c Di masyarakat Mahasiswa tidak menyalahkan pihak-pihak eksternal dalam
interaksinya dengan tetangga, teman bermain berkumpul di lingkungan tempat tinggal, teman organisaisi kampung, te man
organisasi keagamaan. d Diri sendiri
Mahasiswa tidak menyalahkan pihak-pihak eksternal untuk dirinya sendiri.
2. Uji Coba Alat
Uji coba alat penelitian dilakukan kepada perwakilan mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Indonesia angkatan 2006 pada hari Rabu 24
Oktober 2007. Uji coba ini terselenggara atas bantuan salah seorang mahasiswa program studi Bahasa Indonesia angkatan 2006. Jumlah subjek
dalam uji coba alat penelitian adalah 24 mahasiswa.
3.
Validitas dan Reliabilitas a. Validitas Instrumen
Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya
Azwar, 2007: 5. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi
ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan
maksud dilakukannya pengukuran yang bersangkutan. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran
dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. Validitas suatu alat ukur adalah derajat ketepatan dan ketelitian alat yang bersangkutan. Hadi
1991: 1 mende finisikan validitas sebagai tingkat kemampuan suatu instrumen untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok
pengukuran yang dilakukan dengan instrumen yang bersangkutan. Arikunto 2005: 67 menjelaskan bahwa validitas isi mengukur tujuan
khusus tertentu yang sejajar dengan materi yang diberikan. Dalam penelitian ini yang diukur adalah kebiasaan proaktif.
Teknik statistik yang digunakan untuk menganalis item-item dari penelitian ini adalah teknik Korelasi Product Moment dari Pearson
Azwar, 2007: 19 dengan rumus sbb: r
xy
=
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
−
2 2
2 2
][ [
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Keterangan: r
xy
: koefisien korelasi antara X dan Y Y : skor item yang diuji
X : skor skala
N : banyaknya subjek Penentuan kesahihan item kuesioner atau uji signifikansi dilakukan
dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r
tabel
untuk degree of freedom
df = n-k. Dalam hal ini n adalah jumlah sampel subjek dan k adalah jumlah konstruk atau variabel. Jika r
hitung
r
tabel
, maka butir atau pertanyaan tersebut dianggap valid.
Proses penghitungan validitas dilakukan dengan cara memberikan skor pada setiap item dan mentabulasi data uji coba. Selanjutnya proses
penghitungan dilakukan dengan komputer melalui program SPSS versi 11. Berdasarkan penghitungan terhadap 87 item kuesioner , diperoleh 53 item
yang koefisien korelasinya 0,269. Rekapitulasi hasil analisis validitas uji coba alat ukur disajikan dalam tabel 2 sedangkan hasil penghitungan taraf
validitas nya dapat dilihat pada lampiran 4.
Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Validitas
No Aspek Kebiasaan Proaktif
Jumlah Item
Item yang valid
Item yang gugur
1. 2.
3. Mampu mengambil keputusan
Memilih nilai-nilai hidup yang positif
Tidak menyalahkan pihak-pihak eksternal orang lain, situasi dan
hal-hal di luar diri sendiri ketika menghadapi suatu permasalahan
27 40
20 17
23
13 10
17
7
87 53
34
b. Reliabilitas Instrumen Menurut Furchan 1982: 295, reliabilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur dapat dipercaya dapat diandalkan. Menurut Azwar 2007: 4 reliabilitas merupakan terjemahan
dari kata reliability yang menunjukkan konsistensi hasil pengukuran. Pengujian tingkat reliabilitas alat ukur ditempuh dengan metode
belah dua Split-half Method. Metode ini digunakan untuk menguji reliabilitas alat ukur dengan satu kali pengukuran pada satu kelompok
subjek uji coba. Metode belah dua yang dipakai adalah berdasarkan urutan
nomor item; yang bernomor ganjil menjadi belahan pertama dan yang bernomor genap menjadi belahan kedua.
Proses penghitung tingkat reliabilitas alat ukur dilakukan dengan cara memberi skor pada tiap-tiap item dan mentabulasi data uji coba.
Penghitungan koefisien korelasi dilakukan dengan bantuan komputer program SP SS versi 11. Hasil koefisien korelasi dikoreksi dengan
menggunakan rumus koefisien Cronbach Alpha , yaitu: r =
1 1
1
2 2
σ σ
∑
− −
k k
Keterangan: r
= Koefisien reliabilitas yang dicari k
= Jumlah butir pertanyaan soal
2
1 σ
= Varians butir pertanyaan soal
2
σ = Varians skor tes
Sumber: Azwar 2001: 78.
SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha a. Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha
0,60 Ghozali, 2002: 133.
Hasil Cronbach Alpha sebesar 0,8870, angka ini 0,60. Jadi dapat disimpulkan bahwa reliabilitas dari konstruk atau variabel kebiasaan
proaktif tergolong tinggi. Kisi-kisi kuesioner yang final dapat dilihat pada tabel 3. Kuesioner
yang final disajikan dalam lampiran 3.
Tabel 3 Kisi-kisi Kuesioner Kebiasaan Proaktif
Sesudah Uji Coba Indikator
Nomor Item Aspek
Favorable Unfavorable
Total
Mampu mengambil
keputusan sendiri
1. Di rumah 2. Di kampus
3. Di masyarakat 5. 4. Diri sendiri
1,3 10,14
16,17 18,21,25
53 7,9,52
51 23,27,50
3 5
3 6
Berdasarkan nilai-nilai
hidup 1. Di rumah
2. Di kampus 3. Di masyarakat
4. Diri sendiri 28,29,33,35
41,43,44 46,48
2,4,6 31,47,49
39,45 38,40,42
5,36,37 7
5 5
6
Tidak menyalah-
kan pihak- pihak
eksternal orang lain,
situasi dan hal-hal
diluar diri sendiri
1. Di rumah 2. Di kampus
3. Di masyarakat 4. Diri sendiri
8 24
19 11,12,13
30,32,34 26
20,22 15
4 2
3 4
TOTAL 27
26 53
Sumber: Kuesioner Uji Coba Kebiasaan Proaktif, 2007.
4. Prosedur Pengumpulan Data a Menyusun kuesioner dengan mengikuti beberapa langkah, yaitu: