4.3 Tugas dan fungsi Pokok Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur.
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur dipimpin oleh seorang Kepala Dinas golongan Ekselon II dan
mempunyai susunan pengurus badan yang bertugas melaksanakan kewenangan sesuai fungsi dan tupoksi serta membantu melaksanakan tugas
yang diberikan oleh Gubernur atau Pemerintah pusat. Adapun susunan kepengurusan Dinas Tenaga Kerja,Transmigrasi dan Kependudukan
Provinsi Jawa Timur, antara lain: 1.
Bidang Sekretariat Bidang Sekretariat dikepalai oleh seorang sekretaris golongan
Ekselon II yang mempinyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum,
kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program, keuangan, hubungan masyarakat dan protokol.
Bidang Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut : a.
pengelolaan dan pelayanan administrasi umum b.
pengelolaan administrasi kepegawaian c.
pengelolaan administrasi keuangan d.
pengelolaan administrasi perlengkapan
e. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas
bidang f.
pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana
Bidang Sekretariat Terdiri dari : 1.
Sub Bagian Tata Usaha 2.
Sub Bagian Penyusunan Program 3.
Sub Bagian Keuangan. Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas :
a. Melaksanakan penerimaan, pendistribusian, dan pengiriman
surat-surat penggandaan naskah-naskah dinas, kearsipan dan perpustakaan dinas.
b. Menyelenggarakan urusan rumah tangga dan keprotokolan.
c. Melaksanakan Tugas di bidang hubungan masyarakat
Sub Bagian Penyusunan Program, mempunyai tugas : a.
Menghimpun data dan menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program.
b. Melaksanakan pengolahan data dan perencanaan progam.
c. Menghimpun data dan menyiapkan bahan penyusunan
program anggaran d.
Melaksanakan monitoring dan evaluasi
e. Melaksanakan penyusunan laporan dan perundang-
undangan. Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas :
a. Melaksanakan pengelolaan keuangan termasukpembayaran
gaji pegawai. b.
Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan.
c. Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
pengelolaan keuangan. 2.
Bidang Pelatihan dan Produktivitas Bidang Pelatihan dan Produktifitas dipimpin oleh Kepala
Bidang golongan Ekselon III yang mempunyai tugas antara lain melaksanakan penyusunan rencana dan program serta memfasilitasi
peningkatan instruktur dan pengelolaan pelatihan, pemagangan dan produktivitas tenaga kerja, standarisasi dan sertifikasi serta
bimbingan kerja bagi tenaga kerja. Bidang Pelatihan dan Produktifitas berfungsi sebagai :
a. Pelaksanaan penyusunan program kegiatan bidang pelatihan
dan produktivitas. b.
Pelaksanaan fasilitasi program kegiatan bidang pelatihan dan produktifitas.
c. Pelaksanaan pembinaan dan pelatihan tenaga kerja.
d. Pelaksanaan fasilitasi pengukuran dan pelatihan
produktivitas.
e. Pelaksanaan proses perizinanpendaftaran lembaga pelatihan
kerja. Bidang Pelatihan dan Produktivitas, terdiri dari :
1. Seksi Instruktur Pelatihan.
2. Seksi Sertifikasi Tenaga Kerja dan Pemagangan.
3. Seksi Lembaga Pelatihan dan Produktivitas.
Seksi Instruktur Pelatihan, mempunyai tugas : a.
Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan melaksanakan program kegiatan.
b. Menyiapkan bahan inventarisasi data dan penyusunan data
base instruktur dan tenaga pelatihan. c.
Menyiapkan bahan penyusunan pedoman teknis pembinaan terhadap insrtuktur dan tenaga pelatihan.
Seksi sertifikasi tenaga kerja dan pemagangan, mempunyai tugas : a.
Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan melaksanakan program kegiatan.
b. Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan uji ketrampilan
kompetensi tenaga kerja. c.
Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaporan pelaksanaan pemagangan.
Seksi Lembaga pelatihan dan Produksi, mempunyai tugas :
a. Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan dan
melaksanakan program kegiatan. b.
Menyiapkan bahan inventarisasi data dan izin lembaga pelatihan.
3. Bidang Penempatan Tenaga Kerja
Bidang Penempatan Tenaga Kerja dipimpin oleh Kepala Bidang golongan Ekselon III yang bertugas menyusun program
dan kegiatan serta memberikan fasilitasi pembinaan dan penempatan tenaga kerja, informasi pasar kerja dan bursa kerja.
Bidang Penempatan Tenaga Kerja berfungsi sebagai berikut : a.
Pelaksanaan penyusunan, perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan bidang penempatan tenaga kerja.
b. Pelaksanaan penyusunan sistem dan informasi bursa kerja
c. Pelaksanaan fasilitasi bimbingan kepada pencari kerja dan
pengguna tenaga kerja. Bidang Penempatan Tenaga Kerja, terdiri dari :
1. Seksi Bimbingan Jabatan dan Bursa Kerja
2. Seksi Penempatan Tenaga Kerja.
3. Seksi Perluasan Tenaga Kerja.
Seksi bimbingan jabatan dan bursa kerja, mempunyai tugas : a.
Menyiapkan bahan fasilitasi dan pembinaan lembaga dan bursa kerja
b. Menyiapkan bahan penyusunan sistem informasi pasar
kerja dan menyebarluaskan informasi pasar kerja. Seksi penempatan tenaga kerja, mempunyai tugas :
a. Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi penempatan
tenaga kerja b.
Menyiapkan bahan fasilitasi orientasi penempatan tenaga kerja.
Seksi perluasan tenaga kerja, mempunyai tugas :
a. Menyiapkan bahan pengumpulan data potensi sumber
daya alam dan sumber daya manusia untuk kegiatan usaha mandiri dan pembinaan tenaga kerja sektor
informal dalam rangka perluasan kerja. b.
Menyiapkan bahan fasilitasi kegiatan perluasan kerja sistem padat karya dan terapan teknologi padat karya.
4. Bidang Industrial dan Syarat Kerja
Bidang Industrial dan Syarat Kerja dipimpin oleh Kepala Bidang golongan Ekselon III yang bertugas melaksanakan
fasilitasi dan pengembangan kelembagaan hubungan industrial, jaminan sosial kesejahteraan dan penyelesaian perselisihan
hubungan industrial. Bidang Industrial dan Syarat Kerja memiliki fungsi
sebagai pelaksana penerima dan pencatatan perjanjian kerja
bersama antara serikat buruhpekerja yang ada diperusahaan lintas kabupatenkota.
Bidang Industrial dan Syarat Kerja, terdiri dari :
1. Seksi Kelembagaan Hubungan Industrial
2. Seksi Perbaikan Syarat kerja, upah dan kesejahteraan
3. Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Seksi Kelembagaan Hubungan industrial, mempunyai tugas: a.
Menyiapkan bahan penetapan dan pengembangan konsep pendidikan hubungan industrial.
b. Menyiapkan bahan penyusunan pendaftaran organisasi
ketenagakerjaan. Seksi Perbaikan Syarat kerja, upah dan kesejahteraan,
mempunyai tugas : a.
Menyiapkan bahan penyusunan pedoman struktur dan skala upah.
b. Menyiapkan bahan penyusunan dan pedoman petunjuk
teknis syarat kerja, pengupahan, jaminan sosial dan kesejahteraan pekerjaburuh.
Seksi Penyelesaian
Perselisihan Hubungan
Industrial, mempunyai tugas :
a. Menyiapkan bahan penetapan peta kerawanan dan
melaksanakan deteksi dini masalah ketenagakerjaan.
5. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan
Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang golongan Ekselon III yang bertugas menyusun dan
melaksanakan program kegiatan, melaksanakan fasilitasi pembinaan, pemeriksaan dan pengawasan norma kerja, norma jaminan sosial
tenaga kerja, norma keselamatan kerja, kesehatan kerja, lingkungan kerja pada perusahaan lintas kabupatenkota.
Bidang Pengawasan
Ketenagakerjaan berfungsi sebagai berikut: a.
Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan norma ketenagakerjaan.
b. Pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian terhadap
perusahaan dan obyek pengawasan ketenagakerjaan. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan, terdiri dari :
1. Seksi Norma Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
2. Seksi Keselamatan Kerja
3. Seksi Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kerja
Seksi Norma Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, bertugas : a.
Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan, pembinaan dan pengawasan norma kerja
umum dan khusus serta norma jaminan sosial tenaga kerja.
b. Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait
dalam rangka penegakan hukum norma kerja dan JAMSOSTEK.
Seksi Keselamatan Kerja, mempunyai tugas : a.
Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan dan pengawasan norma keselamatan kerja.
b. Menyiapkan bahan fasilitasi pengawasan norma
keselamatan kerja pada perusahaan di Jawa Timur. Seksi Kesehatan Kerja dan Lingkungan kerja, mempunyai tugas :
a. Menyiapkan bahan fasilitasi pengawasn dan
pemeriksaan pelayanan kesehatan di perusahaan b.
Menyiapkan bahan fasilitasi pemeriksaan dan pengujian lingkungan kerja di perusahaan.
6. Bidang Kependudukan
Bidang Kependudukan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang golongan Ekselon III yang bertugas menghimpun,
mengolah dan menyajikan data penduduk hasil registrasi meliputi lahir, mati, pindah dan datang serta melakukan pembinaan dibidang
administrasi kependudukan. Bidang Kependudukan berfungsi sebagai
: a.
Pelaksanaan penyusunan bahan penetapan kebijakan dibidang pendaftaran penduduk dan catatan sipil.
b. Penyajian dan pengoalahan informasi data
kependudukan c.
Pelaksanaan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis,advokasi, supervisi dan konsultasi pendaftaran
penduduk dan pemutakhiran data penduduk. Bidang Kependudukan, terdiri dari :
1. Seksi Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil
2. Seksi Pengelolaan Informasi Penduduk
3. Seksi Perkembangan dan Pengkajian Penduduk
Seksi Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil, mempunyai tugas: a.
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan pendaftaran penduduk dan catatan sipil.
b. Menyiapkan bahan perumusan fasilitasi, bimbingan
teknis, advokasi, supervisi dan konsultasi pelaksanaan pendaftaran penduduk dan catatan sipil.
Seksi Pengelolaan informasi penduduk, mempunyai tugas : a.
Menyiapkan bahan penyusunan pedoman teknis dan kebijakan pengembangan informasi kependudukan.
b. Menyipkan bahan penyusunan publikasi dan sosialisasi
kebijakan kependudukan. Seksi Perkembangan dan Pengkajian Penduduk, mempunyai tugas:
a. Menyiapkan bahan pedoman pengkajian sistem
administrasi kependudukan.
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengkajian dalam
rangka pengendalian kualitas mobilitas penduduk. 7.
Bidang Mobilitas Penduduk Bidang Mobilitas Penduduk dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang golongan Ekselon III yang bertugas menyelenggarakan perpindahan atau kepindahan penduduk dari suatu daerah ke
daerah lain, melakukan koordinasi dengan daerah tujuan, mengadakan pendaftaran dan seleksi , pelayanan dan fasilitasi
perpindahan penduduk serta pemberdayaan penduduk calon transmigran.
Bidang Mobilitas Penduduk berfungsi sebagai :
a. Pelaksanaan pendataan animo calon transmigran
dan identifikasi pemberdayaan penduduk berpotensi pasar.
b. Pelaksanaan seleksi administrasi fisik dan mental
bagi calon transmigran. c.
Pelaksanaan penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dengan daerah tujuan.
Bidang Mobilitas
Penduduk, terdiri dari : 1.
Seksi Penyiapan, Pendaftaran dan Seleksi 2.
Seksi Pelayanan dan Transmigrasi 3.
Seksi Penataan dan pemberdayaan penduduk Seksi Penyiapan, pendaftaran dan Seleksi, mempunyai tugas:
a. Menyiapkan bahan pelaksanaan teknis dan
klarifikasi lokasi permukiman daerah tujuan b.
Menyiapkan bahan penyusunan pendaftaran dan seleksi calon transmigran.
Seksi Pelayanan Transmigrasi, mempunyai tugas : a.
Menyiapkan bahan pelaksanaan pelayanan angkutan calon transmigran dari kabupatenkota ke transito
provinsi. b.
Menyiapkan bahan pelaksanaan pendampingan dan pengawalan calon transmigran kedaerah tujuan.
Seksi Penataan Pemberdayaan Penduduk, mempunyai tugas : a.
Menyiapkan bahan pelaksanaan identifikasi pemberdayaan penduduk berpotensi pasar
b. Menyiapkan bahan fasilitasi usaha bagi
pengembangan penduduk berpotensi pasar c.
Menyiapkan bahan pelaksanaan penataan penduduk yang bermukim di kawasan padat disesuaikan
dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkugan.
d. Menyiapkan bahan penyusunan pemberdayaan
penduduk calon trasnmigran.
Sumber : Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 84 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Seksi DISNAKERTRANSDUK Prov. JATIM
KEPALA DINAS Ekselon II
INDRA WIRAGANA Pembina Utama Muda
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIS JF PENGAWASAN K
Drs.BUDI SANTOSA JF PERANTARA H
Pembina JF PENGANTAR KERJA
JF TEKNIS LITKAYASA SUB BAGIAN TATA USAHA
SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM
SUB BAGIAN KEUANGAN JF PEREKAYASA
Drs.SUHARTOYO,MM MUKADI,SH,M.Hum
Ir.PUJO IRIYANTO JF INSTRUKTUR
Pembina Pembina
Pembina JF PENGGERAK SWADAYA
MASYARAKAT Ekselon III
BIDANG PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
BIDANG PENEMPATAN TENAGA KERJA
BIDANG HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN SYARAT
KERJA BIDANG PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN BIDANG KEPENDUDUKAN
BIDANG MOBILITAS PENDUDUK
I MADE MURDANA,SH.MM Drs.BAMBANG
SUTARYO,M.si EKO RINDARTO,SH.MM
ROEM HIDAYAT,SH,MM Ir.EDHY IRIJANTO,M.Si
Drs.SYARHUZZAMAN MASDAR,M.Si
Pembina Pembina TK.I
Pembina Pembina TK.I
Pembina Pembina TK.I
SEKSI INSTRUKTUR PELATIHAN
SEKSI BIMBINGAN JABATAN DAN BURSA
KERJA SEKSI KELEMBAGAAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL SEKSI NORMA KERJA DAN
JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
SEKSI PENDAFTARAN PENDUDUK DAN
CATATAN SIPIL SEKSI PENYIAPAN
PENDAFTARAN DAN SELEKSI
Ekselon IV HARIYADI BUDIHARDJO,M.Pd
Drs.BAMBANG YUWONO,MM
AGAPITUS AGUS SUSILO,S.sos
SIGIT PRIYANTO,ST,MM Drs.ABU THOLIB
Ir.AGUS SUHARJONO,MM Penata TK.I
Pembina Pembina TK.I
Pembina TK.I Penata TK.I
Pembina
SEKSI SERTIFIKASI TENAGA KERJA DAN PEMAGANGAN
SEKSI PENEMPATAN TENAGA KERJA
SEKSI PERBAIKAN SYARAT KERJA,UPAH DAN
KESEJAHTERAAN SEKSI KESEHATAN KERJA
SEKSI PENGELOLAAN INFORMASI PENDUDUK
SEKSI PELAYANAN TRANSMIGRASI
Dra.ANDA WIHARANI Drs.SAPAK
Dra.YUNTARTI PANCA PUSPITA,MM
Ir.HEROE SOEBANDRIJO Dra.LULUK INFAROKAH
Drs.RESPATI WIDOYOKO Penata TK.I
Pembina Pembina
Pembina TK.I Pembina TK.I
Pembina TK.I
SEKSI LEMBAGA LATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
SEKSI PERLUASAN KERJA SEKSI PENYELESAIAN
PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
SEKSI KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA
SEKSI PERKEMBANGAN DAN PENGKAJIAN
PENDUDUK SEKSI PENATAAN DAN
PEMBERDAYAAN PENDUDUK
ISKANDAR AL BUDIMAN,S.Psi. FARIDA NAULI
HARAHAP,SH Drs.NUGROHO
Dra.SRI HARMINI Drs.SAMBUDI,M.Si
Drs.SOEDJARWO,M.Si Penata TK.I
Pembina TK.I Pembina TK.I
Pembina TK.I Pembina TK.I
Pembina UPTD
UPTD UPT K3 SURABAYA
UPT KEPENDUDUKAN
BAGANSTRUKTUR ORGANISASI DINAS TENAGA KERJA TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR
Staf Umum Pol PP
Staf UP Staf Perig
Recept
BAB V HASIL PEMBAHASAN
5.1. Penganggaran Daerah di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur.
Keberhasilan suatu daerah dalam mengoptimalkan fungsi daerahnya harus memperhatikan adanya anggaran daerahnya dan
pemerintah daerah dalam hal ini harus memiliki kemampuan mengatur keuangan daerahnya sebagaimana yang telah diatur dalam Permendagri No.
13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah menyatakan bahwa APBD disusun sesuai dengan kebutuhan
penyelenggaraan pemerintah dan kemampuan pendapatan daerah, dimana penyusunan APBD ini berpedoman pada RKPD dalam rangka mewujudkan
pelayanan kepada masyarakat untuk tercapainya tujuan pembangunan. Perencanaan dan penganggaran merupakan kegiatan yang saling
terintegrasi. Anggaran Daerah APBD disusun berdasarkan rencana pembangunan daerah yang telah disusun baik Rencana Pembangunan
Jangka Panjang RPJP, Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD.
Penyusunan anggaran daerah disusun berdasarkan adanya Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD berdasarkan programkegiatan yang
telah disusun oleh SKPD. Kemudian TAPD membuat KUA Kebijakan
73
Umum Anggaran dan PPAS Program Prioritas Anggaran Sementara. Proses penetapan KUAPPAS dalam penyusunan anggaran sebagai
sasaran kebijakan, sebagai pedoman penyusunan RAPBD Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sebagai batas maksimum
anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap progam dan kegiatan sebagai acuan dalam penyusunan RKA SKPD. Rencana kerja anggaran
berupa usulan program dan kegiatan yang terdiri dari pendapatan dan belanja daerah, dimana masing-masing SKPD membuat perencanaannya
dan rancangan berupa draft program dan kegiatan yang akan disampaikan ke TAPD atau dalam hal ini Bappeprov.
Pada tingkat SKPD provinsi, anggaran juga disusun berdasarkan rencana pembangunan jangka menengah SKPD yang sering disebut
Rencana Strategi SKPD Renstra. Renstra SKPD dan RKPD menjadi acuan bagi SKPD untuk menyusun rencana kerja Renja SKPD. Renstra
SKPD disusun dengan cara musyawarah para anggota SKPD dengan mengacu kepada RPJP dan RPJM baik nasional maupun daerah.
Proses penyusunan RKA SKPD adalah suatu proses awal sebelum ditetapkan menjadi dokumen anggaran berupa rincian atau usulan berupa
rencana kerja anggaran sebelum sebelum dietapkan dan disetujui maka anggaran itu akan dievaluasi lagi program dan kegiatannya. Adapun alur
pengerjaan RKA SKPD dalam mengevaluasi program dan kegiatan ke anggaran APBD menggunakan Analisis Satuan Belanja ASB, Standar