578
tetangganya baru saja membeli TV baru yang ukurannya jauh lebih besar.
6. Motif Pembelian Barang Industri
Motif pembelian barang-barang industri pada umumnya adalah motif ekonomis, rasional dan sangat mengutamakan prestasi, perhitungan
biaya dan menentukan kecepatan pengambilan modal rate of invesment. Klasifikasi motif pembelian barang-barang industri adalah
sebagai berikut:
1 Motif pembelian buying motives produk tertentu
Perimbangan dalam motif ini adalah: a.
Hemat dalam penggunaanya economical in use b.
Peningkatan atas produktivitas improved plant productivity c.
Ketahanan waktu penggunannnya durable d.
Keamanan dalam penggunaannya safe guarding employee welfare
e. Menguntungkan penggunannya flexible
2 Motif pelangganan partonage motives
Pertimbangan dalam motif ini adalah: a
Dipercayainya penyalur reability of supplier b
Ketetapan waktu penyerahan produk punctuality in delivery c
Spesifikasi dari produk exoct fulfilment of spesification requested
d Pelayanan si penyalur dependebility of repair service
e Pilihan atas produk variety of selection
7. Kebiasaan Membeli Buying Habits
Kebiasaan membeli buying habits akan menjawab pertanyaan bagaimana, kapan dan dimana konsumen melakukan pembelian barang-
barangnya. Kebiasaan membeli para konsumen selalu berubah-ubah setiap saat. Oleh sebab itu setiap penjual atau manajer pemasaran perlu
mengikuti perkembangan dan mempelajarinya kebiasaan membeli barang dan jasa.
Keberthasilan kegiatan pemasaran suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan di dalam melayani persepsi para pembeli.
Perilaku konsumen selalu berkaitan dengan proses pemilihan produk yang dibelinya.
Perilaku para pembeli merupakan tindakan yang langsung menyangkut pencapaian dan penggunaan produk termasuk keputusan di
dalam pembelian, sesuatu produk yang dibutuhkan dan yang diinginkannya. Adapun faktor yang mepangaruhi kebiasaan dan perilaku
Di unduh dari : Bukupaket.com
579
konsumen di dalam membeli sesuatu produk adalah faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologi. Pembelian yang dilakukan oleh
para pembeli dipengaruhi pula oleh kebiasaan di dalam pembeliannya. Di dalam kebiasaan membeli sesuatu produk tercakup kapan
waktunya pembelian, jumlahnya berapa, dan di mana pembelian itu akan dilakukan. Apabila dilihat daribidang pekerjaan, dapat dinyatakan bahwa
para karyawan melakukan pembelian produk dalam jumlah yang besar biasanya pada waktu gajian.
Begitu pula masyarakat yang berpendapatan tinggi, pada umumnya membeli barang dalam jumlah yang besar dan biasanya membeli barang
dari pedagang besar atau toko tertentu. Kegagalan dalam penjualan barang dan jasa biasanya terletak pada “tidak dapat menyelami jiwa
pembeli konsumen pelanggan”
Setelah diketahui motif dan perilaku pembelian, setiap produsen harus pula mempelajari dan mengerti tentang proses dan keputusan
pembelian konsumen terhadap barang yang akan dibelinya. Pengambilan keputusan membeli mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak
membeli tergantung dari aktivitas sebelum dilakukan pembelian.
Tahapan proses pembelian konsumen terhadap sesuatu barang adalah sebagai berikut:
• Timbulnya kebutuhan terhadap barang dan jasa
• Pencarian informasi terhadap barang dan jasa yang dibeli
• Evaluasi perilaku konsumen
• Keputusan konsumen untuk membeli barang dan jasa
• Perilaku konsumen setelah membeli barang dan jasa
Keputusan konsumen untuk membeli barang dan jasa, biasanya menyangkut masalah harga, merek, toko yang akan dituju, model barang,
warna barang, ukuran barang, manfaat barang, pelayanannya dan lain sebagainya.
Melalui proses yang logis, sewaktu-waktu konsumen akan mengambil suatu ekputusan untuk membeli barang dan jasa yaitu:
1. Menyadari adanya kebutuhan yang belum terpuaskan
2. Beberapa pilihan yang nalar diidentifikasi dan dievaluasi
3. Keputusan membeli barang dan jasa harus ditentukan
8. Struktur Keputusan Pembelian