di sekolah dan menunjang keberlanjutan pendidikannya, anak dituntut untuk dapat membaca, menulis, dan berhitung.
6. Pengembangan konsep-konsep dilakukan setiap hari agar dapat
menyesuaikan diri dan berperilaku sesuai dengan tuntutan. 7.
Pengembangan moral, nilai, dan hati nurani. Pada masa ini anak-anak diuntut untuk menghargai segala kegiatan yang sesuai dengan moral. Pada
masa ini jugalah pemikiran anak, nilai-nilai hidup, dan segala pertimbangan didasarkan atas kata hati.
8. Memiliki kemerdekaan pribadi. Pada masa ini, amak diharapkan mampu
memilih, merencanakan, dan melakukan pekerjaan atau kegiatan pada tergantung pada orang dewasa.
2.2. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang terkait dengan buku cerita anak tentang upacara tradisi nyadran dalam konteks pendidikan karakter bangsa masih sedikit untuk dijadikan sumber
hasil penelitian yang relevan. Berikut merupakan hasil penelitian yang relevan yang bersangkutan dengan buku cerita anak tentang tradisi dalam kontek pendidikan
karakter. Penelitian yang pertama dilakukan oleh Parmadi 2013 dengan judul jurnal
“Upacara Tradisi Nyadran di Desa Bulusan Kecamatan Karangdowo Kabupaten klaten Kajian Makna Simbolik dan Nilai Reigius”. Tujuan dari penelitian ini
adalah mendiskripsikan atar belakang dan prosesi tradisi nyadran di dusun Karangdowo, mendeskripsikan makna simbolik dar tradisi nyadran, dan
mendeskripsikan nilai religius yang terkandung di dalam upacara tradisi nyadran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data berupa
informan, tempat, peristiwa, dan dokumen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan
teknik triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis data model interaktif. Hasil penelitian ini adalah upacara tradisi
nyadran di Desa Bulusan Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten memiliki
latar belakang sejarah berupa cerita lisan asal mula Desa Bulusan. Upacara tradisi nyadran memiliki rangkaian prosesi acara berupa membersihkan desa dan makam,
tabur bunga, malam tirakatan, kenduri rumah, kenduri bangsal makam, dan kenduri pelataran rumah. Ketiga, makna simbolik yang terdapat dalam acara nyadran yang
terdapat di upacara tradisi nyadran pada umumnya berupa pesan-pesan bagi kehidupan masyarakat
Penelitian yang kedua dilakukan oleh Sutrisno 2015 dengan judul jurnal “Pengembangan Protipe Buku Delapan Permainan Tradisional Jawa untuk
Membangun Karakter Anak”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengembangkan prototipe buku delapan permainan tradisional Jawa untuk
membangun karakter anak. Masalah yang didapatkan oleh peneliti dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 50 anak yang dilakukan di Desa Minggir 3
,Yogyakarta dan di Dusun Sejati Dukuh, Mertoyudan adalah terdapat 86 anak lebih tertarik pada permainan elektronik dan hanya 14 anak yang masih mengenal
permainan tradisional Jawa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penelitian yang ketiga dilakuka oleh Dany 2016, dengan judul “Pengembangan Prototipe Buku Cerita Anak tentang Tradisi Nyadran dalam
Konteks Pendidikan Karakter Kebangsaan ”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengembangkan prototipe buku cerita anak mengenai tradisi nyadran dalam konteks pendidikan karakter kebangsaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian pengembangan RD. Prosedur penelitian yang dilakukan adalah analisis potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain,
dan revisi desain, dan ujicoba produk. Data awal dalam penelitian ini adalah data kualitatif dari hasil penyebaran kuesioner kepada anak guna memperoleh
pemahaman anak mengenai tradisi nyadran. Pengumpulan data pada penelitian ini berupa angket guna yang dibagikan seusai ujicoba produk yang dilaksanakan
bersama siswa sekolah dasar. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian tersebut adalah
prototipe buku cerita anak mengenai tradisi nyadran. Bacaan disertai dengan gambar ilustrasi yang diberi warna yang menarik. Bacaan yang dikembangkan
mengandung nilai-nilai karakter kebangsaan. Berdasarkan peneitian di atas, peneliti belum menemukan penelitian yang
berkaitan dengan pengembangan prototipe buku cerita anak tentang tradisi nyadran dalam konteks pendidikan karakter. Penelitian di atas masih terbatas pada
penjelasan tentang tujuan dari buku cerita, penjelasan tentang tradisi nyadran itu sendiri, dan juga penjelasan tentang pendidikan karakter bagi anak. Ketiga
penelitian yang relevan tersebut belum saling berkaitan. Oleh karena itu, peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akan mengembangkan prototipe buku cerita anak tentang tradisi nyadran dalam konteks pendidikan karakter kebangsaan.
Gambar 2.1 Literatur Map dan Penelitian yang Relevan
2.3. Kerangka Berpikir