55
mendapatkan keadaan sebenarnya dari obyek yang diteliti guna memperoleh data. Adapun alasan penulis memilih dan menetapkan lokasi penelitian ini
pada: 1.
Surabaya sebagai salah satu kota terbesar setelah Jakarta yang mempunyai jumlah penduduk hampir 3 juta jiwa dimana pemakai kendaraan semakin
bertambah setiap tahunnya dan angka kecelakaan di kota Surabaya pun bertambah sesuai dengan data yang dihimpun dari tahun 2007 – 2009 yang
mencapai rata-rata 2169 kejadian pertahun dengan korban dengan rata-rata pertahun meninggal dunia mencapai rata-rata 250 jiwatahun, luka berat
149 jiwatahun dan luka ringan 668 jiwatahun. 2.
Faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas, di Surabaya pada tahun 2008 tercatat adalah faktor manusia 91 dimana diantaranya 89 akibat
pengemudi dan 2 akibat pejalan kaki, faktor kendaraan 6, faktor jalan 2, dan faktor lingkungan sebesar 1.
3.4. Sumber Data
Sesuai dengan fokus penelitian yang menjadi batasan dalam penelitian ini maka sumber datanya adalah :
1. Informan
Menurut Moleong 2002 : 96 Informan kunci adalah orang yang sangat memahami betul tentang permasalahan sosial tentang kajian yang akan
diteliti, informan kunci biasanya disebut key person. Penentuan key person dapat dilakukan dengan cara melalui keterangan orang yang berwenang
56
baik formal Pemerintahan dalam hal ini Satlantas Polwiltabes Surabaya maupun informal pengendara roda dua melalui wawancara pendahuluan
yang dilakukan oleh peneliti. Adapun informan dari penelitian ini antara lain, meliputi :
a. Kepala Unit Pendidikan dan Rekayasa Lalu Lintas Satlantas
Polwiltabes Surabaya yaitu AKP Dwi Agung Setyono, SIK b.
Kepala Unit Patroli Satlantas Polwiltabes Surabaya yaitu IPTU I Gusti M.M
c. Masyarakat pengendara kendaraan roda dua yaitu pengguna jalan raya.
2. Tempat dan Peristiwa
Berbagai peristiwa atau kejadian yang berkaitan dengan masalah atau fokus penelitian antara lain pengaturan arus lalu lintas, reward dan
Punishment. 3.
Dokumen Berbagai dokumen yang memiliki relevansi dengan fokus penelitian
seperti pengaturan arus lalu lintas, reward dan punishment.
3.5. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data dikumpulkan oleh penulis sendiri yang sekaligus bertindak sebagai instrumen dalam pengumpulan data. Data
penelitian kualitatif proses pengumpulan data ada tiga macam kegiatan yang dilakukan penulis:
57
1. Proses memasuki penelitian Getting In
Pada tahap ini melalui melakukan pendekatan tahap awal secara informal dengan menemui yaitu AKP Dwi Agung Setyono, SIK , selaku Kepala
Unit Pendidikan dan Rekayasa Lalu Lintas Satlantas Polwiltabes Surabaya kemudian menemui IPTU I Gusti M.M selaku Kepala Unit Patroli
Satlantas Polwiltabes Surabaya secara lisan dan memberikan gambaran secara sekilas apa yang akan diteliti dan melalui jalur formal dengan
mengurus surat izin penelitian dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur sebagai tanda bahwa penulis benar-benar
melakukan penelitian pada Satlantas Polwiltabes Surabaya. 2.
Ketika berada di lokasi penelitian Getting Along Ketika di lokasi penelitian peneliti menjalin hubungan dengan subyek
peneliti Informan hal ini dilakukan karena merupakan kunci sukses untuk mencapai dan memperoleh akurasi data dan komprehensivitas data
penelitian. Selain itu dalam proses ini peneliti berusaha untuk memperoleh informasi selengkapnya dari Satlantas Polwiltabes Surabaya berupaya
menangkap makna data yang diperoleh. 3.
Teknik pengumpulan data Logging Data Pengumpulan data dalam penelitian akan diperoleh melalui data primer
dan data sekunder dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
58
a. Wawancara
Pada teknik ini, peneliti mengadakan tatap muka dan berinteraksi tanya jawab langsung dengan pihak responden atau subyek untuk
memperoleh data. Wawancara dalam penelitian ini, khususnya dalam taraf permulaan biasanya tak berstruktur. Tujuan ialah memperoleh
keterangan yang terinci dan mengadakan mengenai pandangan orang lain.
Pada mulanya belum dapat dipersiapkan sejumlah pertanyaan yang spesifik karena belum dapat diramalkan keterangan yang akan di-
berikan oleh responden, belum diketahui secara jelas ke arah mana pembicaraan yang berkembang. Belum mengetahui apa fokus
penelitiannya. Karena itu wawancara tak berstruktur artinya responden mendapat kebebasan dan kesempatan untuk mengeluarkan buah pikiran
pandangan dan perasaannya tanpa diatur ketat oleh peneliti. Akan tetapi kemudian setelah peneliti memperoleh sejumlah keterangan peneliti
dapat mengadakan yang lebih berstruktur yang disusun berdasarkan apa yang telah disampaikan oleh informan. Dalam penelitian ini, dilakukan
interview dengan informan yang terdiri : 1 Kepala Unit Pendidikan dan Rekayasa Lalu Lintas Satlantas Polwiltabes Surabaya, 2 Kepala
Unit Patroli Satlantas Polwiltabes Surabaya, 3 Masyarakat pengendara kendaraan roda dua Mahasiswa, pelajar, Club motor, pegawai, ibu
rumah tangga
59
b. Dokumentasi
Pada teknik penelitian menggunakan dokumen sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data yang tepat
dimanfaatkan untuk menguji menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. c.
Observasi Penelitian mengadakan pengumpulan data dengan cara pengamatan
langsung atau melihat dari dekat obyek penelitian. Observasi dilakukan terhadap keseharian responden yang ada kaitannya dengan obyek
penelitian. Data observasi berupa deskripsi yang faktual, cermat dan terinci mengenai keadaan lapangan, kegiatan manusia dan situasi sosial
serta konteks dimana kegiatan-kegiatan itu terjadi.
3.6. Analisa Data