bisa dijadikan sarana untuk pengembangan karakter anak, lambat laun mulai terlupakan dan hilang.
4.1.1.2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner. Wawancara dilaksanakan dengan 3 naramsumber yang merupakan anak berusia 9-10 tahun.
Pertanyaan yanng diajukan kepada narsumber diantaranya 1 apa yang kamu ketahui tentang tradisi nyadran? 2 kapan upacara tradisi nyadran dilaksanakan?
3 apa tujuan upacara tradisi nyadran? 4 apa sajakah yang harus dipersiapkan dalam melaksanakan dalam melaksanakan upacara tradisi nyadran? Dari empat
pertanyaan yang diajukan, peneliti mendapatkan hasil bahwa 3 anak berusia 9-10 tahun tersebut tidak memahami dan mengetahui arti, waktu pelaksanaan, tujuan,
dan apa saja yang harus dipersiapkan dalam upacara tradisi nyadran.
Pengumpulan data tahap kedua dilakukan dengan menyebarkan kuesioner di SD Kanisius Kenteng yang dilaksanakan pada tanggal 28 November 2015. Dari
penyebaran tersebut didapatkan total 20 anak kelas empat Sekolah dasar dengan usia 9-10 tahun sebagai pengisi kuesioner. Kuesioner tersebut menyangkut
beberapa aspek diantarannya 1 definisi nyadran, 2 tujuan nyadran pada umumnya, 3 kegiatan-kegiatan dalam tradisi nyadaran, 4 upaya mengenalkan
budaya Jawa melalui buku cerita. Dari keempat aspek tersebut dibuatlah 9 pernyataan guna mendapatakan data pemahaman anak mengenai tradisi nyadran.
Berikut merupakan daftar pernyataan beserta hasil kuesioner yang disajikan dalam tabel oleh peneliti.
Tabel 4.1. Hasil kuesioner kebutuhan anak.
No Pernyataan
Siswa yang menjawab Ya
Tidak
1 Upacara tradisi nyadran adalah rangkaian upacara
adat yang sudah menjadi tradisi masyarakat Jawa dan biasa dilakukan pada bulan Ruwah atau
menjelang bulan puasa. 39,13
60,87
2 Nyadran merupakan kegiatan ziarah ke makam
para sanak saudara dan mendoakan mereka. 69,57
30,43 3
Tujuan dari Tradisi Upacara Nyadran yaitu untuk mendoakan kakek, nenek, dan saudara yang telah
meninggal. Tidak hanya itu, tujuan lainnya adalah menjalin persaudaraan yang baik dengan
teman-teman dan keluarga yang masih hidup 47,83
52,17
4 Tradisi Upacara Nyadran mengingatkan kita
untuk bersyukur atas hidup yang diberikan Tuhan dan juga supaya kita berfikir untuk menyehatkan
jiwa dan kesadaran kita. 52,17
47,83
5 Tradisi Upacara Nyadran diawali dengan acara
Besik , yaitu kegiatan membersihkan makam
dengan sapu, cangkul, atau dengan alat yang lain secara bersama-samagotong royong.
73,91 26,09
6 Setelah acara besik selesai, dilanjutkan dengan
acara menabur bunga dan berdoa di makam yang sudah dibersihkan.
78,26 21,74
7 Setelah selesai menabur bunga dan berdoa,
dilanjutkan dengan
acara Kendurenan.
Kendurenan adalah acara bertukar makanan yang
dibawa dari rumah masing-masing dan berdoa secara bersama-sama.
34,78 65,22
8 Acara terakhir dalam upacara Nyadran adalah
Bakdan. Bakdan
yaitu acara
menjalin persaudaraan yang dilakukan anak muda kepada
orang tua. 21,74
78,26
9 Saya perlu buku yang berisi penjelasan tentang
Tradisi Upacara Nyadran. 82,61
17,39 10
Buku tentang Tadisi Upacara Nyadran sebaiknya berupa buku cerita bergambar.
65,22 34,78
Dari kuesioner yang telah dibagikan, didapakan data bahwa sebanyak 60,87 siswa tidak mengetahui arti dari tradisi nyadran dan sebanyak 78,26 siswa tidak
mengetahui tata laksana upacara tradisi nyadran. Disamping itu, dari data kuesioner didapatkan bahwa sebanyak 82,61 siswa membutuhkan buku yang berisi
penjelasan mengenai tradisi upacara nyadran dan sebanyak 65,22 siswa membutuhkan buku cerita bergambar. Data tersebut menjadi acuan bagi peneliti
untuk melakukan penelitian pengembangan dalam menyusun buku cerita bergambar menganai upacara nyadran.
Data awal yang didapatkan oleh peneliti tersebut akan digunakan oleh peneliti untuk menjadi acuan dalam mengembangkan desain produk. Hal tersebut
dimaksudkan agar produk yang akan dikembangkan oleh peneliti bermanfaat bagi anak. Oleh karena itu, peneliti membentuk karakter anak melalui buku cerita
tentang upacara nyadran, selain itu juga membantu anak untuk ikut melestarikan tradisi Jawa yang sudah ada sejak dulu.
4.1.1.3. Desain Produk