Persetujuan jual-beli yang disertai persetujuan khusus bahwa Persetujuan jaul-beli berdasarkan dagang tenggang berjangka Persetujuan jual-beli yang disebut penjualan terus

477 ¯ Nama, jenis dan harga barang ¯ Cara pembayaran pengangsuran ¯ Cara pemindahan hak ¯ Sanksi ¯ Nama atau lembaga kedua belah pihak penjual-pembeli ¯ Dan sebagainya

4. Persetujuan jual-beli yang disertai persetujuan khusus bahwa

penjual dapat membeli kembali dalam persetujuan khusus ini ada suatu janji bahwa penjual berhak mendapat kesempatan membeli kembali barang yang dijualnya. Hak membeli kembali itu terikat pada jangka waktu tertentu, yaitu tidak boleh lebih dari 5 lima tahun setelah surat persetujuan jual- beli dibuat. Kemudian jika dalam jangka waktu yang telah ditetapkan itu penjual tidak menggunakan haknya, maka berarti pembali telah menjadi pemilik mutlak dari barnag itu tanpa dapat diganggu gugat lagi.

5. Persetujuan jaul-beli berdasarkan dagang tenggang berjangka

persetujuan jual-beli berdasarkan dagang tenggang termijn handel adalah suatu persetujuan jual-beli yang menyerahkanbarangnya ditetapkan dalam jangka waktu tertentu., yang memberi kemungkinan untuk mengganti penyerahan barang dengan memperhitungkan selisih antara harga penjualannya dengan harga pasar pada saat penyerahan,dalam transaksi seperti ini, sebenarnya penjual dan pembeli tidak melakukan penyerahan barang, tetapi transaksi jual-belinyaditujukan hanya untuk mengharapkan keuntungan dari selisih kurs. Selisih kurs ini dapat menentukan, salah satu di antara pembeli atau penjual yang akan membayar atau menerima sejumlah uang sesuai selisih kurs. Persetujuan jual-beli semacam ini merupakan perbuatan yang bersifat spekulatif spekulasi,kejadian semacam ini sering dilakukan oleh para pedagang di bursa perdagangan di tempat-tempat pusat perdagangan besar. Termijn handel atau perdagangan berjangka disebut Future Trading.

6. Persetujuan jual-beli yang disebut penjualan terus

yang dimaksud dengan persetujuan jual-beli yang disebut penjualan terus Durch-verkauf ialah suatu jual-beli, dimana pembeli menjual kembali barang yang dibelinya kepada pembeli lain sebelum barnag diserahkan. Sehingga akhirnya barang dari penjual diserahkan langsung kepada pembeli terakhirnya. Dalam kejadian ini ada kemungkinan pembeli pertama membebankan sisa hutangnya atas pembelian itu kepada pembeli terakhir, jika kebetulan masih menanggung hutang dan hutangnya itu sudah diperhitungkan dengan pembayaran dari pembeli terakhir Di unduh dari : Bukupaket.com 478 itu. Contoh: B membeli barang dari A seharga Rp 5.500.000,00. oleh B dibayar Rp 5.000.000,00. Barang itu dijual kembali kepada C Rp 6.300.000,00. B menerima uang pembayaran dari C Rp 4.800.000,00 sisanya diminta dibayarkan pada A pada saat penyerahan barang dari A kepada C.

7. Persetujuan jual-beli dengan syarat istimewa