Dari kuesioner yang telah dibagikan, didapakan data bahwa sebanyak 60,87 siswa tidak mengetahui arti dari tradisi nyadran dan sebanyak 78,26 siswa tidak
mengetahui tata laksana upacara tradisi nyadran. Disamping itu, dari data kuesioner didapatkan bahwa sebanyak 82,61 siswa membutuhkan buku yang berisi
penjelasan mengenai tradisi upacara nyadran dan sebanyak 65,22 siswa membutuhkan buku cerita bergambar. Data tersebut menjadi acuan bagi peneliti
untuk melakukan penelitian pengembangan dalam menyusun buku cerita bergambar menganai upacara nyadran.
Data awal yang didapatkan oleh peneliti tersebut akan digunakan oleh peneliti untuk menjadi acuan dalam mengembangkan desain produk. Hal tersebut
dimaksudkan agar produk yang akan dikembangkan oleh peneliti bermanfaat bagi anak. Oleh karena itu, peneliti membentuk karakter anak melalui buku cerita
tentang upacara nyadran, selain itu juga membantu anak untuk ikut melestarikan tradisi Jawa yang sudah ada sejak dulu.
4.1.1.3. Desain Produk
Pada tahap ini, peneliti mendesain sebuah produk berupa prototipe buku cerita bergambar berdasarkan latar belakang masalah. Prototipe yang disusun berjudul
Nyadran . Langkah awal yang peneliti lakukan adalah membuat sebuah alur cerita
dengan menggunakan bahasa yang sederhana, sehingga bahasa yang ada dalam cerita dapat dipahami oleh anak usia 9-11 tahun. Nama-nama tokoh di dalam cerita
pun merupakan nama yang akrab di dalam masyarakat Jawa. Dalam cerita yang peneliti buat, tentu menonjolkan nilai-nilai karakter yang terkandung di dalam
upacara tradisi nyadran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah membuat cerita, penelliti mulai membuat sketsa gambaran yang sesuai dengan cerita yang telah dibuat. Skesa yang dibuat merupakan gambaran dari cerita
yang berisikan tatacara pelaksanaan upacara nyadran seperti besik kegiatan membersihkan makam dengan menggunakan cangkul, sabil, dan sapu, berdoa di
depan makam, menabur bunga, kenduri, makan bersama, dan saling meminta maaf dengan berjabat tangan. Berikut adalah sketsa awal yang dibuat oleh peneliti.
Gambar 4.1. sketsa awal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sketsa awal yang dibuat oleh peneliti dirasa kurang menarik untuk dijadikan sebuah produk, untuk itu peneliti dibantu oleh seorang ahli lukis dan grafis
melakukan tahap perbaikan gambar dan pemberian warna. Tahap ini bertujuan untuk membuat buku menjadi lebih menarik, sehingga anak yang membaca buku
cerita ini akan tertarik dan mudah dalam memahami isi cerita tentang nyadran. Berikut meruakan gambar yang telah diperbaiki oleh ahli lukis dan grafis:
Gambar 4.2. Perbaikan oleh ahli lukis dan grafis
4.1.1.4. Validasi Desain
Vaidasi desain dilakukan untuk memperoleh beberapa kritik dan saran yang disertai penilaian produk yang akan dikembangkan oleh peneliti. Produk divalidasi
oleh ahli psikologi pendidikan Universitas Sanata Dharma. Berikut ini adalah tabel hasil validasi dari ahli psikologi.
Tabel 4.2 Hasil Validasi Prototipe oleh Ahli Bahasa
No Item yang dinilai
Skor 1- 4
Saran 1.
Bahasa: 3
Terdapat kesalahan dalam penulisan tanda baca dan EYD
a. Sesuai dengan kaidah
penulisan EYD b.
Dapat dipahami oleh anak 3
Coba minta masukan dari teman juga
2. Format penulisan protitipe:
4 a.
Sesuai dengan kaidah penulisan buku
b. Menggunakan
kepustakaan sesuai dengan teori salah satu tradisi
Jawa nyadran dan pendidikan karakter
3 Sumber perlu ditambah
khususnya pada karakter
3. Isi:
4 a.
Buku memuat cerita tentang tradisi nyadran
b. Buku memuat 17 gambar
tentang tradisi nyadran 4
c. Gambar-gambar diberi
cerita 3
d. Buku memuat nilai-nilai
kerjasama, bergotong
royong, dan ketuhanan 3
e. Buku memuat refleksi
yang berkaitan dengan tradisi nyadran
3 Jumlah
30
Rerata skor yang diperoleh dari hasil validasi oleh ahli psikologi pendidikan sebesar 3,3. Berdasarkan hasil rata-rata tersebut, maka prototipe buku cerita sangat
layak untuk digunakan. Selain itu prototipe tersebut juga sudak layak untuk diuji cobakan pada anak. Pedoman tersebut dapat dilihat pada tabel 3.4.
4.1.1.5. Revisi Desain