dicapai adalah 20 x 5 = 100. perhitungan kecenderungan ini secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 5.3.
Dengan melihat tabel penilaian motivasi belajar di atas dapat dijelaskan bahwa frekuensi terbesar ada pada kategori cukup dengan
persentase 45,67. Dengan melihat penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar untuk mahasiswa prodi PAK
Universitas Sanata Dharma termasuk dalam kategori cukup. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa sebagian besar variabel motivasi belajar terletak
pada kategori cuk up.
B. Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data prestasi belajar akuntansi keuangan dan
motivasi belajar. Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas berdasarkan uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov :
Tabel 5.4 Hasil pengujian Normalitas
MotivasiBljr X
PrestasiAkt Y
N 127
127 Normal
Parametersa,b Mean
69.06 2.1235
Std. Deviation 7.922
.82855 Most Extreme
Differences Absolute
.092 .118
Positive .077
.118 Negative
-.092 -.070
Kolmogorov-Smirnov Z 1.040
1.333 Asymp. Sig. 2-tailed
.229 .057
Dari tabel 4.4 diatas dapat diketahui nilai asymptotics significance Asym. Sig.
untuk distribusi data motivasi belajar 0,229 dan prestasi belajar akuntansi keuangan 0,057 yang berarti lebih besar dari alpha
? = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan distribusi data motivasi belajar dan prestasi belajar akuntansi keuangan adalah
normal. b. Uji Linearitas
Pengujian linearitas dilakukan dengan menggunakan satistik uji F pada tingkat signifkansi 5. Pengujian linearitas digunakan untuk
menguji apakah hubungan motivasi dengan prestasi belajar akuntansi keuangan linear atau tidak. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian
linearitas:
Tabel 5.5 Hasil pengujian Linearitas
Motivasi Belajar dengan Prestasi belajar akuntansi keuangan
Sum of Squares
df Mean
Squar e
F Sig.
Between Groups
Combined 35.526
33 1.077 1.964 .006
Linear Term
Weighted 12.599
1 12.59
9 22.98
8 .000
Deviation 22.926
32 .716 1.307
.162 Within Groups
50.973 93
.548 Total
86.498 126
Tabel 5.5 diatas menunjukkan bahwa hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi keuangan adalah linear. Hal ini
ditunjukkan dari nilai F
hitung
= 1,307 yang lebih kecil dari F
tabel
= 1,57 pada derajat kebebasan 32:93.
2. Pengujian Hipotesis a. Rumusan hipotesis
Ho = Tidak ada pengaruh prioritas memilih program studi
pendidikan akuntansi terhadap hubungan motivasi dengan prestasi belajar akuntansi keuangan.
Ha = Ada
pengaruh prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan motivasi dengan
prestasi belajar akuntansi keuangan. b. Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan yang dikembangkan oleh Chow Ghozali, 2006:12. Untuk
menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi variabel prioritas memilih program studi dengan motivasi terhadap prestasi
belajar akuntansi keuangan dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi koefisien regresi p dengan taraf signifikansi
?
yang digunakan dalam penelitian. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila
nilai signifikansi koefisien regresi p lebih rendah dari taraf signifikansi
?
0,05. Berdasarkan hasil pengujian dengan program PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SPSS, diperoleh hasil bahwa Ha ditolak dengan hasil ? = 0,585 ? = 0,05 untuk interaksi Dummy prioritas II dengan motivasi belajar dan
p = 0,516 ? = 0,05 untuk interaksi Dummy prioritas III dengan motivasi belajar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada model
persamaan regresi yang disajikan sebagai berikut. Y
i
= -1,091 + 0,554D
1
+ 1,145D
2
+ 0,048? – 0,010 D
1
? – 0,019D
2
? Keterangan :
Y = Variabel prestasi belajar akuntansi keuangan
D = Variabel prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi
X = Variabel motivasi belajar
DX = Nilai interaksi antara variabel prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi dengan variabel motivasi belajar.
Persamaan regresi di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel motivasi belajar sebesar 0,048 dengan tingkat
signifikansi 0,000 dan nilai koefisien regresi variabel prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi sebesar 0,554 dan 1,145 dengan
tingkat signifikansi 0,669 dan 0,587. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar berpengaruh secara signifikan
terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan, variabel prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi berpengaruh tidak
signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan. Nilai koefisien regresi
ß
2
dan
ß
3
dari interaksi motivasi belajar dan prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi akuntansi terhadap
prestasi belajar akuntansi keuangan masing- masing adalah -0,010 dan -0,019. Nilai signifikans i koefisien regresi ? dari interaksi motivasi
belajar dengan prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan menunjukkan lebih tinggi
dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini ? = 0,585 ? = 0,05 untuk interaksi Dummy prioritas II dan p = 0,516 ? = 0,05
untuk interaksi Dummy prioritas III, sehingga dapat dikatakan kalau interaksi antara prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi
dengan motivasi belajar adalah tidak signifikan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel prioritas memilih program studi
pendidikan akuntansi bukanlah variabel moderating.
C. Pembahasan Hasil Penelitian