2. Uji Reliabilitas Adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
dapat dipercaya atau diandalkan Noor, 2010. Uji reliabilitas digunakan untuk melihat keandalan kuesioner dalam sebuah penelitian.
Dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach:
r = 1-
Keterangan: r
= Reliabilitas instrumen k
= Jumlah butir pertanyaan
2
= Jumlah varian butir
2
= Total varian Suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila r
hitung
0,60 dalam kriteria Nunnally pada taraf signifikansi 5, sebaliknya instrumen dikatakan tidak reliabel jika r
hitung
0,60. Reliabilitas sebenarnya merupakan alat untuk mengukur suatu
kuisioner yang merupakan indikator dan variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
peryataan adalah konsisten atau stabil dan waktu ke waktu.Dalam SPSS untuk menguji reliabilitas dapat menggunakan uji statistic Cronbachs
Alpha.Suatu konstruk atau variable dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha 0.60 .
Tabel III.5 Hasil Uji Reliabilitas
Dimensi Nilai
Cronbach’s Alpha Keterangan
Pola Konsumsi Desa Wonocolo 0,685
Reliabel Pola Konsumsi Desa
Hargomulyo 0,629
Reliabel Sumber : Data primer diolah 2014
Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa semua variabel penelitian mempunyai nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,60. Dengan demikian
instrumen penelitian ini telah memenuhi kriteria valid dan reliabel, sehingga dapat dinyatakan bahwa instrumen penelitian telah layak
digunakan untuk mengambil data penelitian. 3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah sebaran data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas
dilakukan dengan program SPSS. Dengan menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov
dengan rumus: D = F0 x
– Sn x Keterangan:
D = Deviasi maksimum F0 = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif
Sn = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Jika nilai asymp.sig. 2 tailed 0,05, maka distribusi data dikatakan normal.
I. Teknik Analisis Data
Analisis data pada variabel motivasi berprestasi dan disiplin belajar menggunakan teknik uji Independent Sampel T-Test uji-t.
Alasannya karena uji-t merupakan suatu cara untuk membandingkan dua kelompok subjek dengan mencari perbedaan mean antara sifat atau
keadaan tingkah laku kedua kelompok tersebut. Metode yang digunakan untuk menganalisis uji-t adalah dengan menggunakan
program Independent Sampel T-Test dari SPSS 16.00 for Windows. Pada analisis data ini digunakan untuk menjawab hipotesis yang
diajukan dalam penelitian. Langkah-langkah pengujian hipotesis yaitu: a. Formulasi uji hipotesis
H :
1
≠
2
H
1
:
1
=
2
H : Tidak ada perbedaan pola konsumsi penambang minyak
tradisional di Desa Wonocolo dan Desa Hargomulyo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
H
1
: Ada perbedaan pola konsumsi penambang minyak tradisional di Desa Wonocolo dan Desa Hargomulyo, Kecamatan
Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
H : Tidak ada perbedaan jumlah tabungan penambang minyak
tradisonal di Desa Wonocolo dan Desa Hargomulyo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
H
1
: Ada perbedaan jumlah tabungan penambang minyak tradisonal di Desa Wonocolo dan Desa Hargomulyo, Kecamatan
Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. H
: Tidak ada perbedaan tingkat penghasilan penambang minyak tradisonal di Desa Wonocolo dan Desa Hargomulyo,
Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. H
1
: Ada perbedaan tingkat penghasilan penambang minyak tradisional di Desa Wonocolo dan Desa Hargomulyo,
Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. b. Pola Signifikansi yang digunakan 5
c. Kriteria pengujian hipotesis -
Jika nilai t
hitung
t
tabel
maka H diterima
- Jika nilai t
hitung
t
tabel
maka H
1
diterima
57
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Deskripsi Lokasi
1. Lokasi Kabupaten Bojonegoro
Kabupaten Bojonegoro, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Tuban di
utara, Kabupaten Lamongan di timur, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Ngawi di selatan, serta Kabupaten Blora Jawa
Tengah di barat. Bagian barat Bojonegoro perbatasan dengan Jawa Tengah merupakan bagian dari Blok Cepu, salah satu sumber deposit
minyak bumi terbesar di Indonesia. Peta lokasi Kabupaten Bojonegoro Koordinat: Bujur Timur :
112º25 dan 112º09 Lintang Selatan : 6º59 dan 7º37. Kabupaten Bojonegoro terdiri atas 28 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah
419 desa dan 11 kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Bojonegoro.
Di kabupaten Bojonegoro terdapat 48 sumur minyak aktif yang tersebar di 3 desa di kecamatan Kedewan, yaitu Wonocolo, Hargomulyo
dan Beji. Dari ketiga desa tersebut, Wonocolo merupakan salah satu bagian terpenting dari sejarah pertambangan minyak di kabupaten
tersebut. Di desa Wonocolo terdapat banyak masyarakat yang terlibat langsung dalam kegiatan pertambangan dan merupakan tempat pertama
kali minyak mentah ditemukan. Hal ini yang mendorong peneliti untuk
melakukan penelitian di desa tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengelolaan sumur minyak tradisional di desa Wonocolo,
yang mencakup sejarah, proses sengketa dan dampak sosial ekonomi pengelolaan sumur minyak tradisional bagi masyarakat penambang desa
Wonocolo. Kecamatan Kedewan, kab.Bojonegoro, memiliki tambang minyak
yang berumur cukup tua, sumur – sumur itu adalah peninggalan Belanda
yang digarap warga sekitar secara tradisional, lokasi tepatnya yaitu : a.
Desa wonocolo terdapat 7 sumur dengan pruduksi rata - rata 30 drum hari atau 6.000 liter hari.
b. Desa Hargomulyo terdapat 39 sumur dengan produksi rata
– rata 123 drum hari atau 24.600 liter hari.
c. Desa Beji terdapat 4 sumur produksi rata
– rata 31 drum hari atau 6.200 liter hari.
Hasil produksi minyak mentah oleh warga tidak dijual ke Pertamina
– Cepu karena dianggap pembelian oleh Pertamina tidak memperoleh laba, mereka menjual secara illegal kepada penduduk
setempat yang bermodal. Harga jual bervariasi tergantung dari kualitas minyak mentah yang dihasilkan oleh para penambang tradisional tersebut
dan hasil kesepakatan kelompok penambang, mulai Rp.1.250liter atau Rp.250.000,- drum.
2. Desa Wonocolo dan Desa Hargomulyo
Desa Wonocolo, Jawa Timur adalah satu-satunya tempat di Indonesia dan mungkin di dunia ini bahwa minyak dieksplorasi dan
dikelola oleh sekelompok kecil masyarakat. Minyak adalah menemukan oleh Dordsche Petroleum Maatschappij DPM, sebuah Ducth Oil
Company pada tahun 1879 yang sangat beruntung menemukan minyak, bukan air untuk memasok kota terdekat. Sebagai gambaran, saat ini di
Desa Wonocolo, Kecamatan Kasiman, Bojonegoro, ada 36 sumur minyak tua. Warga setempat menimba minyak mentah itu secara
tradisional. Dulu pengambilan minyak sistem tradisional itu membuat nama Desa Wonocolo berkibar.
Ada 36 sumur turun-temurun yang masih di produksi sampai sekarang dan memberikan pekerjaan untuk 600-800 orang yang bekerja
dalam rotasi pergeseran mingguan. Yang terkecil dapat menyediakan 7 drum per hari dengan nilai Rp 28.000 drum ukuran 200 liter,
mendapatkan Rp 20.000 per orang USD USD 2.1 orang per hari dari kelompok 10 orang. Jam kerja adalah 05:00-10:00, sangat singkat
memang memungkinkan cukup waktu untuk minyak meresap dan dikumpulkan dalam tangkapan lubang untuk eksploitasi hari berikutnya.
Latung, nama lokal untuk minyak mentah bucketing bolak-balik dari 4 dia. lubang sedalam 400 meter dengan menggunakan jalur kabel yang
didukung oleh 10 orang otot. Yang terbesar dapat menghasilkan hingga 70 Drum hari baik yang membenarkan cukup untuk menggunakan