAS POLWILTABES SURABAYA No. Jabatan Jumlah PERS. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. KASAT WAKASAT BINOPS DIKYASA LAKA REG IDENT URMINOPS PATROLI TIMSUS POSKOSRITI GAKKUM 1 1 3 14 24 59 3 161 11 6 5 Jumlah 288 Sumber: Satlantas Polwiltabes Surabaya, 2010 Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah personil patroli lebih banyak dengan jumlah personil sebesar 161 personil. Hal ini dikarenakan di dalam bidang lalu lintas memerlukan jumlah personil yang cukup besar untuk menangani masalah lalu lintas dan pengaturannya. 4.2. Hasil Penelitian Pada bagian hasil, akan diuraikan hasil penelitian berupa temuan- temuan dilapangan berdasarkan pengamatan penulis dilapangan. Untuk memperlancar penelitian tersebut, penulis menggunakan metode wawancacara dan didalam proses wawancara tersebut penulis banyak dibantu oleh key person dan informan, sehingga proses pengumpulan data dapat berjalan dengan lancar. Berdasarkan pengamatan dilapangan dapat diketahui bahwa kebijakan dibuat oleh Satlantas Polwiltabes Kota Surabaya dalam rangka untuk memecahkan masalah guna mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan. Kebijakan tersebut berkaitan dengan apa yang senyatanya dilakukan oleh Satuan Lalu Lintas Polisi Wilayah Kota Besar Surabaya dan bukan sekedar apa yang ingin dilakukan guna menciptakan masyarakat santun berlalu lintas di jalan. Adapun beberapa rencana strategis yang telah menjadi kebijakan di bidang lalu lintas yang dilihat dari cakupannya. Dan rencana tersebut juga mempunyai keterkaitan dengan pengembangan pendidikan dan rekayasa lalu lintas, sehingga diharapkan dapat menciptakan masyarakat santun berlalu lintas dijalan dan memberikan konstribusi guna menjawab rencana strategis tersebut. Sesuai dengan fokus penelitian yang ada, maka dalam penelitian ini penulis akan mendeskripsikan serta menguraikan hasil dari temuan-temuan dilapangan secara beruntut dan tereduksi sesuai fokus dan sasaran kajian penelitian.

4.2.1. Strategi Satlantas Polwiltabes Surabaya