Partisipasi dalam penyusunan Anggaran

memberi kemudahan bagi masyarakat untuk mengetahui apa saja yang telah dianggarakan dan dapat memberikan usulan kegiatan apa yang diinginkan untuk masuk dalam anggaran berikutnya dalam forum pengajuan. Pada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur selaku SKPD yang terkait, kegiatan Musrenbang berada pada wilayah Provinsi atau Daerah Tingkat I sebagai peserta dari Musrenbang Provinsi yang diadakan oleh BAPPEPROV Badan Perencana Pembangunan Provinsi. Jadi Disnakertransduk tidak mengadakan musrenbang sendiri melainkan mengikuti musrenbang yang diselenggarakan oleh Bappeprov Jatim. Hal ini sesuai keterangan dari seorang informan Bapak M Kabag SUNGRAM, menjelaskan : “prosesnya ya melalui Musrenbang mas…yang mengadakan dijadwal…konteknya bappeprov yang mengadakan… mengikutkan kita instansi-instansi..kita ini kan skpdnya propinsi..pesertanya ya instansi seluruh jawa timur” Berdasarkan atas ketentuan UU No. 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan daerah bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan potensi sekaligus mengurangi ketimpangan pambangunan daerah. Maka dalam hal ini Bappeprov sebagai salah satu TAPD yang bertugas untuk mengkaji usulan program-program dari SKPD untuk beberapa jangka waktu tertentu, yaitu rencana jangka menengah RPJM rencana strategi renstra dan rencana kerja renja SKPD melalui proses Musrenbang dengan menetapkan adanya pagu indikatif sebagai batas maksimal anggaran yang bertujuan untuk menetapkan usulan program sesuai dengan anggaran yang sudah ditetapkan. Tabel : Alur Musrenbang ProvinsiPemerintah Tingkat I RPJM TAPD BAPPEPROV Musrenbang Kabupaten Kota RENJA Musrenbang Provinsi SKPD Tingkat I Musrenbang Kecamatan Musrenbang Kelurahan RENSTRA Sumber : informan Bapak. M Kepala Sub Bag Penyusunan Program Dalam kegiatan Musrenbang Provinsi semua SKPD tingkat I atau Provinsi berkesempatan mengemukakan usulan-usulannya sesuai dengan RKPD Rencana Kerja Pembangunan Daerah, Visi Misi dan arah kebijakan dari masing-masing wilayahnya. Seorang informan lain menyatakan : “Anggaran itu akan lebih mudah disetujui manakala kegiatannya menyentuh langsung dengan kepentingan masyarakat masyarakat kecil ato miskin itu lebih mudah disetujui…apalagi kan Disnaker ini merupakan dinas yg masuk dalam program prioritas …jadi lapangan kerja itu masuk dalam 4 program prioritas Pembangunan Jawa Timur saat ini…yang kaitannya dengan lapangan pekerjaan banyak disetujui...” Sumber : Bapak A Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Usulan-usulan tersebut juga dapat berupa kekurangan atau kelemahan dari anggarannya tahun lalu untuk dibenahi dan diajukan dalam anggaran tahun depan, penambahan program atau usulan bidang yang lain seperti PPAS Program Prioritas Anggaran Sementara dan juga evaluasi hasil penyerapan dana anggaran tahun lalu. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan penyerapan dana dan mengefisiensikan anggaran guna terwujudnya anggaran yang efisien dan optimal sesuai kemampuan daerahnya di tahun kedepan. Seorang informan bapak A Panitia Pengadaan Barang dan Jasa, mengemukakan : “kita ini dinas propinsi… tapiii gak hanya sebagai koordinator dan regulator saja buat tingkat 2..tapi juga menyentuh langsung pada masyrakat dalam pelaksanaanya, contohnya proyek PLKT pusat layanan Karir terpadu itu memfasilitasi pada mayarakat yang mau mecari pekerjaan..jd ga bisa kalo cuman mengandalkan regulasi saja Harus ikut turun klapangan mas”. Pusat Layanan Karir Terpadu atau PLKT, merupakan lembaga pelayanan yang didirikan oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur. Pada bulan April 2008, dirintins suatu bentuk layanan dari masyarakat pencari kerja dan perusahaan pengguna tenaga kerja sebagai pengembangan dari bursa kerja pemerintah yang telah ada sebelumnya. Arah pelayanan dari PLKT adalah sebagi pusat layanan penempatan kerja. PLKT bertujuan untuk lebih mendekatkan jaringan mitra kerja serta mendekatkan hubungan antara dunia usaha dengan pencari kerja, terutama dari angkatan kerja muda terdidik yang mencari pekerjaan disektor formal, baik yang sudah menyelesaikan ataupun sedang masa pendidikan. Gambar : Pusat Layanan Karir Terpadu Disnakertransduk Prov Jatim Sumber : Dokumentasi Peneliti desember 2009 Adapun jenis-jenis layanan yang diberikan PLKT adalah pelayanan penempatan kerja yang berupa infromasi lowongan kerja, pasar kerja dan informasi penempatan kerja formal. Pelayanan bimbingan karir yang berupa penyelenggaraan konseling, psikotes, workshop, penyuluhan, pelatihan dan info mengenai beasiswa. Serta terdapat pelayanan usaha mandiri yang meliputi informasi tentang pengembangan kesempatan kerja informal melalui usaha mandiri dan teknologi tepat guna. Gambar : Workshop Pelatihan Tenaga Kerja Sumber : Dokumentasi Peneliti desember 2009 Disamping memberikan layanan langsung, PLKT juga secara online didukung dengan website www.infokerja-jatim.com sebagai sarana alternative untuk mengakses informasi yang tersedia. Dengan system terpadu ini, masyarakat bebas untuk menetukan pilihan layanan sesuai keinginan dan kebutuhannya, apakah membutuhkan interaksi langsung atau sekedar mencari informasi kerja melalui dunia maya. Disnakertransduk dalam hal ini adalah Instansi Pemerintah tingkat I atau SKPD propinsi, dengan kata lain proses interaksi yang ada di dalam nya juga terbatas dalam lingkup kabupaten atau Pemerintah tingkat II saja. Disnakertransduk bukan hanya sebagai Koordinator, Regulator dan Fasilitator bagi SKPD kabupatenkota atau Pemerintah Tingkat II tetapi di dalam penerapannya di lapangan terkadang Disnakertransduk juga selain berkerjasama dengan SKPD kabupaten juga kerap bersentuhan langsung dengan lapisan masyarakat dalam pelaksanaan teknisnya. karena perlu di ingat bahwa instansi ini termasuk dalam 4 program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur yaitu kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan perluasan lapangan kerja yang semua itu tidak bisa hanya mengandalkan kerja sama dengan pemerintah tingkat II saja melainkan bersama-sama menggandeng berbagai pihak terkait termasuk pemerintah tingkat II untuk ikut terjun langsung berinteraksi dengan masyarakat dalam berupaya memaksimalkan penyerapan dana dan optimalisasi kinerja supaya lebih akurat dan sensitif dalam menyerap aspirasi dari masyarakat.

5.3. Prilaku Aparatur dalam penyusunan Anggaran

Perilaku para aparatur memang sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pemerintah. Anggaran mempunyai dampak yang besar terhadap perilaku manusia. Anggaran memberikan informasi kepada manusia mengenai apa yang diharapkan dan kapan harus dilaksanakan. Anggaran memberikan batasan mengenai apa yang boleh dibeli dan seberapa banyak yang boleh dibeli, anggaran mengatur pengalokasian sumber dana, hal ini ditujukan agar anggaran sesuai dengan plafon dan prioritas dari tujuan anggaran itu sendiri. Penyusunan anggaran merupakan bagian dari proses anggaran. Penyusunan anggaran adalah suatu tugas yang bersifat teknis. Kata-kata seperti keuangan, angka, estimasi muncul ketika seseorang berpikir mengenai anggaran. Tetapi, dibalik seluruh citra teknis yang berkaitan dengan anggaran, terdapat manusia. Manusialah yang menyusun anggaran dan manusia jugalah yang harus hidup dengan anggaran tersebut. Tidaklah mengherankan kalau setiap penyusunan anggaran, faktor keperilakuan harus dicermati dan dipertimbangkan agar tujuan anggaran tercapai. Perilaku tingkat pemahaman para aparatur terhadap perubahan kebijakan anggaran ditemukan di lapangan. Hal ini tergambar dari komentar seorang informan, seperti yang dikutip dalam wawancara dengan Bapak M Kepala Sub Bag Penyusunan Program, menyatakan : “itu terbukti pemprov itu sampai sekarang menggunakan tim ahli…tim ahli itu dari kalangan akademisi..dari unair dari its…itu menunjukan dari kita sendiri gak bisa mengerjakan…karna ruwethehe…untuk nangani itu berapa puluh tahun itu..tim unair dan its bercongkol disana.,,karna memang ini dalam pembenahan...dalam pembenaham yang dulu sperti itu sekarang mau dibenahi..disesuaikan dengan undang-undang yang telah mengaturnya..yahkalo ada kendala ada kesalahan..ya dimaklumi karna ini kan dalam rangka menuju ke situu…” Memang harus disadari, perubahan fundamental tidak mungkin dilakukan dalam waktu sekejap. Perubahan memang membutuhkan waktu. Banyak tantangan dan hambatan untuk melakukan perubahan itu sendiri, baik dari sisi intern pemerintah maupun dari sisi ekstern pemerintah. Y ang paling penting adalah upaya untuk terus berubah, sehingga penganggaran berbasis kinerja tidak melenceng dari filosofi dan tujuannya. Walaupun demikian, telah terdapat beberapa perubahan pada para aparatur. Seperti pemahaman dan kesadaran bahwa anggaran adalah rencana kerja yang wajib mereka susun, tanpa menyusun anggaran maka mereka tidak dapat melakukan kegiatan apapun. Perubahan lain adalah perubahan tentang pelaksanaan anggaran. Paradoks anggaran harus selalu habis sudah bergeser, saat ini, kegiatan yang telah diprogramkan memang harus terlaksana seratus persen, tetapi dananya tidak harus habis, karena masih bisa dikembalikan. Informan lain Bapak A Staff Panitia Pengadaan Barang dan Jasa, menyatakan :

Dokumen yang terkait

Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah (studi kasus pada dinas tenaga kerja dan transmigrasi provinsi jawa barat)

0 4 1

PROSEDUR ADMINISTRASI SURATMENYURAT DI DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TENGAH

0 8 65

LKP : Rancang Bangun Aplikasi Pengaduan Tenaga Kerja Berbasis Web Pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur.

3 9 78

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi kasus pada pegawai bagian Keuangan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur).

0 0 106

Pelaksanaan Tata Kearsipan Di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah 82

0 4 58

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten | REALISASI ANGGARAN

0 0 8

PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI DINAS TENAGA KERJA TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR RANGKUMAN TUGAS AKHIR - PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI DINAS TENAGA KERJA TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR - Perbanas Institut

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN - PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI DINAS TENAGA KERJA TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR - Perbanas Institutional Repository

0 0 7

STUDI DESKRIPTIF TENTANG PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN DAERAH DI DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR.

0 4 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi kasus pada pegawai bagian Keuangan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur)

0 0 23