farmakologi dari tanaman Tripterygium wilfordii Hook. F sebagai anti-inflamasi agar dapat dikombinasikan dengan bahan lain dan nantinya dapat meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap produk ini.
1. Permasalahan Beberapa permasalahan yang muncul antara lain adalah sebagai berikut :
a. Apakah ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. memiliki daya
anti-inflamasi ? b.
Berapa persentase daya anti-inflamasi yang dihasilkan oleh ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F.?
c. Berapa persentase potensi relatif daya anti-inflamasi yang dihasilkan oleh
ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F.? d.
Berapa kisaran dosis ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. yang memiliki daya anti-inflamasi?
2. Keaslian penelitian
Penelitian tentang Tripterygium wilfordii Hook. F. yang sudah pernah dilakukan antara lain : Ekstrak Tripterygium wilfordii Hook. F. Komponen serta
Kegunaannya Lipsky dkk., 1997. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa senyawa dari ekstrak etanol-etil asetat akar Tripterygium wilfordii Hook. F.
mampu menghambat deksametason dalam berikatan dengan reseptor glukokortikoid. Senyawa tersebut adalah triptolide dan tripdiolide. Penelitian
dengan judul : Keuntungan Ekstrak Tripterygium wilfordii Hook. F. bagi Pasien Rheumatoid Arthritis : a double-blind, placebo-controlled study Tao, Younger,
Fan, Wang dan Lipsky, 2002. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keamanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan kemanjuran dari ekstrak Tripterygium wilfordii Hook. F. pada pasien rheumatoid arthritis. Ekstrak etanol-etil asetat akar Tripterygium wilfordii Hook.
F. memperlihatkan manfaat terapetik bagi pasien rheumatoid arthritis. Pada dosis terapetik 180 mghari dan 360 mghari ekstrak Tripterygium wilfordii Hook. F.
dapat ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar pasien. Penelitian mengenai Karakterisasi Imunokimia dari Komponen Tripterygium wilfordii Hook. F. yang
memiliki peran sebagai Anti-Inflamasi Wong, Chan, Leung-Chan, Tam, Yang dan Fan, 2007. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk menggambarkan
gugus fungsi dari triptolide yang memiliki kemampuan dalam menghambat respon inflamasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gugus C-14
ȕ-hydroxyl dan
Ȗ-butyrolactone dari molekul triptolide merupakan bagian terpenting yang berperan sebagai anti-inflamasi dan sitotoksisitas serta bertanggungjawab dalam
aktivitas antiproliferative. Namun, penelitian daya anti-inflamasi ekstrak etanolik batang Tripterygium wilfordii Hook. F. pada mencit putih betina dengan metode
radang telapak kaki oleh Langford, Holmes dan Emele 1972 yang telah dimodifikasi sepanjang pengetahuan peneliti belum pernah dilakukan.
3. Manfaat penelitian a.