Jenis dan Rancangan Penelitian Bahan Penelitian Alat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian daya anti-inflamasi ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. pada mencit putih betina merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah. Eksperimental murni artinya ada pemberian perlakuan pada subyek uji dan terdapat kelompok kontrol serta membandingkan hasil perlakuan dengan kelompok kontrol. Acak artinya setiap hewan uji mendapat kesempatan yang sama untuk masuk dalam kelompok. Lengkap artinya seluruh subyek uji pada satu kelompok perlakuan secara lengkap menerima satu macam perlakuan. Satu arah artinya variabel bebas yang digunakan hanya satu.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel utama 1. Variabel bebas Dosis sediaan ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. tiap kg berat badan mencit betina yang diberikan pada mencit putih betina yang mengalami radang buatan dengan karagenin pada waktu pengukuran tertentu. 33 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Variabel tergantung Penurunan bobot udema pada kaki mencit yang mengalami radang buatan dengan karagenin akibat pemberian sediaan ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. b. Variabel pengacau 1. Variabel pengacau terkendali a Umur mencit : 2 – 3 bulan b Jenis kelamin mencit : betina c Berat badan mencit : 20 – 30 gram d Galur mencit : Swiss e Keadaan hewan uji : sehat secara fisik 2. Variabel pengacau tak terkendali Keadaan patologis hewan uji dan umur tanaman Tripterygium wilfordii Hook. F.

2. Definisi operasional

a. Dosis sediaan ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. Dosis diperoleh dengan menimbang sekian miligram serbuk ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. per kilogram berat badan dilarutkan dengan CMC-Na 1 kemudian diberikan secara peroral tiap kilogram berat badan mencit. b. Uji daya anti-inflamasi Uji ini dilakukan dengan menggunakan mencit galur Swiss sebagai hewan uji yang diradangkan telapak kaki kirinya, dan diukur bobot kakinya dengan cara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memotong kedua kaki belakang mencit, kemudian ditimbang dan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif karagenin 1 sub plantar. c. Persentase daya anti-inflamasi Persentase daya anti-inflamasi dihitung dari selisih perubahan bobot kaki kontrol negatif karagenin 1 dengan perubahan bobot kaki yang terinflamasi yang diobati dengan sediaan ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. kemudian dibagi dengan perubahan bobot kaki kontrol negatif karagenin 1 kemudian dikalikan seratus persen. d. Daya anti-inflamasi Ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. pada 6 peringkat dosis dapat dikatakan memiliki daya anti-inflamasi apabila mampu menurunkan bobot udema kaki mencit dengan persentase penurunan bobot udema lebih dari atau sama dengan 50.

C. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1. Hewan uji adalah mencit betina galur Swiss, dengan usia 2 – 3 bulan, dengan berat badan 20 – 30 gram yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi Toksikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bahan uji yang digunakan adalah sediaan ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. yang diperoleh dari IOT. Sari Sehat - PT. Capung Indah Abadi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Karagenin sebagai zat peradang inflamatogen yang diproduksi oleh PT. Bratacco. 4. Natrium diklofenak tablet generik produksi PT. Phapros sebagai kontrol positif diperoleh dari Apotek Master, Sleman. 5. NaCl fisiologis 0,9 Otsuka sebagai pensuspensi karagenin yang diperoleh dari Apotek Kimia Farma, Sleman. 6. Carboxymethylcellulose-natrium Bratacco sebagai pensuspensi ekstrak etanolik akar Tripterygium wilfordii Hook. F. yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. 7. Aquadest yang diperoleh dari Alfa Kimia sebagai pelarut Natrium diklofenak.

D. Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1. Alat – alat gelas seperti beaker glass, labu takar, gelas ukur, pengaduk bermerk Pyrex Iwaki Glass, Japan 2. Spuit injeksi oral 0,1 – 1,0 ml yang ujungnya diberi bulatan kecil dengan lubang ditengahnya agar tidak melukai hewan uji 3. Spuit injeksi subplantar 0,1 – 1,0 ml 4. Neraca analitik Mettler Toledo AB 204 5. Gunting bedah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Tata Cara Penelitian 1.