Penganggaran Daerah di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur.
Umum Anggaran dan PPAS Program Prioritas Anggaran Sementara. Proses penetapan KUAPPAS dalam penyusunan anggaran sebagai
sasaran kebijakan, sebagai pedoman penyusunan RAPBD Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sebagai batas maksimum
anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap progam dan kegiatan sebagai acuan dalam penyusunan RKA SKPD. Rencana kerja anggaran
berupa usulan program dan kegiatan yang terdiri dari pendapatan dan belanja daerah, dimana masing-masing SKPD membuat perencanaannya
dan rancangan berupa draft program dan kegiatan yang akan disampaikan ke TAPD atau dalam hal ini Bappeprov.
Pada tingkat SKPD provinsi, anggaran juga disusun berdasarkan rencana pembangunan jangka menengah SKPD yang sering disebut
Rencana Strategi SKPD Renstra. Renstra SKPD dan RKPD menjadi acuan bagi SKPD untuk menyusun rencana kerja Renja SKPD. Renstra
SKPD disusun dengan cara musyawarah para anggota SKPD dengan mengacu kepada RPJP dan RPJM baik nasional maupun daerah.
Proses penyusunan RKA SKPD adalah suatu proses awal sebelum ditetapkan menjadi dokumen anggaran berupa rincian atau usulan berupa
rencana kerja anggaran sebelum sebelum dietapkan dan disetujui maka anggaran itu akan dievaluasi lagi program dan kegiatannya. Adapun alur
pengerjaan RKA SKPD dalam mengevaluasi program dan kegiatan ke anggaran APBD menggunakan Analisis Satuan Belanja ASB, Standar
Harga Satuan Dasar SHSD, dan HSPK Harga Satuan Pelaksana Kegiatan.
Setelah RKA SKPD disusun, kemudian diserahkan kepada DPRD. Disini RKA tersebut dianalisis oleh dewan, dan Dewan bisa saja tidak
setuju. Dari sini RKA dikembalikan kepada TAPD untuk diperbaiki dan kemudian untuk diserahkan kembali kepada Dewan. Setelah mendapat
kesepakatan bersama oleh Dewan, maka akan dibuat adanya RDPA Rancangan Dokumen Pelaksana Anggaran sebagai bahan penyusunan
rancangan peraturan Kepala Daerah tentang APBD dan penjabarannya yang selanjutnya rancangan peraturan daerah terlebih dahulu
disosialisasikan kepada masyarakat. Sosialisasi mengenai rancangan tersebut sifatnya adalah untuk menyebarluaskan dan memberikan
informasi mengenai hak dan kewajiban Pemerintah Provinsi serta masyarakat dalam pelaksanaan APBD tahun anggaran yang direncanakan.
Penjabaran APBD akan disusun kedalam DPA Dokumen Pelaksana Anggaran, dimana DPA SKPD adalah dokumen yang memuat
pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaranpengguna barang. Adapun
indikator-indikatornya meliputi masukan, keluaran dan hasil dengan tolak ukur kinerja dengan mempertimbangkan faktor kualitas, kuantitas,
efisiensi dan efektifitas pelaksanaan dari program dan kegiatan untuk
memperoleh hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran dari suatu kegiatan.
Seperti yang telah disampaiakan oleh seorang informan Bapak M Kepala Sub bagian Penyusunan Program menyatakan :
“Dasar penyusunan perencanaan itu mengacu dari buku Arah Kebijakan ini,semua tahapannya ada disini… Jadi gini..intinya
kita sebelum dapat anggaran harus mengusulkan anggaran tersebut biasanya bulan juni. Kalo APBD ke kantor gubernur kalo
APBN ke pusat. Setelah bulan juni kita mengusulkan KUA,cateten mas… Setelah KUA kita Menentukan PPAS. Setelah PPAS turun
kita menyusun RKA.. Jadi setelah itu baru kita bahas, , ada 2 pembahasan.. 1.Pembahasan oleh panitia anggaran kantor
gubernur yang ke 2 oleh panitia anggaran DPRD. Setelah itu semua Dok baru membuat RKA… RKA jadi diteliti lagi oleh biro
keuangan..diteliti tentang apa? diteliti tentang standar harga.setelah itu jadi. Maka muncullah DPA,setelah itu
dilaksanakan…Sudah.”
Pada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur hal ini tertuang dalam buku “ARAH KEBIJAKAN
DISNAKERTRANSDUK PROVINSI JAWA TIMUR 2009-20014” sebagai dasar acuan rencana strategi dan rencana kerja. Pernyataan senada
juga diungkapkan oleh seorang informan Bapak Ms Staf Panitia Pengadaan Barang dan Jasa menyatakan :
“yaaa kita berangkat dari Arah Kebijakan DISNAKERTRANSDUK itu mas… sebagai indikator kinerja
kita….karena semua itu sudah ditetapkan… ga boleh mlenceng
mas dari itu semua…gak mungkin gak kita lakukan…kalo ga melakukan kena semprit kita…dari situ sudah ditentukan program
kerja yang harus kita lakukan…harus dilaksanakan sesuai ketentuan tersebut…”
Dalam buku ini menjelaskan indikator kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Disnakertransduk selama lima tahun
kedepan yang memiliki keterkaitan visi misi dan tupoksi kinerja yang selaras dan identik agar rencana kerja yg disusun oleh Disnakertransduk
sejalan dengan rencana pembangunan daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur yaitu untuk 2009 – 2014 Jawa Timur melalui RPJMD masih tetap
konsen pada permasalahan peningkatan kesejahteraan penduduk Jatim. Selain itu juga Buku Arah Kebijakan DISNAKERTRANSDUK diarahkan
untuk mendukung terwujudnya program-program yang telah ditetapkan dan dilaksanakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terutama dibidang
Ketenagakerjaan, Transmigrasi dan Kependudukan. Kehadiran Buku ini merupakan suatu kebutuhan sebagai pedoman dan acuan dalam
melaksanakan program dan kegiatan dilingkungan Disnakertransduk dan diharapkan menjadi landasan bagi terwujudnya kesamaan persepsi dan
langkah dari setiap unsur terkait sehingga dapat menjamin keberhasilan program-program yang telah direncanakan.
Mekanisme perencanaan dan penganggaran terbentuk dari suatu kebijakan yang sudah terencana dan terorganisir Arah Kebijakan dari
usulan-usulan APBD tahun lalu yang belum maksimal untuk diangkat dan
diterapkan dalam APBD tahun berikutnya dengan mengkaji ulang pada sebuah rencana pembangunan jangka panjang RPJP yang kemudian
dijabarkan sesuai prioritas dan tupoksi masing-masing SKPD RENJA dengan mengilhami persamaan persepsi pembangunan daerah RKPD
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan lingkungan daerahnya berdasarkan peraturan dan undang-undang yang ada. Namun
tidak jarang mekanisme yang telah ada dan sudah diterapkan kadang juga perlu untuk diperbaharui seiring perkembangan jaman, walaupun
perubahan mendasar memerlukan waktu pembelajaran tetapi sepatutnya kita menghargai upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam
menuju proses perencanaan dan penganggaran yang akuntable serta mampu mendongkrak laju percepatan pembangunan secara menyeluruh
dan merata melalui berbagai penyesuaian yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.
Adapun alur Perencanaan dan Penganggaran sebagai berikut : Tabel : alur penganggaran
Renstra SKPD
RPJM RKPD
Renja SKPD
KUA
RKA PPAS
Penjabaran APBD
APBD RAPBD
RKA SKPD
RPJP
DPA SKPD
Sumber : Bapak M Kepala Sub Bag. Penyusunan Progam