Pengujian Validitas Autokorelasi Analisis dan Pembahasan .1 Pengujian Validitas dan Realibilitas

4.3 Analisis dan Pembahasan 4.3.1 Pengujian Validitas dan Realibilitas Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah item – item dalam kuisioner dapat mengukur secara tepat variabel – variabel yang diteliti. Validitas instrumen diuji dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Instrumen dikatakan valid apabila nilai signifikansi α 0,05. Berikut pengujian yang dilakukan :

4.3.1.1 Pengujian Validitas

Uji validitas dillakukan untuk mengukur seberapa besar ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. . Untuk menentukan kesahihan secara statistik, angka korelasi yang diperoleh r hitung harus dibandingkan dengan angka kritis tabel korelasi product moment r tabel pada taraf 5 pada derajat bebas n – 2 . Bila angka korelasi yang diperoleh berada diatas angka kritis r hitung r tabel berarti item tersebut telah valid. Untuk menentukan nilai r tabel dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,05 dengan derajat bebas df = 60 – 2 = 58, sehingga nilai r tabel sebesar 0.259. Berikut ini adalah hasil pengujian validitas untuk masing – masing indikator pada tiap – tiap variabel yang diteliti. Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Indikator K. Korelasi r tabel Kesimpulan X 1.1 0.527 0.259 Valid X 1.2 0.581 0.259 Valid X 1.3 0.472 0.259 Valid Tarif X1 X 1.4 0.228 0.259 Valid X 2.1 0.571 0.259 Valid X 2.2 0.586 0.259 Valid X 2.3 0.701 0.259 Valid Pelayanan X2 X 2.4 0.693 0.259 Valid X 3.1 0.603 0.259 Valid X 3.2 0.782 0.259 Valid X 3.3 0.624 0.259 Valid Fasilitas X3 X 3.4 0.828 0.259 Valid Y. 1 0.765 0.259 Valid Y. 2 0.870 0.259 Valid Keputusan Konsumen Y Y. 3 0.742 0.259 Valid Sumber : lampiran 4, diolah Berdasarkan hasil dari tabel 4.7 didapatkan kesimpulan sebagai berikut, bahwa semua aspek indikator dari tarif X 1 , Pelayanan X 2 , Fasilitas X 3 , dan Keputusan Konsumen Y dinyatakan valid atribut mengukur aspek yang sama. Sehingga alat ukur kuisioner tersebut layak digunakan untuk analisis selanjutnya .

4.3.1.2 Pengujian Realibilitas

Uji realibilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi jawaban responden dari waktu ke waktu yang diperoleh dengan cara menghitung koefisien alpha α dengan menggunakan metoda alpha cronbach’s. Jika hasilnya α 0,60 maka dinyatakan bahwa instrumen tersebut realibilitasnya tinggi. Berikut ini adalah hasil pengujian realibilitas untuk masing – masing variabel : Tabel 4.8 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Alpha A.Cronbach Kesimpulan Tarif X 1 0.654 0.60 Reliabel Pelayanan X 2 0.813 0.60 Reliabel Fasilitas X 3 0.853 0.60 Reliabel Keputusan Konsumen Y 0.890 0.60 Reliabel Sumber : lampiran 4, diolah Berdasarkan hasil dari tabel 4.8 didapatkan kesimpulan bahwa nilai alpha pada semua variabel penelitian lebih besar dari 0.6, sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur berupa kuisioner tersebut sudah reliabel , sehingga kuisioner dapat digunakan untuk analisis selanjutnya .

4.3.2 Hasil Uji Asumsi Klasik

Model persamaan regresi linier berganda dapat diterima jika memenuhi asumsi klasik antara lain bebas dari autokorelasi , multikolinieritas , heteroskedastisitas , dan data itu harus memiliki distribusi normal normalitas data diantara variabel – variabel bebas dalam model regresi tersebut .

4.3.2.1 Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t- 1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pengujian autokorelasi dapat dilihat melalui angka Durbin - Watson pada tabel 4.9 berikut ini : Tabel 4.9 DurbinWatson Model Summaryb Model Durbin- Watson 1 2.084 Sumber : olah data SPSS 11.5 Berdasarkan tabel 4.7 diatas, dapat dilihat bahwa angka Durbin - Watson sebesar +2.084 atau berada diantara -4 sampai dengan +4. Hal ini berarti model regresi tersebut tidak terdapat masalah autokorelasi.

4.3.2.2 Multikolinieritas