Strategi dan Prioritas APBD

Gambar : Mekanisme Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran APBD Penjaringan aspirasi Kebijakan Pemerintah atasan Masyarakat : Tokoh Masyarakat,LSM,Or mas,Asosiasi, profesi Renstradokumen Perencanaan lainnya Pokok pikiran DPRD Data Historis DPRD Arah kebijakan Umum APBD pemda Sumber : Penganggaran Sektor Publik. Yuwono, Sony 2005: 150.

2.2.8. Strategi dan Prioritas APBD

Strategi dan prioritas APBD dalam penganggaran daerah termasuk kategori perumusan kebijakan anggaran yang disusun berdasarkan arah dan kebijakan umum APBD dengan tujuan terpenuhinya skala dan lingkup kebutuhan masyarakat yang dianggap paling penting dan luas jangkauannya agar alokasi sumber daya dapat digunakan atau dimanfaatkan secara ekonomis, efisien dan efektif. Perumusan strategi dan prioritas APBD dimaksudkan untuk mengatasi permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh daerah dalam pencapaian arah dan kebijakan umum APBD. Dalam hal ini perumusannya dilakukan dengan memahami : 1 karakteristik dan ruang lingkup, 2 kriteria perumusan strategi dan prioritas, 3 mekanisme perumusan strategi dan prioritas, 4 klasifikasi rumusan strategi dan prioritas. 1. Karakteristik dan Ruang Lingkup Strategi memiliki karakteristik sebagai berikut : pendekatan atau metode untuk mencapai arah dan kebijakan umum yang ditetapkan, dimaksudkan untuk menghadapi perubahan lingkungan dan diarahkan menuju pada kondisi yang lebih menguntungkan. Perumusan strategi diarahkan pada pencapaian target kinerja dengan mengintegrasikan semua sumber daya yang tersedia untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang serta mengatasi kelemahan dan tantangan yang dihadapi. Tujuan penyusunan strategi antara lain, untuk: a. Pencapaian tingkat dalam arah dan kebijakan umum APBD b. Perencanaan program dan kegiatan yang efektif dan efisian c. Mengembangkan kesesuaian antara arah dan kebijakan umum dengan program dan kegiatan yang direncanakan d. Mengembangkan kekuatan dan peluang daerah e. Mengatasi kelemahan dan tantangan daerah f. Mencari dukungan untuk mencapai keberhasilan Karena itu dalam strategi dibutuhkan program dan kegiatan yang tersusun dalam skala prioritas. Skala prioritas merupakan suatu proses dinamis dalam pembuatan yang dinilai paling penting dengan dukungan komitmen untuk melaksanakan keputusan tersebut. Ruang lingkup penentuan prioritas mencakup: a. Pemahaman terhadap situasi yang mendasari perlunya ditetapkan prioritas tersebut b. Perancangan berbagai alternatif yang dapat dilaksanakan c. Identifikasi berbagai konsekuensi dari setiap alternatif yang akan dipilih d. Pembuatan keputusan tindakan terbaik yang akan dilakukan 2. Kriteria Perumusan Strategi dan Prioritas APBD Perumusan strategi secara umum perlu mempertimbangkan beberapa jal sebagai berikut : a. Keterkaitannya dengan pencapaian tingkat pelayanan yang diharapkan dalam arah dan kebijakan umum APBD b. Kelebihan dan kelemahan daerah c. Peluang dan tantangan daerah saat ini d. Aspek resiko dan manfaat dalam implementasiannya 3. Mekanisme perumusan Strategi dan Prioritas Penyusunan strategi dan prioritas APBD, dapat dilaksanakan melaluui mekanisme sebagai berikut : a. Berdasarkan arah dan kebijakan umum APBD pemerintah daerah melalui Tim Penyusun Anggaran Eksekutif yaitu Sekretaris Daerah, Bappeko, dan Bagian keuangan menyusun strategi dan prioritas APBD b. Tim Penyusun Anggaran Eksekutif sedapat mungkin menggunakan berbagai sumber data dan metode penyusunan yang memfokuskan pada identifikasi kondisi yang ada, isu strategi, tren kedepan, dan analisa SWOT Strength, Weakness, Opportuniti, Threat c. Dalam mengembangkan strategi dan prioritas APBD yang telah tersusun selanjutnya dikonfirmasikan dengan panitia anggaran legislatif untuk diselaraskan dengan arah dan kebijakan umum APBD yang telah disepakati sebelumnya. 4. Klasifikasi Perumusan Strategi dan Prioritas Pendekatan yang digunakan dalam klasifikasi perumusan strategi dan prioritas APBD sama dengan pendekatan yang digunakan dalam klasifikasi perumusan Arah dan Kebijakan Umum APBD yaitu berdasarkan bidang kewenangan pemerintah daerah yang telah diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah dan UU Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom.

2.2.8.1. Kriteria Perumusan Strategi dan Prioritas APBD

Dokumen yang terkait

Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah (studi kasus pada dinas tenaga kerja dan transmigrasi provinsi jawa barat)

0 4 1

PROSEDUR ADMINISTRASI SURATMENYURAT DI DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TENGAH

0 8 65

LKP : Rancang Bangun Aplikasi Pengaduan Tenaga Kerja Berbasis Web Pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur.

3 9 78

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi kasus pada pegawai bagian Keuangan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur).

0 0 106

Pelaksanaan Tata Kearsipan Di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah 82

0 4 58

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten | REALISASI ANGGARAN

0 0 8

PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI DINAS TENAGA KERJA TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR RANGKUMAN TUGAS AKHIR - PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI DINAS TENAGA KERJA TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR - Perbanas Institut

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN - PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI DINAS TENAGA KERJA TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR - Perbanas Institutional Repository

0 0 7

STUDI DESKRIPTIF TENTANG PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN DAERAH DI DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR.

0 4 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi kasus pada pegawai bagian Keuangan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur)

0 0 23