Analisis Pengujian Asumsi Klasik

n 1 =         −     − ∑ 2 2 1 1 στ σ b k k Arikunto, 1998: 138 Dimana : σ = N N x x ∑ ∑ − 2 2 Arikunto 1998:145 r 11 = reliabilitas instrument k = banyaknya butir pertanyaan σ b 2 = jumlah varians butir στ 2 = jumlah varians total

3.5. Analisis Pengujian Asumsi Klasik

Menurut Sulaiman 2004 : 87 pengujian ini dimaksudkan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolineritas, heteroskedastisitas, autokorelasi, linearitas dan normalitas dalam hasil estimasi, karena apabila terjadi penyimpangan terhadap asumsi klasik tersebut, uji F dan uji t yang dilakukan sebelumnya menjadi tidak valid dan secara statistic dapat mengacu kesimpulan yang diperoleh untuk itu dilakukan uji asumsinya. Tujuan utama penggunaan uji asumsi klasik adalah untuk mendapatkan koefisien regresi yang terbaik linear dan tidak bias BLUE : Best Linier Unbiased Estimator. 1. Multikolinearitas Multikolinearitas berarti ada hubungan yang pasti diantara beberapa atau semua variable independent dari model regresi. Adapun cara pendekatannya adalah jika multikolinearitas tinggi seseorang mungkin memperoleh R 2 yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber tinggi tetapi tidak satupun atau sangat sedikit koefisien yang ditaksir yang signifikan atau penting secara statistic. Untuk mengetahui tidak ada gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF Varians Inflation Factor 10. 2. Heteroskedastisitas Maksud dari penyimpangan heterokedastisitas adalah variabel independent adalah tidak konstan berbeda untuk setiap nilai tertentu variabel independent. Pada regresi linear berganda, nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan variabel independent. Uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji rank Spearman, yaitu meregresikan antara nilai kuadrat residual dengan nilai signifikan t nilai α , maka regresi linear tidak terdapat heteroskedastisitas. Nilai residual kuadrat adalah Y observasi – Y prediksi. Selain itu pada scarterplot akan dihasilkan gambar yang memancarkan atau menyebarkan dan tidak mengumpul pada satu titik ataupun membentuk suatu pola tertentu apabila pada persamaan regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. 3. Normalitas Salah satu mengecek normalitas adalah dengan plot probabilitas normal. Melalui plot ini, masing-masing nilai pengamatan dipasangkan dengan nilai harapan dan distribusi normal dan apabila titik-titik data terkumpul disekitar garis lurus. Selain plot normal ada satu lagi untuk menguji normalitas yaitu Detrend Normal Plot. Jika sample berasal dari populasi normal, maka titik-titik tersebut Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber seharusnya terkumpul disekitar garis lurus yang melalui nol dan tidak mempunyai pola. 3.6. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.6.1. Teknik Analisis