Penanganan penerimaan pembayaran pada perusahaan

508 Pada usaha jasa, umumnya pembayaran harus dilakukan setelah jasa diterima oleh pembeli penerima jasa. Bila pihak pemberi jasa penjual jasa itu berbentuk badan, maka pembayaran dilakukan secara tunai atau kredit. Penanganan pembayaran secara tunai dapat dilakukan sederhana, yaitu : a. Buat tanda terimanya atau fakturnya, b. Serahkan tanda terima atau faktur kepada pembeli, dan c. Pada saat yang bersamaan penjual menerima uang tunai, cek tunai, cek perjalanan, atau bilyet giro bertanggal saat pembayaran. Untuk pembayaran yang menggunakan kartu kredit, pihak penjual harus melakukan otorisasi melalui mesin otorisasi, setelah slip tercetak berikan pada pembeli untuk menandatanganinya. Lembar untuk pemegang kartu card holder diserahkan pada pembeli, sedangkan lembar lainnya diadministrasikan untuk kepentingan pembukuan dan penagihan ke bank penerbit kartu kredit. Untuk pembayaran yang menggunakan kartu debit, pihak penjual harus melakukan otorisasi malalui mesin otorisasi, kemudian persilahkan pembeli memasukkan PIN-nya. Setelah ada otorisasi dan slip tercetak, pembeli untuk menandatanganinya. Selanjutnya lembar untuk pemegang kartu card holder diserahkan kepada pembeli selaku pemegang kartu debit, sedangkan lembar lainnya diadministrasikan untuk kepentingan pembukuan dan penagihan kepada bank penerbit kartu debit. 2 Penanganan penerimaan pembayaran pada Perusahaan Dagang

a. Penanganan penerimaan pembayaran pada perusahaan

dagang kecil. Penjualan pada perusahaan dagang kecil seperti warung, kios dan toko kecil biasanya dilakukan secara tunai, sehingga pihak penjual hanya tinggal menerima pembayaran berupa uang tunai dari pembeli. Kemudian bila diperlukan diberikan faktur atau tanda penjualan. b Penanganan penerimaan pembayaran pada perusahaan dagang besar berupa toko Pada perusahaan besar yang berbentuk toko, seperti toko berbagian departement store, toko serba ada supermarket, dan toko besar lainnya, semua penjualan dilakukan secara tunai, sehingga bentuk pembayaran dari para pembeli dilakukan dengan cara menyerahkan uang tunai, menyerahkan vocer pembayaran payment voucher , otorisasi Di unduh dari : Bukupaket.com 509 kartu kredit, dan otorisasi kartu debit pada tempat-tempat pembayaran atau konter counter di toko tersebut. Petugas atau kasir pada tempat pembayaran melakukan hal-hal sebagai berikut : 1 Bila pembayaran dilakukan dengan uang tunai, kasir menerima uang tunai tersebut, memberikan pengembalian dan tanda terima struk, dan rekannya membantu menyerahkan barang kepada pembeli. 2 Bila pembayaran menggunakan kartu kredit, kasir harus melakukan otorisasi melalui mesin otorisasi, setelah slip tercetak berikan pada pembeli untuk menandatanganinya. Lembar untuk pemegang kartu card holder diserahkan kepada pembeli, sedangkan lembar lainnya diadministrasikan untuk kepentingan pembukuan dan penagihan ke bank penerbit kartu kredit. Rekan kerjanya di konter menyerahkan baraang kepada pembeli. 3 Bila pembayaran menggunakan kartu debit, pihak penjual harus melakukan otorisasi melalui mesin otorisasi, kemudian mempersilahkan pembeli memasukkan PIN-nya. Setelah ada otorisasi dan slipnya tercetak, kasir meminta tandatanganpembeli. Lembar untuk pemegang kartu card holder diserahkan kepada pembeli selaku pemegang kartu debit, sedangkan lembar lainnya diadministrasikan untuk kepentingan pembukuan dan penagihan ke bank penerbit kartu kredit. 4 Ketika pembayaran dilakukan dengan menggunakan vocer pembayaran payment voucher pihak kasir memeriksa agar nilai vocer setara dengan harga barang, bila harga barang lebih tinggi maka pihak kasir meminta kekurangannya dalam bentuk uang tunai, kartu kredit atau kartu debit.

c. Penenganan penerimaan pembayaran pada perusahaan