Fungsi dan pentingnya Anggaran Daerah

pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang. Sedangkan Mardiasmo 2005 : 61 mengatakan bahwa anggaran merupakan pernyataan estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran financial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran. Menurut berbagai definisi tersebut diatas dapat disimpulkan pengertian anggaran sebagai berikut : 1. Merupakan informasi atau pernyataan 2. Mengenai rencana atau kebijakan bidang keuangan 3. Dari suatu organisasi atau unit kerja 4. Untuk jangka waktu tertentu umumnya 1tahun 5. Perkiraan penerimaan dan pengeluaran Negara atau Pemerintahan 6. Yang diharapkan akan terjadi pada suatu periode tertentu.

2.2.1.3. Fungsi dan pentingnya Anggaran Daerah

Sebagaimana dikemukakan oleh Mardiasmo 2005: 63 Anggaran daerah mempunyai beberapa fungsi utama yaitu : 1 sebagai alat perencanaan, 2 sebagai alat pengendali, 3 sebagai alat kebijakan fiskal, 4 sebagai alat politik, 5 sebagai alat koordinasi dan komunikasi, 6 sebagaialat penilaian kinerja, 7 sebagai alat untuk menciptakan ruang publik. Menurut Mardiasmo 2005: 64 Anggaran sebagai alat perencanaan planning tool manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. Anggaran daerah dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang dilakukan oleh pemerintah daerah, berapa biaya yang dibutuhkan dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintahan tersebut, sehingga anggaran daerah dapat digunakan untuk: ‐ Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan. ‐ Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi serta merencanakan alternatif sumber pembiayaannya. ‐ Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun. ‐ Menentukan indicator kinerja dan tingkat pencapaian strategi. Menurut Mardiasmo 2005: 64 Anggaran sebagai alat pengendalian control tool, memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran pemerintah daerah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Tahap anggaran, pemerintah daerah tidak dapat mengendalikan pemborosan pengeluaran. Bahkan tidak berlebihan bila dikatakan bahwa kepala daerah dan manajer publik lainnya dapat dikendalikan melalui anggaran. Anggaran sebagai instrument pengendalian digunakan untuk menghidari adanya overspending, underspending, dan salah sasaran misappropriation dalam pengalokasian anggaran pada bidang lain yang bukan merupakan prioritas. Menurut Mardiasmo 2005: 64 Anggaran merupakan alat untuk memonitor kondisi keuangan dan pelaksanaan operasional program atau kegiatan pemerintah. Pengendalian anggaran daerah dapat dilakukan melalui empat cara, yaitu: a. Membandingkan kinerja actual dengan kinerja yang dianggarkan b. Menghitung selisih anggaran fafourable dan unfafourable Variance c. Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan controllable dan tidak dapat dikendalikan uncontrollable atas suatu varians d. Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya. Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal fickal tool digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran publik tersebut dapat diketahui arah kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat dilakukan prediksi-prediksi dan estimasi ekonomi. Anggaran dapat digunakan untuk mendorong, memfasilitasi, dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi. Anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk komitmen eksekutif dan legislatif atas penggunaan dana publik. Anggaran bukan sekedar masalah teknis, akan tetapi lebih merupakan alat politik politik tool. Sehingga pembuatan anggaran publik membutuhkan political skill, coalition building, keahlian bernegosiasi, dan pemahaman tentang prinsip manajemen keuangan publik oleh para manajer publik. Manajer publik harus sadar sepenuhnya bahwa kegagalan dalam melaksanakan anggaran yang telah disetujui dapat menjatuhkan kepemimpinannya, atau paling tidak menurunkan kredibilitas pemerintah. Setiap satuan unit kerja pemerintah terlibat dalam penyusunan anggaran, sehingga anggaran daerah merupakan alat koordinasi antara organisasi dalam pemerintahan. Anggaran daerah yang disusun dengan baik akan dapat mengetahui terjadinya ketidakkonsistenan suatu unit kerja dalam pencapaian tujuan organisasi. disamping itu anggaran daerah juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam lingkungan eksekutif. Anggaran harus dikomunikasikan secara transparan ke seluruh jajaran organisasi pemerintahan untuk dilaksanakan. Menurut Mardiasmo 2005: 66 Anggaran dapat digunakan sebagai alat memotivasi motivation tool pemerintah daerah dan stafnya agar bekerja secara ekonomis, efiektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Agar dapat memotivasi pegawai. Menurut Mardiasmo 2005: 66 Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat dalam proses penganggaran daerah. Kelompok masyarakat yang terorganisir lebih efektif dalam mempengaruhi anggaran pemerintah, berbeda dengan yang kurang terorganisir akan mempercayakan aspirasinya melalui proses politik yang ada. Karena itu, anggaran daerah harus difungsikan sebagai saran penciptaan ruang publik publik sphare yang sehat dan efektif, dengan membuka ruang bagi aspirasi publik. Anggaran merupakan blue print keberadaan suatu daerah, sehingga anggaran daerah menjadi sangat penting karena beberapa alasan. Yuwono Sony 2005: 32 mengemukakan anggaran daerah menjadi sangat penting karena beberapa alasan, antara lain : 1. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial-ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat 2. Adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas. 3. Untuk menyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggungawab terhadap rakyat, dalam hal ini anggaran daerah merupakan instrument pelaksanaan akuntabilitas publik oleh pemerintah daerah.

2.2.1.4. Prinsip-prinsip Anggaran Daerah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah (studi kasus pada dinas tenaga kerja dan transmigrasi provinsi jawa barat)

0 4 1

PROSEDUR ADMINISTRASI SURATMENYURAT DI DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TENGAH

0 8 65

LKP : Rancang Bangun Aplikasi Pengaduan Tenaga Kerja Berbasis Web Pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur.

3 9 78

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi kasus pada pegawai bagian Keuangan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur).

0 0 106

Pelaksanaan Tata Kearsipan Di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah 82

0 4 58

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten | REALISASI ANGGARAN

0 0 8

PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI DINAS TENAGA KERJA TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR RANGKUMAN TUGAS AKHIR - PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI DINAS TENAGA KERJA TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR - Perbanas Institut

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN - PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI DINAS TENAGA KERJA TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR - Perbanas Institutional Repository

0 0 7

STUDI DESKRIPTIF TENTANG PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN DAERAH DI DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR.

0 4 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi kasus pada pegawai bagian Keuangan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur)

0 0 23