1. Menguasai manajemen administrasi pemerintah 2. Menguasai proses penyusunan anggaran daerah
3. Mengetahui kondisi, strategi pembangunan daerah dan visi misi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur.
4. Menguasai dan memahami pencatatan akuntansi dalam membuat laporan keuangan sebagai akuntabilitas publik
Kedua, unit analisis yang berupa situasi kegiatan informan terutama untuk teknik observasi yang meliputi: situasi para informan di
dalam kantor masing-masing pada jam kerja, rapat dengan pihak konsultan, berbincang-bincang santai baik dalam gedung maupun di luar gedung.
Data yang diperoleh adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau nara sumber. Menurut Bungin,
Burhan 2005: 122, data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian. Dalam
penelitian ini, data primer diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan pegawai Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa
Timur bidang Sub Bagian Penyusunan Program.
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Informasi tentang akuntansi keuangan daerah pada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur sangat
dibutuhkan peneliti untuk menunjang dan akan digali sebagai instrumen, melalui teknik pertama digunakan adalah wawancara mendalam terhadap
informan. Dengan teknik ini akan digali bagaimana Proses Penyusunan Anggaran Daerah pada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan
Kependudukan Provinsi Jawa Timur untuk digunakan sebagai akuntabilitas publik, sehingga diharapkan dapat mengungkap baik pengalaman dan
pengetahuan eksplisit mapun tersembunyi dibalik itu, termasuk informasi yang berkaitan dengan masa lampau, sekarang maupun harapan dan cita-cita
visi-misi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur. Dengan demikian peneliti sebagai instrumen penelitian dituntut
bagaimana membuat responden lebih terbuka dan leluasa dalam memberikan informasi atau data, untuk mengemukakan pengetahuan dan pengalamannya
terutama yang berkaitan dengan informasi sebagai jawaban terhadap permasalahan penelitian, sehingga terjadi sebuah diskusi, obrolan santai,
spontanitas alamiah dengan subjek peneliti sebagai pemecah masalah dan peneliti sebagai pemancing timbulnya permasalahan agar muncul wacana
detail. Disini wawancara diharapkan berjalan secara terbuka, bicara apa saja dalam garis besar yang terstruktur mengarah menjawab permasalahan
penelitian. Teknik kedua digunakan adalah observasi terhadap tindakan dalam
proses penyusunan anggaran. Observasi tersebut dapat dimulai dari penyaringan usulan masyarakat, perencanaan penganggaran, penyusunan
anggaran, pelaksanaan program kerja, dan pelaporan relisasi anggaran. Semua yang didengar dan dilihat oleh peneliti sebagai aktivitas
observasi ketika para responden atau informan melakukan kegiatan ini,
diceritakan kembali atau dicatat sehingga merupakan data atau informasi yang berasal.
Ada 3 tiga teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data. Yaitu wawancara mendalam, obsevasi dan dokumentasi. Ketiga teknik
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Bungin,Burhan. 2005: 123 a. Wawancara mendalam
Wawancara jenis ini tidak dilaksanakan dengan stuktur ketat, tetapi dengan pertanyaan yang semakin memfokus pada permasalahan sehingga infomasi
yang dikumpulkan cukup mendalam. Kelonggaran semacam ini mampu mengorek kejujuran informan untuk memberikan informasi yang
sebenarnya, terutama yang berkenaan dengan kualitas data informasi keuangan daerah. Teknik wawancara semacam ini dilakukan dengan semua
informan yang ada pada lokasi penelitian terutama mendapat data yang valid guna menjawab masalah penelitian.
b. Observasi Observasi dilaksanakan oleh peneliti dengan cara observasi partisipan
untuk mengamati berbagai kegiatan. c. Dokumentasi
Teknik dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan bukti-bukti penelitian yang dilakukan pada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan
Provinsi Jawa Timur.
3.7. Analisis Data