53
Dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab akibat dalam lingkup pikiran orang
setempat dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat. Dan akhirnya seperti yang telah dikemukakan oleh Smith dalam Milles
dan Huberman 1992:02. Bahwa penemuan-penemuan dari penelitian kualitatif mempunyai mute yang tidak disangkal kata-kata khususnya bila
mans disusun dalam bentuk cerita atau peristiwa, mempunyai kesan yang lebih nyata, hidup dan penuh makna barang kali jauh lebih meyakinkan
pembacanya, peneliti lainya, pembuat kebijakan, praktisi dan halaman- halaman }yang penuh dengan angka-angka.
Maka dari itu dalam penelitian ini, penulis berusaha untuk mendeskripsikan, menganalisa serta menginterprestasikan Strategi Satuan
Lalu Lintas Polisi Wilayah Kota Besar Surabaya Dalam Menciptakan Masyarakat Santun Berlalu Lintas Di Jalan.
3.2. Fokus Penelitian
Masalah yang akan diteliti, awalnya masih umum dan samar-samar akan bertambah jelas dan mendapat fokus setelah peneliti berada dalam
lapangan. Fokus ini masih mungkin akan mengalami perubahan selama berlangsungnya penelitian itu. Fokus dalam penelitian kualitatif merupakan
batas yang harus dilalui oleh seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian. Berkaitan dalam tersebut bukunya. 1992:30 Miles dan Huberman
mengemukakan bahwa memfokuskan dan membatasi data dapat dipandang
54
kemanfaatannya sebagai reduksi data yang sudah diantisipasi 1992:30. Jadi fokus memberikan sebuah aliran pada penulis untuk memusatkan perhatian
pada penyederhanaan data yang ada, sehingga penelitian itu membias. Adapun aspek yang menjadi fokus dalam, penelitian ini adalah:
1. Pengaturan Arus Lalu Lintas
a. Mekanisme pengaturan arus lalu lintas
b. Waktu pengaturan arus lalu lintas
c. Penentuan Lokasi pengaturan arus lalu lintas
2. Pemberian Reward
a. Mekanisme pemberian reward
b. Sasaran penerima reward
c. Waktu pemberian reward
3. Penindakan pelanggar marka Sanksi
a. Mekanisme Penindakan pelanggar marka b. Waktu penindakan pelanggar marka
3.3. Lokasi Penelitian
Obyek penelitian gejala yang menjadi fokus penelitian untuk diamati. Obyek itu sebagai atribut dari kelompok orang atau obyek yang mempunyai
variasi antara satu dengan lainnya dalam kelompok itu. Miles dan Haberman 1992:30 Mendiskripsikan obyek sebagai suatu kontek terbatas, dimana
seseorang mengkaji peristiwa-peristiwa, proses dan hasilnya. Lokasi penelitian merupakan tempat yang digunakan oleh peneliti untuk
55
mendapatkan keadaan sebenarnya dari obyek yang diteliti guna memperoleh data. Adapun alasan penulis memilih dan menetapkan lokasi penelitian ini
pada: 1.
Surabaya sebagai salah satu kota terbesar setelah Jakarta yang mempunyai jumlah penduduk hampir 3 juta jiwa dimana pemakai kendaraan semakin
bertambah setiap tahunnya dan angka kecelakaan di kota Surabaya pun bertambah sesuai dengan data yang dihimpun dari tahun 2007 – 2009 yang
mencapai rata-rata 2169 kejadian pertahun dengan korban dengan rata-rata pertahun meninggal dunia mencapai rata-rata 250 jiwatahun, luka berat
149 jiwatahun dan luka ringan 668 jiwatahun. 2.
Faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas, di Surabaya pada tahun 2008 tercatat adalah faktor manusia 91 dimana diantaranya 89 akibat
pengemudi dan 2 akibat pejalan kaki, faktor kendaraan 6, faktor jalan 2, dan faktor lingkungan sebesar 1.
3.4. Sumber Data