Ciri-ciri Orang yang Proaktif

C. Ciri-ciri Orang yang Proaktif

Kebiasaan proaktif adalah salah satu kebiasaan yang perlu dimiliki setiap orang. Adapun ciri-ciri orang yang proaktif Covey, 1997 adalah: 1. Orang yang proaktif dapat mengambil keputusan dengan akal dan inisiatifnya. Orang proaktif mampu menentukan sikap dan responnya. Misalnya sikap dan respon terhadap warna kulit, bentuk tubuh yang berbeda dengan orang lain , komentar kasar, kesalahan di masa lalu atau cuaca dan lain- lain. Dengan demikian orang yang proaktif mengalami kedamaian batin dan belajar tersenyum terhadap banyak hal ya ng tidak bisa dikendalikannya, meskipun tidak suka dengan hal-hal yang bersangkutan. 2. Orang yang proaktif memiliki kebebasan untuk memilih berdasarkan nilai- nilai hidupnya. Orang proaktif memiliki nilai-nilai hidup yang selaras sehingga dia dapat mengubah kemunduran menjadi kemenangan yakni dengan merespon kejadian yang terjadi dengan positif dan bijaksana, sehingga ketika dia mengalami kesalahan, dia langsung mengakuinya, memperbaikinya dan belajar dari kesalahannya. Nilai-nilai hidup yang dimiliki orang proaktif membuatnya tidak mengenal putus asa , melainkan tetap bersyukur dan tetap kuat untuk tetap bangkit menjadi pribadi yang berharga. Orang proaktif menjadi pelaku perubahan untuk menciptakan hidup baru bagi dirinya sendiri. Dia dapat memilih mempengaruhi orang lain secara positif melalui tindakan-tindakan dan keteladanannya. D ia dapat bertindak sebagai manusia transisi yang secara sadar dapat mengabaikan perilaku reaktif dan mengubahnya dengan perilaku proaktif. Seorang panutan dalam hal proaktivitas adalah Mahatma Gandhi yang mampu mempengaruhi dan menggerakkan orang-orang dan lingkungannya. Ketika Gandhi pertama kalinya dihukum penjara, ia bingung apa yang dilakukannya dan bagaimana agar sanggup bertahan. Pengalamannya lah yang menjadi dasar yang menerpa kebebasan Mahatma Gandhi untuk mengembangkan kekuatan dalam dirinya tentang privasi kehidupan yaitu nilai kesederhanaan. Nilai kesederhanaan membuat dia mampu mengilhami orang lain untuk juga berbuat hal yang sama Mehta, 2002. Orang yang proaktif punya kuasa untuk bangkit mengatasi apa pun yang terjadi dalam hidupnya meskipun tidak seperti Mahatma Gandhi tetapi mampu untuk menjadi pelaku perubahan dan menciptakan hidup baru bagi diri sendiri dan apa pun yang mungkin terjadi kemudian. Orang yang mau menjadi pelaku perubahan untuk menciptakan hidup baru bagi diri sendiri selalu mencari jalan untuk menjadikan segalanya terlaksana, bertanggung jawab atas pilihan-pilihannya dan cepat pulih jika terjadi sesuatu yang buruk. 3. Orang proaktif memiliki sikap percaya diri Memiliki sikap percaya diri berarti memiliki sikap “aku bisa” misalnya berani ambil resiko, kreatif, banyak akal, berpikir sebelum bertindak, berfokus pada hal-hal yang bisa diubah dan tidak menguatirkan hal-hal yang tidak bisa diubah. Orang yang proaktif memahami bahwa setiap orang mempunyai kebutuhan, harapan dan ide-idenya sendiri. Maka ia percaya pada dirinya, tahu apa yang dilakukannya karena sadar apa yang dituju. Ia adalah pribadi bahagia yang sadar bahwa ia mempunyai arti bagi sesama. Ia tahu akan keunggulan dan kelemahannya dan menerima baik keunggulan dan kelemahannya. Orang proaktif terus memupuk rasa percaya diri. Setiap orang pernah dan pasti mengalami krisis kepercayaan diri dalam menghadapi suatu situasi atau persoalan. Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang berusaha untuk mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri dan terhadap situasi yang dihadapinya www.cerdaspool.blogspot.com200611. Dengan menumbuhkan rasa percaya diri yang proporsional, orang semakin proaktif untuk dapat mengatasi rasa kurang percaya diri yang sedang dialaminya. Bila seorang individu mampu memupuk rasa perca ya dirinya, maka ia me nghayati misi hidupnya dan tujuan hidupnya , dia menciptakan citra di benaknya tentang sesuatu yang secara fisik akan diwujudkan kelak. Misalnya, seseorang yang percaya bahwa dirinya adalah korban keadaa n, maka ia akan menjadi korban sungguhan untuk membenarkan kepercayaan itu. Namun bila seseorang percaya bahwa dirinya mampu bertanggungjawab, maka ia akan memiliki kemampuan bertanggung jawab sesuai dengan keyakinannya sendiri. Orang yang proaktif terus memupuk rasa percaya dirinya sesuai dengan keyakinannya.. 4. Orang proaktif tidak menyalahkan pihak-pihak eksternal orang lain, situasi dan hal-hal diluar dirinya. Orang proaktif sadar bahwa seseorang bertanggung jawab atas segala sikap dan tindakannya. Orang yang proaktif sadar bahwa dia sendirilah yang bertanggung jawab atas kes ukseksan atau kegagalannya dan dia mandiri karena tidak bergantung dengan keadaan dan orang lain. Contoh: seorang mahasiswa tidak mengikuti ujian semester karena sedang kurang enak badan, maka konsekuensinya ia bertanggung jawab jika nantinya ia tidak mendapat nilai.. 5. Orang proaktif bersikap asertif Sikap asertif yaitu jujur mengekspresikan kebutuhan, perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti orang lain. Dengan bersikap asertif orang semakin proaktif untuk lebih menghargai diri sendiri dan orang lain karena mengembangkan kontrol diri, mengembangkan kemampuan untuk menolak tanpa merasa bersalah, berani meminta bantuan orang lain ketika membutuhkan. 6. Orang proaktif mendahulukan hal yang harus diutamakan. Mendahulukan hal yang harus diutamakan bagi orang proaktif berarti melaksanakan kegiatan sehari-hari menurut prioritas yang muncul dari misi, peran serta tujuan hidup yang ditetapkan. Orang yang semakin proaktif mampu memilih yang terbaik. 7. Orang proaktif memfokuskan diri pada hal-hal yang bisa dikendalikan. Apabila mau mendapatkan nilai ujian yang optimal, maka orang semakin proaktif untuk menghasilkan hasil nyata yaitu nilai optimal. Tetapi bila usahanya tidak menghasilkan nilai optimal, orang proaktif bisa memperbaikinya tanpa mencari-cari kesalahan di luar dirinya. Ia akan menc ari solusi dengan melihat kemampuan yang ada pada dirinya.

D. Manfaat Kebiasaan Proaktif

Dokumen yang terkait

Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 99

Deskripsi tingkat adversity quotient mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

0 3 114

Hubungan kemampuan manajemen waktu dengan kebiasaan prokrastinasi penulisan skripsi mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, angkatan 2011 dan 2012.

0 13 129

Deskripsi tingkat daya juang mahasiswa angkatan 2011 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

3 34 100

Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

4 18 97

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

Deskripsi tingkat kematangan karier mahasiswa semester VIII program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2006/2007 - USD Repository

0 0 121

Deskripsi motivasi belajar mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan tahun 2010 - USD Repository

0 0 92

Tingkat kecenderungan perilaku konsumtif mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2011 tahun akademik 2013/2014 - USD Repository

0 0 68

Tingkat kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 103