Pengecekan Keabsahan Data Indikator Keberhasilan

2. Display Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data. Penyajian data kualitatif yang sering digunakan adalah menyusun sekumpulan informasi dalm bentuk teks yang bersifat naratif. Informasi yang dimaksud adalah uraian proses kegiatan pembelajaran, aktivitas siswa terhadap kegiatan pembelajaran, serta hasil yang diperoleh sebagai akibat dari pemberian tindakan. Informasi ini diperoleh dari perpaduan data hasil observasi, wawancara, catatan lapangan, dan tes. 3. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak. Hal ini dikarenakan masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Agar data yang ditemukan di lokasi penelitian dapat memperoleh keabsahan data, maka dilakukan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan beberapa teknik pemeriksaan tertentu, yaitu: 1. Perpanjangan Kehadiran Pada penelitian ini, peneliti menjadi instrumen penelitian. Keikutsertaan peneliti dalam mengumpulkan data tidak cukup bila dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan kehadiran pada latar penelitian agar terjadi peningkatan derajat kepercayaan atas data yang dikumpulkan. Perpanjangan kehadiran dalam penelitian ini dilakukan dengan pertimbangan situasi dan kondisi di lapangan. Dengan perpanjangan kehadiran tersebut, peneliti dapat mempertajam fokus penelitian dan diperoleh data yang lengkap. 2. Pemeriksaan Sejawat Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat Sugiyono, 2010. Pemeriksaan sejawat dalam penelitian ini dilakukan melalui diskusi dengan teman sejawat dengan tujuan dapat memberikan masukan, saran, kritik, dan tanggapan terhadap data-data penelitian yang telah dikumpulkan oleh peneliti.

G. Indikator Keberhasilan

Kualitas pembelajaran didapat dari segi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses pemebelajaran diketahui berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75 siswa terlibat secara aktif baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran. Di samping itu menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat yang besar dan rasa percaya diri. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan tingkah laku yang positif pada diri siswa seluruhnya atau sekurang-kurangnya 75 Mulyasa, 2005. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini, dikatakan berhasil apabila seluruh atau setidaknya ada 75 dari siswa yang mengalami perubahan tingkah laku yang positif dari diri siswa yaitu siswa mampu mengembangkan hasil belajar permasalahan matematis. Artinya, siswa mencapai KKM atau ketuntasan belajar yang ditentukan oleh sekolah berdasarkan hasil tes siswa. Apabila seluruh atau setidaknya ada 75 mencapai KKM, penelitian ini dikatakan berhasil. Dalam memperoleh suatu indikator keberhasilan ini sangat diperlukan suatu ketelitian dalam memilah atau menghitung siswa yang masuk dalam kategori bisa dan tidak bisa sehingga kebenaran data yang diperoleh sesuai dengan keadaan aslinya.

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian