Uji radang selaput dada Tes kantung granuloma

Penelitian daya anti-inflamasi kali ini menggunakan metode radang telapak kaki oleh Langford dkk. 1972 yang telah dimodifikasi. Dasar metode ini adalah dengan membuat udema pada telapak kaki belakang mencit menggunakan karagenin 1, kemudian kaki dipotong pada sendi torsocrural dan ditimbang. Persentase daya anti-inflamasi dapat dihitung dari perubahan berat kaki hewan uji.

3. Uji radang selaput dada

Radang selaput dada pada hewan hewan dapat diinduksi dengan beberapa iritan, seperti histamin, bradikinin, prostaglandin, sel mast, dextran, enzim, antigen, mikroba, dan iritan non spesifik seperti turpentin dan karagenin. Tikus jantan bergalur Sprague-dawley dengan berat 220 – 260 gram dipakai sebagai hewan uji. Larutan karagenin 2 sebanyak 0,1 ml diinjeksikan ke dalam rongga pleural. Satu jam sebelum injeksi karagenin dan 24 jam dan 48 jam sesudahnya, kelompok yang terdiri dari 10 tikus diberi perlakuan menggunakan standar atau senyawa uji secara subkutan atau oral. Kelompok kontrol hanya diberi pelarut senyawa uji. Hewan uji dikorbankan 72 jam setelah injeksi karagenin menggunakan eter secara inhalasi Vogel, 2002.

4. Tes kantung granuloma

Tikus betina atau jantan galur Sprague-Dawley dengan berat antara 150 dan 200 gram digunakan sebagai hewan uji. Punggung hewan uji dicukur dan diinjeksi secara subkutan dengan 20 ml udara, kemudian diinjeksi 0,5 ml campuran minyak kroton dengan minyak wijen sebagai senyawa iritan yang merangsang pembentukan udema. Empat puluh delapan jam kemudian setelah terbentuk kantong, udara dihampakan. Hari keempat kantong dibuka cairan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI eksudat disedot dan volume diukur. Metode ini sangat berguna untuk memperkirakan daya anti-inflamasi kortikosteroid baik setelah pemberian lokal maupun sistemik Vogel, 2002. Substansi fisiologis yang disebut autacoid berpengaruh pada proses inflamasi dan perbaikan. Substansi tersebut meliputi histamin, serotonin, bradikinin, substansi P, dan kelompok eicosanoid prostaglandin, tromboksan dan leukotrien, PAF platelet-activating factor baik sitokin maupun limfokin. Beberapa metode in vitro untuk menguji aktivitas anti-inflamasi, antara lain ikatan reseptor bradikinin-H 3 , ikatan reseptor substansi P-H 3 , ikatan reseptor neurokinin, uji kemotakis leukosit polimorfonuklear, penghambatan dan induksi seluler metabolisme asam arakhidonat, pembentukan leukotrien B 4 pada sel darah putih manusia Vogel, 2002.

G. Landasan Teori