6. Perhitungan persentase daya anti – inflamasi
Dari hasil penimbangan berat kedua kaki belakang hewan uji untuk masing-masing peringkat dosis bisa dicari prosentase anti – inflamasi.
Adapun rumus menururt Langford dkk. 1972 adalah sebagai berikut: Persentase daya anti – inflamasi =
100 x
D D
U −
Karena prosentase respon anti-inflamasi dihitung dari pengurangan bobot udema, maka rumus di atas diubah menjadi :
Persentase daya anti – inflamasi = 100
x U
D U
−
Keterangan : U = bobot kaki pelarutpensuspensi yang terinduksi karagenin – bobot
kaki normal D = bobot kaki perlakuan – bobot kaki normal
7. Perhitungan potensi relatif daya anti – inflamasi
Persentase potensi relatif daya anti – inflamasi = 100
x Rnd
Rtw
Keterangan : Rtw = daya anti-inflamasi kelompok perlakuan ekstrak etanolik akar
Tripterygium wilfordii Hook. F. Rnd = daya anti-inflamasi kelompok Natrium diklofenak
F. Analisis Hasil
Data yang telah diperoleh dianalisis secara non parametrik dengan Kolmogorov – Smirnov satu sample untuk mengetahui pola distribusi data.
Setelah data terdistribusi normal, dilanjutkan dengan uji homogenitas variansi. Apabila data yang diperoleh memiliki variansi yang homogen, maka dilanjutkan
dengan uji analysis of variance ANOVA one way taraf kepercayaan 95 untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengetahui adanya perbedaan pada kelompok perlakuan. Setelah itu, untuk menguji perbedaan hasil tersebut bermakna atau tidak bermakna secara statistik,
maka dilanjutkan dengan uji Scheffe. Apabila hasil yang diperoleh memiliki nilai signifikansi p 0,05 maka perbedaan tersebut bermakna secara statistik. Jika
signifikansi p 0,05 maka tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik. Apabila variansi data tidak homogen, maka dilanjutkan dengan uji non-
parametrik Kruskal Wallis dan untuk menguji perbedaan hasil tersebut berbeda bermakna atau tidak bermakna secara statistik, maka dilanjutkan dengan uji Mann
Whitney. Perbedaan tersebut bermakna secara statistik jika nilai signifikansi p 0,05 dan tidak bermakna jika nilai signifikansi p 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Uji Pendahuluan
Pada uji pendahuluan ini dilakukan 2 jenis uji, yaitu uji pendahuluan penetapan selang waktu pemotongan kaki dan uji pendahuluan penetapan selang
waktu pemberian Natrium diklofenak. Tujuan dilakukan uji pendahuluan adalah untuk memaksimalkan metode uji yang digunakan sehingga didapat hasil yang
lebih valid dan akurat.
1. Hasil uji pendahuluan penetapan selang waktu pemotongan kaki
Uji pendahuluan penetapan selang waktu pemotongan kaki dilakukan dengan cara menyuntikkan karagenin 1 dalam waktu 1, 2, 3, 4 jam sebelum
pemotongan kaki. Tujuan uji ini adalah untuk mendapatkan waktu yang paling optimal terjadinya udem pada telapak kaki mencit. Hasil uji penetapan selang
waktu pemotongan kaki dapat dilihat pada tabel I dan gambar 7. Hasil uji pendahuluan ini akan digunakan untuk uji-uji selanjutnya.
Tabel I. Rata-rata bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin 1 subplantar dalam berbagai variasi selang waktu pemotongan kaki
Selang Waktu Pemotongan Kaki jam Rata-rata bobot udema kaki g
± SE n = 5 1
0,0302 ± 0,0033 2
0,0417 ± 0,0045 3
0,0620 ± 0,0055 4
0,0618 ± 0,0044
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI