Citra Biner Metode Pengenalan Benda

Gambar 3.4. Conveyor Dua Tampak Samping. Gambar 3.5. Conveyor Satu Tampak depan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 3.6 . Conveyor Dua Tampak Dari Samping. 3.2.2. Conveyor Perancangan untuk conveyor terdiri dari kerangka conveyor , belt conveyor , gear conveyor , besi as, rantai, motor penggerak conveyor, dan 2 buah papan penghubung. Penggerak conveyor menggunakan motor DC 24 volt. Conveyor terbagi menjadi 2 bagian, yaitu conveyor A dengan panjang 100 cm dan lebar 23 cm karena menurut saya itu ideal karena tidak kependekan dan tidak kepanjangan dengan sebab itu saya mengambil ukuran 100 cm jika jarak terlalu dekat untuk komunikasi di conveyor B terlalu akan menumpuk disatu kotak jika conveyor terlalu panjang nanti komunikasinya akan terlalu lama saya memilih tinggi 35 cm karna dengan tinggi tersebut bisa dibuat menyesuaikan conveyor B. Conveyor A dengan tiang penyangga webcam dengan 35 cm tiang ini juga dipasangi 3 photodioda yaitu photodioda 1 untuk menghentikan dan photodioda 2 dan 3 untuk mengukur ketinggian bok jika jarak webcam sama conveyor terlalu berdekatan akan bersenggolan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan photodioda dan jika terlalu tinggi hasil cropping akan terlalu jauh atau kecil diketinggian 35 cm sudah maksimal karena hasil cropping sesuai yang diingikan dan conveyor B dengan panjang 300 cm dan lebar 25 cm dengan tinggi 10 cm ukuran tersebut sesuai dengan keinginan jika terlalu pendek akan susah untuk mengatur 5 kotak buat tempat bok tersebut. Di conveyor B juga dipasangi 5 sensor photodioda untuk menempatkan kotak yang berukuran tinggi 15 cm dengan luasan 20 cm x 20 cm yang akan ditempatkan dengan program yang diinginkan dan 1 sensor limit switch untuk menghentikan di posisi semula lagi conveyor. Fungsi bagian A adalah untuk membantu dalam memisah bok, sedangkan fungsi bagian B adalah untuk membantu menempatkan box sesuai tempatnya. Conveyor ini dirancang dengan menambahkan 2 buah sensor yang memiliki letak berbeda-beda. Sensor yang dimiliki conveyor ini adalah sensor photodioda yang akan mendeteksi ketinggian bok, saat bok terdeteksi maka putaran motor pada Conveyor akan berhenti, dan webcam untuk mencari luasan bok tersebut. Conveyor B berfungsi untuk menempatan bok pada kotak – kotak yang sudah disediakan. Besi siku digunakan sebagai rangka untuk conveyor. Selain besi L, dua buah besi as digunakan untuk menggerakkan belt conveyor yang ada pada masing-masing conveyor . Besi as yang berperan untuk menggerakkan belt conveyor disambungkan dengan sebuah gear . Pada motor DC juga dipasang pasangan gear . Belt digunakan untuk menghubungkan gear conveyor dengan pasangan gear yang dipasang pada motor DC. Alas karpet sebagai belt untuk dapat berputar dan paralon untuk membantu pergerakan besi as dan diluar paralon dikasih amplas sebagai pengerat karpet belt . Disini ditambahkan juga mikrokontroller digunakan untuk menjalankan sistem dan PC digunakan untuk menampilkan visualisasi pengoperasian sistem. Di conveyor dua dikasih tambahan 5 sensor photdioda untuk mengatur posisi berhenti kotak dan di beri sensor limit swicth untuk mengembalikan ke posisi semula. 3.3. Perancangan Perangkat Keras 3.3.1. Rangkaian Sensor Cahaya Sistem ini menggunakan infrared sebagai pengirim dan photodioda sebagai penerima. Akan dipasang 3 buah sensor yaitu sensor 1 untuk mengentikan conveyor yang bergerak jika ada bok melintas pada sensor 1, bila sensor 2 terhalang oleh bok dengan ketinggian 5cm maka bok terdeteksi bahwa tinggi box berukuran 5 cm saja akan dimasukan kekotak A dan B tegantung ukuran luas bok tersebut, bila sensor 2 dan sensor 3 terhalang benda maka bok terdeteksi bahwa tinggi bok berukuran 10 cm akan dimasukan kekotak C dan D tergantung PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ukuran luas bok tersbut dan bila sensor 2 terhalang box dan sensor 3 tidak terhalang maka box dianggap bok tidak sesuai ukuran makan bok akan dimasukan kekotak E. Rangkaian sensor cahaya dapat dilihat pada gambar 3.7. Gambar 3.7. Rangkaian Sensor Photodioda. Dengan nilai vcc sebesar 5 volt dan arus maksimal infrared 100mA, maka hambatan dapat dihitung menggunakan rumus : sehingga, R = = 50 Ω Karena nilai resistor sebesar 50 Ω tidak tersedia di pasaran dan agar infrared tidak kelebihan arus,maka digunakan resistor sebesar 100 Ω. Sedangkan untuk nilai hambatan sensor photodioda menggunakan resistor yang mengacu pada dasar teori 2.7 sehingga Port A0 ADC