Dasar Hukum Mengenai Program Keamanan dan Keselamatan Lalu Strategi Satuan Lalu Lintas Polwiltabes Surabaya

dengan pidana kurungan paling lama 15 hari atau denda paling banyak Rp 100.000,00.

2.2.8. Lalu Lintas

2.2.8.1. Dasar Hukum Mengenai Program Keamanan dan Keselamatan Lalu

Lintas dan Pengertian Lalu lintas Resiko kecelakaan lalu lintas senatiasa mengancam pengguna jalan, dan untuk mengurangi resiko yang lebih parah salah satunya ialah dengan cara melakukan upaya-upaya terpadu melalui program keamanan dan keselamatan lalu lintas, sesuai dengan Undang– Undang No 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan pasal 208 ayat 1 dan 2 yang berbunyi: 1 Pembinaan lalu lintas dan angkutan jalan bertanggung jawab membangun dan mewujudkan budaya keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan. 2 Upaya membangun dan mewujudkan budaya keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan sebagaimana dimaksud ayat 1 di lakukan melalui: a Pelaksanaan pendidikan berlalu lintas sejak usia dini. b Sosialisasi dan internalisasi tata cara dan etika berlalu lintas serta program keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan. c Pemberian penghargaan terhadap tindakan keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan. d Penciptaan lingkungan ruang lalu lintas yang mendorong pengguna jalan berperilaku tertib. e Penegakan hukum secara konsisten dan berkelanjutan. Adapun pengertian lalu lintas menurut Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Pasal 1 yaitu Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas Lalu Lintas, Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Kendaraan, Pengemudi, Pengguna Jalan, serta pengelolaannya. Dan Lalu Lintas adalah gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan.

2.2.8.2. Strategi Satuan Lalu Lintas Polwiltabes Surabaya

Lalu Lintas mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan oleh Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sebagai bagian dari sistem transportasi nasional. Lalu Lintas harus dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan, kesejahteraan, ketertiban berlalu lintas dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, otonomi daerah, serta akuntabilitas penyelenggaraan negara. Berdasarkan hal tersebut perlu perencanaan strategi yang dimana nantinya dapat membantu di dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Strategi – strategi yang dilaksanakan harus sejalan dan berkesinambungan sehingga tidak ada ketimpangan antara satu kebijakan dengan kebijakan lainnya. Strategi yang dimaksud disini menurut Kanit Dikyasa Satlantas Polwiltabes Surabaya AKP Dwi Agung Setyono, SIK adalah upaya cara bagaimana agar dapat mencapai tujuan yang telah dicita – citakan sebelumnya yaitu menciptakan masyarakat santun berlalu lintas di jalan, yang didasarkan pada suatu diagnosis yang tepat, meliputi :

1. Pengaturan arus lalu lintas

2. Pemberian reward 3. Pemberian sanksi bagi pelanggar aturan lalu lintas Adapun tata cara berlalu lintas dalam berkendara untuk mengurangi terjadinya kecelakaan dan mengurangi terjadinya pelanggaran – pelanggaran yang harus ditaati oleh para pengguna jalan sesuai dengan undang – undang no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan di jalan pasal 105 yang berbunyi: a. Berperilaku tertib. b. Mencegah hal – hal yang dapat merintangi, membahayakan keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, atau dapat menimbulkan kerusakan jalan.

2.3. Kerangka Berpikir

Gambar. 2 Kerangka Berpikir PP NO. 43 TAHUN 1993 Tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan UU NO. 22 TAHUN 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Satlantas Polwiltabes Kota Surabaya Pengaturan Arus Lalu Lintas Reward Penindakan Pelanggaran Sanksi Strategi Didalam Menciptakan Masyarakat Santun Di Jalan Peningkatan Kesadaran berlalu lintas Pengendara Roda 2 Dan Penurunan Angka Kecelakaan Sumber : Teori yang telah diolah